Bisnis Studio Foto Makin Terdesak
22 November 2024Dari sekitar 24.000 fotografer dan studio foto yang ada di Jerman mendapat sebagian besar keuntungan dari pembuatan pasfoto. 90 persen penduduk Jerman memerlukan pasfoto untuk berbagai dokumen pribadi. Tapi mulai Mei tahun depan, kantor-kantor pemerintahan di Jerman hanya akan menerima foto biometrik digital untuk paspor baru. Regulasi ini membuat banyak studio foto cemas.
"Jika hanya setengah dari yang dikhawatirkan terjadi, itu saja akan menjadi sangat buruk,” kata Christian Hamer, kepala jaringan studio foto Picture People dari Bochum. Menurut dia, industri ini terancam kehilangan banyak lapangan kerja. "Menurut saya, perusahaan yang hanya berkonsentrasi pada bisnis foto paspor, peluangnya kecil.”
Thilo Röhrig, direktur Ringfoto Group, memperkirakan omzet tahunan di pasar pasfoto sebesar 100 juta euro. Namun studio foto akan menghadapi persaingan besar dari pemerintah mulai Mei tahun depan dalam bentuk terminal foto digital.
Regulasi itu sebenarnya dibuat untuk mencegah manipulasi pasfoto, yang dikenal sebagai morphing. Karena itu hanya foto biometrik yang dibuat secara digital yang diperbolehkan untuk kartu identitas baru. "Kekahwatiran akan kebangkrutan sangat besar bagi perusahaan yang sangat bergantung pada pasfoto,” kata Thilo Röhrig. Bagaimanapun, pasfoto menyumbang hingga 50 persen dari margin keuntungan studio foto.
Terminal foto digital untuk pasfoto
Terminal foto digital sekarang banyak ditempatkan di kantor-kantor pemerintahan, di mana warga dapat membuat pasfoto mereka sendiri. Foto-foto itu kemudian secara otomatis diunggah ke cloud untuk dimasukkan ke dalam kartu identitas oleh kantor-kantor pemerintahan.
Pengelola terminal foro digital resmi, Bundesdruckerei, dapat memasok 8.000 terminal layanan mandiri ini ke 5.500 otoritas paspor dan identitas pribadi di seluruh negeri. Pembuatan foto digotal di terminal ini biayanya sekitar enam euro per pasfoto.
Kementerian Dalam Negeri Federal mengakui bahwa akan ada kerugian untuk "industri tertentu” dengan adanya regulasi baru itu. Tetapi proses digitalisasi dan keamanan menjadi prioritas. Oleh karena itu, atas nama Kementerian Dalam Negeri Federal, "Bundesdruckerei akan mengajukan penawaran kepada semua kota di Jerman untuk melengkapi mereka dengan terminal.”
Menurut Christian Hamer, pasfoto menyumbang sekitar 30 persen omzet Picture People. "Itu sekitar 500.000 euro,” katanya. Karena persaingan dari terminal digital swalayan, Hamer memperkirakan 15 persen omzet akan hilang tahun depan. "Secara keseluruhan, ini adalah pengurangan yang sangat signifikan.”
Prospek bisnis suram
Perspektif studio foto kecil sangat terbatas. Manajemen Ringfoto Group, asosiasi foto terbesar di Eropa, tidak tinggal diam, tegas Thilo Röhrig. Untuk memastikan bahwa industri foto tidak sepenuhnya tersingkir dari pasar, perusahaan telah mengembangkan sistemnya sendiri untuk solusi cloud pasfoto anti pemalsuan. "Itu semua akan disahkan dalam kerangka pedoman teknis dari legislatif.”
Studio foto dan fotografer yang terhubung membayar biaya satu kali dalam kisaran ribuan euro untuk penggunaan sistem itu. "Saat ini, kami mengharapkan lebih dari 3.000 mitra menawarkan solusi pasfoto digital kami di seluruh Jerman," ujarnya.
Setidaknya studio foto yang terafiliasi, termasuk Picture People, dapat terus menawarkan layanan pasfoto. Namun Christian Hamer, seperti operator studio foto lainnya, khawatir bahwa mulai Mei tahun depan kebanyakan pelanggan akan memilih rute yang lebih nyaman ke kantor pemerintah dan tidak mengunjungi studio foto, sekadar untuk menghemat waktu.
Christian Hamer ingin memperkuat perusahaan dengan memperluas fotografi korporat dan meningkatkan citra studio foto dalam persepsi publik serta efisiensi perusahaan.
Diadaptasi dari Artikel DW bahasa Jerman