1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanJerman

BioNTech: Vaksin Corona Kami Efektif 90 Persen

9 November 2020

Vaksin yang dikembangkan bersama oleh perusahaan Jerman BioNTech dan perusahaan AS Pfizer telah terbukti 90% efektif dalam mencegah infeksi COVID-19. Demikian menurut uji coba fase 3. 

Foto simbol BioNTech dan Pfizer BNT162bt
Foto simbol BioNTech dan PfizerFoto: Jens Krick/Flashpic/picture alliance

Perusahaan Jerman BioNTech dan mitranya di Amerika Serikat, Pfizer, mengumumkan pada hari Senin (09/11) bahwa hasil awal dari uji coba fase 3 yang sedang berlangsung menunjukkan, vaksin 90% efektif dalam mencegah infeksi COVID-19. 

Pernyataan dari kedua perusahaan tersebut merupakan rilis data sukses pertama dari uji coba skala besar vaksin virus corona

Menurut laporan kedua perusahaan, tidak ditemukan masalah keamanan yang serius terkait dengan vaksin tersebut. Para peneliti meyakini efek imunisasi tidak akan berumur pendek. 

Jika terbukti keampuhannya, vaksin Pfizer dan BioNTech akan menjadi terobosan dalam memerangi pandemi virus corona. 

Efek bisa bertahan 'setidaknya satu tahun' 

CEO BioNTech Ugur Sahin mengatakan kepada Reuters: "Kita harus lebih optimis bahwa efek imunisasi dapat bertahan setidaknya selama satu tahun." 

"Hasil pertama dari fase 3 uji coba vaksin COVID-19 memberikan bukti awal kemampuan vaksin untuk mencegah COVID-19," kata ketua dan CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan. 

Analisis uji coba vaksin eksperimental tampaknya secara efektif mencegah infeksi pada peserta ujicoba "tanpa bukti infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya," demikian pernyataan bersama BioNTech dan Pfizer. 

Pfizer memperingatkan bahwa tingkat perlindungan awal mungkin masih berubah seiring berjalannya waktu. Perusahaan farmasi ini juga menjelaskan, vaksin itu tidak mungkin tersedia sebelum akhir tahun. Meskipun demikian, wakil presiden senior pengembangan klinis Pfizer, Dr. Bill Gruber, mengatakan kepada Associated Press, "Kami penuh harapan." 

Biden dan Trump menyambut baik berita vaksin 

Presiden terpilih AS Joe Biden menyambut baik hasil yang menjanjikan dari uji coba vaksin, tetapi memperingatkan bahwa vaksinasi luas masih butuh waktu. Ia juga mengimbau masyarakat AS untuk terus memakai masker dan mematuhi pembatasan sosial. 

"Berita hari ini adalah berita bagus, tapi itu tidak mengubah fakta yang ada (sekarang)," kata Biden dalam sebuah pernyataan. "Pengumuman hari ini menjanjikan kesempatan untuk mengubah situasinya tahun depan, tetapi tugas yang kita hadapi tetap sama." 

Presiden AS Donald Trump, merayakan berita ini dan dampak positif terhadap pasar saham sebagai "BERITA YANG LUAR BIASA," dalam cuitan di akun Twitternya. 

Pasar saham Eropa bereaksi positif terhadap berita tersebut dengan saham Pfizer meningkat 6% sementara saham BioNTech AS meroket hingga 18%. 

Uni Eropa menunggu lebih banyak data sebelum persetujuan 

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, Uni Eropa akan menunggu untuk memberikan izin vaksin sampai data keamanan tahap akhir dikumpulkan untuk memastikan penerimaan vaksin seluas mungkin. 

“Yang terpenting untuk diterima adalah, kami perjelas sejak awal bahwa kami akan menunggu hasil final uji klinis di fase 3, sebelum menyetujuinya,” ujar Spahn. 

Spahn menyambut baik kemajuan yang menjanjikan pada vaksin virus corona, tetapi menambahkan bahwa pemerintah Jerman tidak ingin membuat janji tergesa-gesa dan mendistribusikan sesuatu terlalu cepat ke pasar. 

Vaksin virus corona mungkin bisa siap pada triwulan pertama tahun 2021, kata menteri kesehatan Jerman itu menambahkan. 

Komunitas sains bereaksi dengan optimisme 

William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee menanggapi data yang dipublikasikan, dengan mengatakan: "Data khasiatnya benar-benar mengesankan. Ini lebih baik daripada yang kita perkirakan. Saya sudah senang dengan kemanjuran 70% atau 75%. Keampuhan 90% sangat mengesankan untuk vaksin apa pun. Studi ini belum selesai, tetapi datanya terlihat sangat solid. " 

Bernd Salzberger, kepala bagian infeksiologi di University Hospital Regensburg di Jerman mengatakan: "Meskipun hanya sedikit kejadian - total 94 kasus - yang telah diamati dalam penelitian sejauh ini, ini adalah hasil yang sangat baik. Tidak ada efek samping yang serius yang terjadi. Dilaporkan - secara keseluruhan hasil yang sangat positif, yang mungkin akan mengarah pada persetujuan awal. " 

Marylyn Addo, kepala bagian penyakit tropis di University Medical Center Eppendorf di Hamburg, Jerman lebih berhati-hati, mengatakan: "Data primer belum tersedia dan publikasi yang ditinjau oleh sejawat masih belum tuntas. Kami masih harus menunggu data pastinya sebelum bisa membuat penilaian akhir. " 

Pengujian vaksin tidak berakhir pada fase 3 

Sementara kecepatan kemajuan pengembangan vaksin ini tidak tertandingi dalam sejarah vaksinasi bagi manusia, para ahli memperingatkan,  kita masih harus menempuh jalan panjang untuk menemukan vaksin yang aman dan efektif. 

Meskipun uji klinis dapat menunjukkan bahwa vaksin aman dan efektif di antara puluhan ribu dan bahkan ratusan ribu orang, uji coba ini tidak mungkin merangkum setiap kemungkinan efek samping yang dapat terjadi di antara orang-orang tertentu atau setelah jangka waktu yang lama. 

“Itu sebabnya, bahkan setelah vaksin diluncurkan, sangat penting untuk memantau keamanan dan kemanjuran vaksin”, kata Naor Bar Zeev, wakil direktur Pusat Akses Vaksin Internasional di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di AS. 

"Tidak pernah ada kepastian," kata Bar Zeev kepada DW bulan lalu. Pengawasan yang sedang berlangsung ini kadang disebut sebagai 'fase 4' dalam uji klinis - dan bisa memakan waktu bertahun-tahun. 

vlz/as (dpa, Reuters, AP) 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait