G7 meluncurkan rencana pembangunan infrastruktur untuk membantu negara berkembang dan melawan pengaruh Cina. Tetapi bagi banyak negara miskin, masalahnya adalah beban utang yang makin tinggi.
Iklan
"G7 memang forum informal, tetapi mereka sangat kuat, dan mereka dapat melakukan hal-hal yang sangat kuat," kata Max Lawson dari organisasi bantuan OXFAM. Dia menyerukan kepada para pemimpin G7 yang sedang berkumpul di Schloss Elmau di Jerman untuk membuat Prakarsa penghapusan utang bagi negara-negara termiskin.
"Ini benar-benar (situasi) dramatis," kata Stormy-Annika Mildner, direktur eksekutif Lembaga tangka pemikir Aspen-Institut di Jerman kepada DW. "Mereka membayar hampir lebih banyak untuk melunasi utang mereka daripada mendapatkan bantuan baru."
Sayangnya, pembatalan utang tidak ada dalam agenda G7 tahun ini. Pada hari Minggu (26/7) para pemimpin G7 mengumumkan prakarsa "Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global," sebuah komitmen untuk mengumpulkan dana USD 600 miliar selama lima tahun untuk membiayai pembangunan infrastruktur di negara berkembang. Inisiatif ini dimaksudkan untuk melawan pengaruh Cina dan proyek infrastrukturnya Belt and Road Initiative yang bernilai triliunan dolar dan sekarang sedang berlangsung di seluruh Asia dan Afrika.
Beban utang yang melumpuhkan
Dunia secara efektif menghadapi tiga krisis – fiskal, energi dan pangan – pada saat yang bersamaan, kata Stormy-Annika Mildner. Dan itu terjadi di tengah krisis iklim dan kesehatan yang sedang berlangsung. "Ini paling banyak menyerang negara-negara yang masih belum pulih dari krisis kesehatan. Negara-negara ini menghabiskan banyak uang dan ruang fiskal mereka menjadi sangat, sangat sempit," katanya.
Iklan
Ini adalah situasi yang dialami banyak negara Afrika, jelas Edwin Ikhuoria, direktur divisi Afrika dari ONE, sebuah LSM yang berjuang untuk mengakhiri kemiskinan dan penyakit yang dapat dicegah. "Mereka sama sekali tidak memiliki ruang fiskal untuk menanggapi kebutuhan rakyat mereka sendiri," katanya kepada wartawan di ajang KTT G7.
Kesulitan keuangan ini semakin parah ketika dunia terjerumus ke dalam krisis pangan, yang diperburuk oleh perang Rusia di Ukraina. Hampir 193 juta orang mengalami kerawanan pangan akut pada tahun 2021, menurut Program Pangan Dunia WFP, bertambah 40 juta orang dari tahun sebelumnya.
Max Lawson dari OXFAM menunjuk pada kreditur swasta, bersama dengan perusahaan makanan dan energi, yang telah meraup keuntungan terbesar dalam beberapa bulan terakhir ketika konsumen sedang berjuang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"[Negara-negara miskin] menghabiskan lebih banyak untuk membayar BlackRock daripada gabungan kesehatan atau pendidikan," katanya kepada wartawan, menyebut nama perusahaan investasi terbesar dunia itu. Selain meminta para pemimpin G7 membatalkan utang negara-negara termiskin, dia meminta G7 untuk memaksa kreditur swasta untuk melakukan hal yang sama.
Kastil Negeri Dongeng: KTT G7 di Schloss Elmau
KTT G7 digelar di Schloss Elmau, kastil di pegunungan Alpen Jerman Selatan. Ini untuk kedua kalinya hotel mewah bintang lima ini dipilih jadi lokasi KTT G7. Apa yang membuatnya begitu istimewa?
Foto: Marco Müller/DW
Lokasi, lokasi, lokasi!
Aspek ini sangat penting! Schloss Elmau sudah pasti memenuhi kriteria ini. Kastil ini terletak di Jerman selatan, di dekat perbatasan Austria, sekitar 100 kilometer selatan München. Salah satu wilayah terindah di Pegunungan Alpen. Lokasinya sangat sempurna bagi mereka yang mencari kedamaian dan ketenangan, seperti para pemimpin negara maju G-7.
Foto: Marco Müller/DW
Sinar matahari tidak penting
Walaupun matahari tidak selalu bersinar, pemandangannya tetaplah memukau. Di lahan yang luas, para tamu dapat menemukan kursi berjemur dan payung, di mana mereka dapat menikmati alam dengan damai. Rumah utama diberi nama “The Hideaway”, karena kualitasnya bak tempat peristirahatan. Dan masih banyak lagi tempat untuk menyendiri di sana.
Foto: Marco Müller/DW
Jauh dari keramaian
“The Hideaway”, nama itu begitu cocok untuk hotel ini karena hanya ada sekitar 35% dari ruangannya yang bisa disewakan, hal yang tak lazim bagi hotel sebesar itu. Sebagian besar ruangannya merupakan ruang publik, itulah sebabnya Schloss Elmau tidak pernah terlihat padat. Lounge ini (foto) adalah salah satu area publik, dan ada juga perpustakaan, toko buku, toko pakaian, dan banyak lagi.
Foto: Marco Müller/DW
Tampil untuk menginap
Schloss Elmau juga memiliki aula konser di mana musisi menggelar lebih dari 200 konser setahun, yang membuat hotel ini menjadi salah satu penyelenggara konser terbesar di Jerman. Uniknya, para musisi yang tampil di sini tidak dibayar, melainkan dapat tinggal di kastil secara gratis. Inilah yang disebut hotel "tampil untuk menginap". Para tamu juga dapat menikmati konser secara gratis.
Foto: Marco Müller/DW
Bangku kayu bersejarah
Gambar ini menjadi viral selama KTT G7 terakhir di Schloss Elmau pada tahun 2015. Foto menunjukkan Presiden AS saat itu Barack Obama duduk di bangku sementara Kanselir Jerman saat itu, Angela Merkel tampaknya menunjukkan betapa luasnya dunia atau mungkin menunjukkan besarnya bangku itu. Belakangan, bangku tersebut menjadi spot foto populer.
Foto: Reuters/M. Kappeler
Gajah di mana-mana
Satu hal yang tak akan pernah habis di Schloss Elmau adalah motif gajah yang dapat ditemukan pada setiap kain, tatakan gelas, dan lainnya. Pemilik kastil Dietmar Müller-Elmau menemukan kain dari India dengan motif gajah di sebuah toko dan terpikat olehnya. Setelah tinggal di India, dia tahu gajah adalah simbol penilaian dan ingatan yang baik dan mulai memasukkannya ke dalam desain hotelnya.
Foto: Marco Müller/DW
Ada apa dengan meja kecil ini?
Dengan total sembilan restoran, Schloss Elmau akan memuaskan setiap selera. Permata mahkota hotel ini adalah Luce d'Oro berbintang Michelin dengan koki Christoph Rainer. Restoran ini menyajikan menu 12 rangkaian hidangan makanan, dengan memperhatikan setiap detailnya. Setiap meja bahkan memiliki meja yang lebih kecil di dekatnya, hanya untuk meletakkan tas.
Foto: Marco Müller/DW
Pilihan spa terbaik
Ruangan berkubah di Oriental Hammam ini terlihat sederhana, padahal sejatinya seluruh area spa ini sangat berbeda. Ini adalah ruang utama spa ini seluas 500 meter persegi, dengan empat kamar pelayanan, tiga kamar berkubah, dua pemandian uap, ruang bersantai untuk minum teh dan pelayanan pijat. Diksusi seru dalam G7 pasti mendorong beberapa pemimpin dunia untuk menikmati jeda sejenak.
Foto: Marco Müller/DW
Hotel ideal untuk G7
Pada tahun 2015, Schloss Elmau membangun hotel khusus untuk pertemuan G7, yang disebut ”The Retreat.” Hotel ini terletak 100 meter dari The Hideaway, dengan 47 kamar suite dan menawarkan ruang privat bagi para pemimpin dunia. Di G7, setiap kepala negara mendapatkan beberapa ruang untuk diri mereka sendiri dan pendampingnya. Sisanya dapat menginap di The Hideaway.
Foto: Marco Müller/DW
Siapa yang masih butuh TV?
Dengan pemandangan pegunungan dan lembah Wetterstein yang mengesankan dan indah dari jendela di tiga sisi setiap kamar tidur, tamu The Retreat, hampir tak perlu lagi menonton TV, meskipun disediakan satu unit di setiap kamar. Ruangan Summit Suites juga dilengkapi dengan ruang tamu dan lorong penyimpanan. Meskipun hotel ini memiliki berbagai fitur unik, letaknya di alam membuatnya istimewa. (kp/as)
Foto: Marco Müller/DW
10 foto1 | 10
Mengapa tidak meringankan beban utang?
Bagi Stormy-Annika Mildner, ini adalah masalah geopolitik. "Jika kita serius ingin memastikan bahwa negara-negara yang ragu-ragu tidak mendekat ke Cina dan Rusia, maka perlu ada kontribusi keuangan dan perlu ada keringanan utang," katanya.
Prakarsa pembangunan infrastruktur yang diumumkan G7 adalah langkah yang baik, tambahnya, tetapi dia memperingatkan bahwa G7 pada dasarnya hanya mengulang komitmen yang telah dibuatnya tahun lalu, yang belum mencapai banyak hal.
Edwin Ikhuoria mengatakan kepada DW bahwa dana yang dijanjikan kepada negara-negara miskin oleh negara-negara kaya dan organisasi-organisasi internasional sering menjadi sorotan publik, tetapi banyak dariprogram itu gagal mencapai mereka yang paling membutuhkannya. Ketika ditanya apakah G7 adalah forum yang tepat untuk memerangi kelaparan dan kemiskinan, dia mengatakan G7 akan "tetap berkumpul, dan mereka menghabiskan ratusan juta setiap tahun bersama-sama."
"Jadi mereka juga dapat memutuskan bahwa inilah saatnya untuk memasukkan, bukan hanya visi, tetapi sumber daya dan rencana untuk mengakhiri krisis kelaparan," katanya. "Karena mereka sebenarnya bisa... Setidaknya ratusan juta yang mereka keluarkan tidak boleh sia-sia." (hp/vlz)