Sementara bisnis penerbangan komersial jatuh bangun selama pandemi, bisnis jet pribadi justru makin berkembang. Selain memberikan kenyamanan, menggunakan jet pribadi menjadi simbol status para miliarder baru.
Iklan
Jet pribadi dapat membuat mereka yang memiliki cukup uang jadi ketagihan. Sekali mencoba, orang terus ingin menggunakannya. Karena dengan jet pribadi orang tidak harus berdiri di antrean panjang pemeriksaan keamanan atau pengambilan koper. Selama beberapa dekade, jet pribadi mejadi simbol status tertinggi para superkaya. Sekarang situasinya mulai berubah. Pasar jet pribadi makin luas.
Sejak awal pandemi, lebih banyak penumpang yang tertarik menyewa jet khusus, besar atau kecil, demi kenyamanan dan keamanan dari virus. Dengan jet pribadi, orang tidak perlu berbagi tempat dengan penumpang atau pelancong lain, dan bisa pergi ke banyak tempat lain yang tidak dicapai oleh penerbangan komersial.
Ketika banyak negara menutup perbatasannya untuk penerbangan komersial karena khawatir varian corona, jet pribadi hampir selalu akan diizinkan masuk. Karena itu, bakal makin banyak miliarder yang bepergian dengan menyewa atau membeli jet pribadi.
Lonjakan penyewaan jet pribadi
Yang bertambah secara signifikan sebenarnya bukan pemilik jet pribadi, melainkan mereka yang ingin menyewa. Perusahaan terbesar penyewaan jet pribadi, NetJets, sekarang memiliki armada beragam dengan lebih 760 pesawat untuk kapasitas enam hingga 14 penumpang. Net Jets saat ini menjadi operator pesawat terbesar di dunia.
Iklan
Perusahaan itu menawarkan berbagai program berlangganan prabayar, yang menjamin jumlah jam terbang tertentu, atau ada juga opsi untuk membeli jet secara patungan. Program yang paling laku adalah penyewaan untuk satu kali terbang atau model leasing.
Tahun ini, jam terbang jet pribadi diperkirakan naik hampir 50% dibanding tahun 2020, menurut Global Business Aviation Outlook terbaru yang baru saja dirilis bulan Oktober lalu oleh Honeywell Aerospace.
Dampak Virus Corona Terhadap Turisme
Pandemi COVID-19 mengancam kehidupan sehari-hari di seluruh dunia. Khususnya sektor turisme terpengaruh, demikian juga para wisatawan.
Foto: SeaLink Travel Group
Perbatasan Australia tetap tertutup sampai bulan Desember
Australia memperpanjang pembatasan perjalanan selama tiga bulan lagi. Perbatasan tetap ditutup untuk wisatawan dari luar negeri sampai tanggal 17 Desember. Namun, pemerintah mengumumkan bahwa perjalanan domestik akan diperbolehkan segera untuk penduduk Australia. Hanya di negara bagian Victoria dengan metropolis Melbourne ada pengecualian berdasarkan lockdown sejak awal Juli.
Foto: SeaLink Travel Group
“The Edge” di New York dibuka lagi
Sejak tanggal 2 September, wisatawan bisa menikmati lagi pemandangan dari geladak kaca di lantai ke-100 gedung “30 Hudson Yards” yang terletak di Manhattan barat. Hanya beberapa hari setelah dibuka bulan Maret, geladak harus ditutup karena pandemi Corona. Dengan ketinggian 335 meter (1099 kaki) “The Edge” adalah lokasi wisata luar ruangan tertinggi di dunia barat.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Horsten
Jerman memperluas peringatan perjalanan global
Pemerintah Jerman memperluas peringatan perjalanan untuk sekitar 160 negara di luar Uni Eropa sampai tanggal 14 September. Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman keputusan dari hari Rabu tgl 26 Agustus berdasarkan kenaikan laju infeksi Corona. “Situasi tidak akan mereda sampai tengah September sehingga peringatan perjalanan di seluruh dunia belum bisa dicabut”.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Arnold
COVID-19 menghantam turisme di Berlin
Selama 6 bulan pertama 2020 angka wisatawan di Berlin berkurang 59% dari tahun sebelumnya. Kantor Statistik mengumumkan tgl 10 Agustus bahwa hanya 2,7 juta wisatawan datang ke Berlin, angka terendah sejak 2004. Bahkan kemerosotan wisatawan dari luar negeri lebih buruk lagi: angkanya anjlok sampai 70 persen. Sejak Juni, angka wisatawan mulai naik dan sekarang mencapai 30-40% dari tahun sebelumnya.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Nietfeld
Tes COVID-19 wajib untuk masuk Jerman
Siapa saja yang memasuki Jerman dari daerah berisiko tinggi wajib tes virus corona sejak 8 Agustus, sesuai dengan perintah menteri kesehatan Jens Spahn. Sekarang, banyak negara tergolong sebagai daerah berisiko, termasuk Amerika Serikat dan Brasil. Di Uni Eropa, Luxembourg, daerah Belgia Antwerpen dan daerah Spanyol Aragon, Catalonia dan Navarre tergolong daerah berisiko tinggi sejak awal Agustus.
Foto: Reuters/F. Bensch
Nepal buka puncak Everest bagi para pendaki
Meskipun situasi virus Corona tidak jelas, Nepal membuka puncak Everest bagi para pemanjat dan pendaki gunung pada musim gugur. Untuk mendukung sektor turisme, pemerintah memperbolehkan pendaratan penerbangan internasional sejak tanggal 17 Agustus. Negara Himalaya itu menutup perbatasannya pada bulan Maret menjelang musim semi yang biasanya mengajak ratusan pendaki gunung ke Nepal.
Foto: Vittus Länger
Penerbangan dibayangi ketakutan
Jumlah penerbangan wisata di dalam Eropa meningkat lagi. Menurut statistik asosiasi transportasi udara internasional (IATA), 62% penumpang takut terkena infeksi oleh penumpang yang duduk di sebelahnya. Menurut IATA, inilah alasan utama penurunan jumlah penumpang wisata yang sekarang hanya 45% dari biasanya. (bo/hp)
Foto: picture-alliance/ANP/J. Groeneweg
7 foto1 | 7
Pasar jet pribadi dalam persaingan ketat
Sekitar 90% operator jet bisnis melaporkan bahwa rencana pembelian mereka tidak terkena dampak negatif dari pandemi yang sedang berlangsung saat ini. Hampir tidak ada pembatalan pesanan yang terjadi. Analis industri penerbangan JETNET iQ memperkirakan, angka penjualan akan melonjak dalam waktu dekat.
Seperti di masa lalu, pasar Amerika Utara yang memainkan peran besar dalam industri ini. Honeywell memperkirakan bahwa sekitar 63% dari permintaan seluruh dunia untuk jet bisnis datang dari operator di Amerika Utara selama lima tahun ke depan. Eropa diperkirakan hanya mencapai 16%, dan kawasan Asia Pasifik sekitar 12%.
Tapi persaingan bisnis di sektor ini makin ketat, terbukti dengan banyaknya operator jet bisnis yang juga membeli pesawat bekas. Karena produsen pesawat tidak mampu memenuhi permintaan terhadap jet pribadi secepat itu. Karena permintaan tinggi, harga pesawat naik sementara suplai pesawat baru makin tersendat.
Sementara perusahaan penerbangan komersial masih berjuang menghadapi pandemi yang menghantam bisnisnya, operator jet pribadi merencakan memperluas armadanya sampai 28% dengan jet bekas selama lima tahun ke depan. Secara keseluruhan, 65% pelaku bisnis penyewaan jet berharap untuk mengoperasikan jet bisnis mereka lebih banyak di tahun mendatang.