Jika anak Indonesia tahun 90-an mengenal Habibie sebagai "menteri pesawat terbang”, zaman sekarang ia lebih dikenal sebagai sosok romantis karena film Habibie-Ainun. Berikut opini Sari Safitri Mohan.
Iklan
Cara bicara yang meledak-ledak dengan bola mata yang membelalak penuh energi adalah ciri khas sosok BJ Habibie. Setelah 32 tahun dipimpin oleh presiden yang menyiratkan kesan kekuasaan dari kepribadian yang senyap dan penuh unggah-ungguh Jawa, ledakan-ledakan dan belalak mata Habibie membuat banyak orang "terbangun” dan bertanya-tanya: benarkah ia betul-betul akan berbeda dari Suharto?
Apa benar tidak akan ada lagi korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN? Bisakah pemerintahan Indonesia akhirnya bersih dan independen dari segala gurita KKN yang dibangun Keluarga Cendana selama puluhan tahun berkuasa?
Dalam pidato kenegaraan pertamanya, Habibie berjanji untuk "membangun pemerintahan yang bersih dan independen, bebas dari inefisiensi juga bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.”
Selama 517 hari memerintah, tembok kediktatoran Orde Baru yang sudah dipecahkan oleh demonstrasi massa di berbagai kota menjadi semakin runtuh dengan kebijakan Presiden Habibie membebaskan para tahanan politik, membuka kembali keran kebebasan pers dan kebebasan berserikat, juga diijinkannya partai-partai politik untuk tumbuh baru dan berkembang selain Golkar, PDI dan PPP.
Semua kebijakan Presiden Habibie ini menunjukkan bahwa ia mendengar apa yang dituntut oleh rakyat Indonesia. Habibie membuat Indonesia yang ada di masa kepemimpinan yang otoriter sebagai masa lalu dan membawanya ke masa depan yang demokratis.
Kemerdekaan Timor leste
Kata "demokratis” ini tidak membuatnya menjadi tokoh yang serta merta populer. Referendum Timor-Timur adalah contohnya. Tak lama setelah jadi presiden, ia mengumumkan proposal otonomi untuk Timor-Timur dan menyediakan esensi pembahasan dan diskusi Tripartit tentang Tim-Tim antara Indonesia, Portugal, dan PBB. Habibie memutuskan untuk melibatkan PBB dan pasukannya dalam proses referendum demi keamanan dan menghindari huru-hara. Hasil referendum adalah kemerdekaan bagi Timor-Timur atau Timor Leste.
Meski di satu sisi, Habibie berusaha mendengar apa yang menjadi aspirasi rakyat, ada satu hal yang ia tampak enggan lakukan: menyegerakan investigasi terhadap Suharto atas kasus korupsi dan pelanggaran lainnya yang dilakukan selama berkuasa. Sebagai anak buah dan anak emas Suharto, juga orang yang dengan terang-terangan menyebut Suharto sebagai "Bapak saya”, posisinya di masa peralihan yang kacau balau adalah posisi sulit. Ia bukan politisi ulung karena langkah-langkah yang ia ambil tak banyak mendaratkan keuntungan untuknya.
Kalangan militer, misalnya, tidak bisa memasukkan Habibie ke dalam daftar "politisi favorit” mereka karena sejak masih jadi menteri dalam kabinet Suharto, Habibie sudah membuat mereka sebal akibat ikut campur dalam pembelanjaan untuk militer.
Dua Wajah Tentara - NKRI di Bawah Bayang Militer
TNI banyak berjasa menyatukan Indonesia. Tapi kiprah mereka di tiga wilayah justru membuktikan sebaliknya. Pendekatan keamanan yang dianut mabes di Cilangkap justru mendorong separatisme dan mengancam keutuhan NKRI
Foto: AFP/Getty Images/Choo Youn Kong
Ancaman Terhadap NKRI?
Presiden Joko Widodo menjadi kepala negara pertama yang memahami perlunya perubahan di tubuh TNI. Ia memerintahkan pergeseran paradigma di Papua, "bukan lagi pendekatan keamanan represif, tetapi diganti pendekatan pembangunan dengan pendekatan kesejahteraan." Diyakini, kiprah TNI menjaga kesatuan RI justru banyak melahirkan gerakan separatisme.
Foto: Reuters/Beawiharta
Api di Tanah Bara
Sejak Penentuan Pendapat Rakyat 1969 yang banyak memicu keraguan, Papua berada dalam dekapan militer Indonesia. Sejak itu pula Jakarta menerapkan pendekatan keamanan buat memastikan provinsi di ufuk timur itu tetap menjadi bagian NKRI. Tapi keterlibatan TNI bukan tanpa dosa. Puluhan hingga ratusan kasus pelanggaran HAM dicatat hingga kini.
Foto: T. Eranius/AFP/Getty Images
Rasionalisasi Pembunuhan
Tudingan terberat ke arah mabes TNI di Cilangkap adalah rasionalisasi pembunuhan warga sipil di Papua. Theys Hiyo Eluay yang ditemukan mati tahun 2001 silam adalah salah satu korban. Pelakunya, anggota Komando Pasukan Khusus, mendapat hukuman ringan berkat campur tangan bekas Kepala Staf TNI, Ryamizad Ryacudu yang kini jadi Menteri Pertahanan. "Pembunuh Theys adalah pahlawan," katanya saat itu
Foto: Getty Images/AFP/T. Eranius
Merawat Konflik, Menjaga Kepentingan
Berulangkali aksi TNI memprovokasi konflik dan kerusuhan. Desember 2014 silam aparat keamanan menembak mati empat orang ketika warga Paniai mengamuk lantaran salah satu rekannya dipukuli hingga mati oleh TNI. Provokasi berupa pembunuhan juga dilakukan di beberapa daerah lain di Papua. Faktanya nasionalisme Papua berkembang pesat akibat tindakan represif TNI, seperti juga di Aceh dan Timor Leste
Foto: picture-alliance/dpa
Seroja Dipetik Paksa
Diperkirakan hingga 200.000 orang meninggal dunia dan hilang selama 24 tahun pendudukan Indonesia di Timor Leste. Sejak operasi Seroja 1975, Timor Leste secara praktis berada di bawah kekuasaan TNI, meski ada upaya kuat Suharto buat membangun pemerintahan sipil.
Foto: picture-alliance/dpa
Petaka di Santa Cruz
Kegagalan pemerintahan sipil Indonesia di Timor Leste berakibat fatal. Pada 12 November 1991, aksi demonstrasi mahasiswa menuntut referendum dan kemerdekaan dijawab dengan aksi brutal oleh aparat keamanan. Sebanyak 271 orang tewas, 382 terluka, dan 250 lainnya menghilang.
Foto: picture-alliance/dpa
Akhir Kegelapan
Sejak pembantaian tersebut Indonesia mulai dihujani tekanan internasional buat membebaskan Timor Leste. Australia yang tadinya mendukung pendudukan, berbalik mendesak kemerdekaan bekas koloni Portugal itu. PBB pun mulai menggodok opsi misi perdamaian. Akhirnya menyusul arus balik reformasi 1998, penduduk Timor Leste menggelar referendum kemerdekaan tahun 1999 yang didukung lebih dari 70% pemilih.
Foto: picture-alliance/dpa/Choo
Serambi Berdarah
Pendekatan serupa dianut TNI menyikapi kebangkitan nasionalisme Aceh, meski dengan akhir yang berbeda. Perang yang dilancarkan oleh Gerakan Aceh Merdeka, dijawab dengan teror terhadap pendukung dan simpatisan organisasi pimpinan Hasan Tiro itu. Namun berbagai aksi keji TNI justru memperkuat kebencian masyarakat Aceh terhadap pemerintah Indonesia.
Foto: Getty Images/AFP/O. Budhi
Daerah Operasi Militer
Dua kali Jakarta mendeklarasikan Aceh sebagai Daerah Operasi Militer, antara 1990-1998 dan 2003-2004. Amnesty International mencatat, perang di Aceh sedikitnya menelan 15.000 korban jiwa, kebanyakan warga sipil. TNI dituding bertanggungjawab dalam banyak kasus pelanggaran HAM, antara lain penyiksaan dan pemerkosaan, tapi hingga kini tidak ada konsekuensi hukum.
Foto: picture-alliance/dpa/Saini
Alam Berbicara
Perang di Aceh berakhir dramatis. Di tengah eskalasi kekerasan pada masa darurat militer, bencana alam berupa gempa bumi dan Tsunami menghantam provinsi di ujung barat Indonesia itu. Lebih dari 100.000 penduduk tewas. Tidak lama kemudian semua pihak yang bertikai sepakat berdamai dengan menandatangani perjanjian di Helsinki, 2005.
Foto: AFP/Getty Images/Choo Youn Kong
10 foto1 | 10
Pragmatis dan praktis
Pragmatis dan praktis adalah cara Habibie berpolitik. Sejauh idealismenya tentang sains dan teknologi berjalan baik, nada-nada sumbang dari manapun, termasuk dari kalangan sangat berpengaruh seperti militer, tak akan membuatnya pusing. Tapi ada faktor penting yang membuatnya tak memusingkan banyak nada sumbang itu: dukungan penuh Suharto akan segala kiprahnya.
Dukungan dan kedekatannya dengan Suharto membuatnya tak luput dari investigasi tentang KKN itu sendiri. George Junus Aditjondro dalam "Corruption Continues” di Multinational Monitor pada September 1998 menulis dan mendata bahwa lebih dari 100 perusahaan keluarga Habibie punya hubungan erat dengan perusahaan milik keluarga Suharto. Ini adalah siraman rejeki yang rata-rata bisa dinikmati bagi mereka yang dekat dengan Cendana.
Perkenalkan, RWTH Aachen
RWTH Aachen memiliki reputasi legendaris sebagai pusat pendidikan dan penelitian di bidang teknik, ilmu alam dan matematika. Universitas ini juga menelurkan sosok Bacharuddin Jusuf Habibie, presiden ketiga Indonesia
Foto: picture-alliance/dpa/M. Becker
Pusat Penelitian Berparas Universitas
Sebanyak 500 direktur dan CEO perusahaan besar Jerman pernah mendaulat RWTH Aachen sebagai tempat terbaik buat menggeluti bidang teknik, elektro, mekanik dan ilmu alam lainnya. Universitas yang berdiri sejak 1870 ini juga termasuk lima besar dalam daftar universitas dengan anggaran penelitian terbesar di Jerman. Tidak heran jika lebih dari 40.000 mahasiswa mendaftarkan diri di universitas ini.
Foto: RWTH
Reputasi Berkat Prestasi
Reputasi mentereng RWTH Aachen berasal dari hasil penelitiannya. Sebanyak enam ilmuwan yang pernah mengajar atau belajar di universitas ini mengantongi penghargaan nobel. Salah satunya adalah Karl Ziegler, sosok yang penemuannya memungkinkan manusia memproduksi bahan plastik dalam jumlah besar dan terjangkau. Kini sekitar 500 professor mengajar di RWTH Aachen.
Foto: picture-alliance/dpa
Dilirik Mahasiswa Asing
Saat ini sekitar 7000 mahasiswa asing dari 108 negara menempuh studi di RWTH Aachen. Cina menempati urutan teratas dengan lebih dari 1000 mahasiswa, disusul oleh India, Turki dan Iran. Seperti yang bisa diduga, Fakultas Matematika, Informatika & Ilmu Alam dan Fakultas Teknik Mesin yang juga membawahi jurusan Teknik Penerbangan menjadi primadona calon mahasiswa.
Foto: DAAD/Volker Lannert
Kisah Habibie
Presiden ketiga Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie pernah menimba ilmu teknik penerbangan di RWTH Aachen. Saat itu ia termasuk ke dalam ratusan mahasiswa berbakat Indonesia yang diberangkatkan pemerintah ke luar negeri. Habibie yang sejak beberapa tahun lalu masuk dalam daftar Hall of Fame RWTH Aachen ini belajar di Jerman hingga mendapat gelar doktor dengan nilai Summa Cum Laude
Foto: DW
Harta Karun Sains dan Surga Mahasiswa
Perpustakaan milik RWTH Aachen tidak cuma mengoleksi jutaan buku dan karya ilmiah, tetapi juga menjadi pusat databank hak paten di bidang teknik yang terbesar di Jerman. Khususnya buat mahasiswa asing, Aachen menawarkan 4800 kamar di asrama mahasiswa yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Foto: Thomas Riehle
Afiliasi Industri
Salah satu keunggulan unik yang dimiliki RWTH Aachen adalah kedekatannya dengan industri di Jerman. Selain proyek penelitian bersama, RWTH juga rajin mengundang perwakilan industri buat mengajar. Sederet perusahaan multinasional pernah mengirimkan petingginya ke Aachen, antara lain raksasa otomotif Jerman Volkswagen dan Porsche, atau produsen alat elektronik Bosch.
Foto: Peter Winandy
Ideal buat Pelajar
Kota Aachen yang cuma berpenduk sekitar 250.000 jiwa dan sedikit lebih kecil ketimbang kota Bandung ini sering disebut kota yang ideal buat mahasiswa. Selain biaya hidup yang relatif murah, Aachen juga menawarkan keragaman kultur lantaran menampung sekitar 40.000 warga asing dari berbagai negara.
Foto: Fotolia/davis
7 foto1 | 7
Gurita KKN
Hingga hari ini, meski tak ada lagi Suharto, gurita KKN yang ditanamkannya masih bisa kita lihat jejaknya. Pertanyaan tentang pemerintahan yang bersih, independen dan bebas KKN akan selalu jadi pertanyaan yang relevan diajukan dan diujikan untuk para pemimpin dan calon pemimpin Indonesia sekarang maupun nanti dan bukan hanya pada pemerintahan Habibie.
Habibie yang dulu adalah ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia yang pertama adalah gambaran intelektual muslim modern yang jenius tanpa harus tampak relijius. Islam baginya adalah sesuatu yang sangat bisa berdampingan dengan demokrasi. Ia membuktikannya dan mempraktekkannya dengan keakrabannya pada nilai-nilai demokrasi yang ia dapat saat kuliah dan berkarier di luar negeri. Ia anak cerdas dari Sulawesi Selatan, yang berkenalan dengan Suharto saat yang terakhir adalah militer muda yang bertugas di Parepare.
Setelah kuliah dan bekerja sebagai top eksekutif di sebuah firma pesawat terbang di Jerman, ia diminta Suharto pulang ke Indonesia untuk membangun industri teknologi tinggi sebagai jalan untuk menumbuhpesatkan ekonomi Indonesia. Terciptalah Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN dari tangan Habibie. Ia mengolah teknologi dan riset ke dalam visi yang dia percaya bisa membuat Indonesia bertransformasi menjadi negara yang canggih dan modern.
Kopassus Dalam Pusaran Sejarah
Dalam sejarahnya Komando Pasukan Khsusus banyak terlibat menjaga keutuhan NKRI. Tapi di balik segudang prestasi, tersimpan aib yang menyeret Kopassus dalam jerat pelanggaran HAM.
Foto: Getty Images/AFP/R.Gacad
Heroisme Baret Merah
Tidak ada kekuatan tempur lain milik TNI yang memancing imajinasi heroik sekental Kopassus. Sejak didirikan pada 16 April 1952 buat menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan, satuan elit Angkatan Darat ini sudah berulangkali terlibat dalam operasi mengamankan NKRI.
Foto: Getty Images/AFP/R.Gacad
Kecil dan Mematikan
Dalam strukturnya yang unik, Kopassus selalu beroperasi dalam satuan kecil dengan mengandalkan serangan cepat dan mematikan. Pasukan elit ini biasanya melakukan tugas penyusupan, pengintaian, penyerbuan, anti terorisme dan berbagai jenis perang non konvensional lain. Untuk itu setiap prajurit Kopassus dibekali kemampuan tempur yang tinggi.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Mendunia Lewat Woyla
Nama Kopassus pertamakali dikenal oleh dunia internasional setelah sukses membebaskan 57 sandera dalam drama pembajakan pesawat Garuda 206 oleh kelompok ekstremis Islam, Komando Jihad, tahun 1981. Sejak saat itu Kopassus sering dilibatkan dalam operasi anti terorisme di Indonesia dan dianggap sebagai salah satu pasukan elit paling mumpuni di dunia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Terjun Saat Bencana
Segudang prestasi Kopassus membuat prajurit elit Indonesia itu banyak dilirik negeri jiran untuk mengikuti latihan bersama, di antaranya Myanmar, Brunei dan Filipina. Tapi tidak selamanya Kopassus cuma diterjunkan dalam misi rahasia. Tidak jarang Kopassus ikut membantu penanggulangan bencana alam di Indonesia, seperti banjir, gempa bumi atau bahkan kebakaran hutan.
Foto: picture-alliance/dpa
Nila di Tanah Seroja
Namun begitu Kopassus bukan tanpa dosa. Selama gejolak di Timor Leste misalnya, pasukan elit TNI ini sering dikaitkan dengan pelanggaran HAM berat. Tahun 1975 lima wartawan Australia diduga tewas ditembak prajurit Kopassus di kota Balibo, Timor Leste. Kasus yang kemudian dikenal dengan sebutan Balibo Five itu kemudian diseret ke ranah hukum dan masih belum menemukan kejelasan hingga kini.
Foto: picture-alliance/dpa
Pengawal Tahta Penguasa
Jelang runtuhnya ejim Orde Baru, Kopassus mulai terseret arus politik dan perlahan berubah dari alat negara menjadi abdi penguasa. Pasukan elit yang saat itu dipimpin oleh Prabowo Subianto ini antara lain dituding menculik belasan mahasiswa dan menyulut kerusuhan massal pada bulan Mei 1998.
Foto: picture-alliance/dpa
Serambi Berdarah
Diperkirakan lebih dari 300 wanita dan anak di bawah umur mengalami perkosaan dan hingga 12.000 orang tewas selama operasi militer TNI di Aceh antara 1990-1998. Sebagaimana lazimnya, prajurit Kopassus berada di garda terdepan dalam perang melawan Gerakan Aceh Merdeka itu. Sayangnya hingga kini belum ada kelanjutan hukum mengenai kasus pelanggaran HAM di Aceh.
Foto: Getty Images/AFP/Stringer
Neraka di Papua
Papua adalah kasus lain yang menyeret Kopasus dalam jerat HAM. Berbagai kasus pembunuhan aktivis lokal dialamatkan pada prajurit baret merah, termasuk diantaranya pembunuhan terhadap Theys Eluay, mantan ketua Presidium Dewan Papua. Tahun 2009 silam organisasi HAM, Human Rights Watch, menerbitkan laporan yang berisikan dugaan pelanggaran HAM terhadap warga sipil oleh Kopassus.
Foto: Getty Images/AFP/A.Berry
8 foto1 | 8
Selama hampir seperempat abad menjadi menteri dalam kabinet Suharto, karakternya yang unik dan hidup juga proyek besarnya seperti pabrik pesawat terbang membuatnya menjadi sosok populer. Siapa yang tidak suka dengan kisah-kisah sukses? Apalagi jika kisah suksesnya berjudul "Anak Indonesia Didikan Jerman Pulang ke Indonesia Bikin Pesawat Terbang?”
Kini, Habibie yang telah tua masih tampak kelihatan kuat karena kebiasaannya berpuasa Senin-Kamis. Jika dulu anak-anak Indonesia tahun 90-an mengenal Habibie sebagai "menteri pesawat terbang”, zaman sekarang mungkin lebih banyak yang mengenalnya sebagai sosok penuh kasih sayang dan romantis karena film Habibie-Ainun. Banyak yang tahu bahwa ia Presiden Indonesia yang ketiga dengan masa jabatan tersingkat, tapi mungkin hanya sedikit saja yang ingat bagaimana ia adalah ilmuwan terbesar yang Indonesia punyai sampai saat ini.
Penulis:
Sari Safitri Mohan adalah penulis novel, editor/produser podcast & IndoProgress TV yang meraih gelar MA dalam bidang studi media dari The New School University, New York.
@fitrimohan
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
Mesin Uang Gurita Cendana
Keserakahan keluarga Cendana nyaris membuat Indonesia bangkrut. Oleh banyak pihak keluarga Suharto disebut mengantongi kekayaan sebesar 200 triliun Rupiah. Inilah jurus gurita cendana mengeruk duit haram dari kas negara:
Foto: Getty Images/AFP/J. Macdougall
Gurita Harta
Suharto punya cara lihai mendulang harta haram. Ia mendirikan yayasan untuk berbinis dan mendeklarasikannya sebagai lembaga sosial agar terbebas dari pajak. Dengan cara itu ia mencaplok perusahaan-perusahaan mapan yang bergerak di bisnis strategis, seperti perbankan, konstruksi dan makanan. Menurut majalah Time, Suharto menguasai 3.6 juta hektar lahan, termasuk 40% wilayah Timor Leste
Foto: AP
Yayasan Siluman
Tidak hanya menghindari pajak, yayasan milik keluarga Cendana juga mendulang rejeki lewat dana sumbangan paksaan. Cara-cara semacam itu tertuang dalam berbagai keputusan presiden, antara lain Keppres No. 92/1996 yang mewajibkan perusahaan atau perorangan menyetor duit sebesar 2% dari penghasilan tahunan. Dana yang didaulat untuk keluarga miskin itu disetor ke berbagai yayasan Suharto.
Foto: Getty Images/AFP/J. Macdougall
Bisnis Terselubung
Bekas Jaksa Agung Soedjono Atmonegoro pernah menganalisa laporan keuangan ke empat yayasan terbesar Suharto. "Yayasan ini dibentuk untuk kegiatan sosial," tuturnya. "Tapi Suharto menggunakannya untuk memindahkan uang ke anak dan kroninya." Soedjono menemukan, Yayasan Supersemar menggunakan 84% dananya untuk keperluan bisnis, semisal pinjaman lunak kepada perusahaan yang dimiliki anak dan kroninya
Foto: picture alliance/dpa/A. Lolong
Lewat Kartel dan Monopoli
Cara lain yang gemar ditempuh Suharto untuk menggerakkan mesin uang Cendana adalah melalui monopoli. Teman dekatnya, The Kian Seng alias Bob Hasan, misalnya memimpin kartel kayu lewat Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO). Pengusaha yang kemudian dijebloskan ke penjara itu sering disebut sebagai ATM hidup keluarga cendana.
Foto: Getty Images/AFP/Firman
Bisnis Tepung Paman Liem
Taipan lain yang juga menjadi roda uang Cendana adalah Sudomo Salim alias Liem Sioe Liong. Sejak tahun 1969 pengusaha kelahiran Cina itu sudah mengantongi monopoli bisnis tepung lewat PT. Bogasari. Dari situ ia membangun imperium bisnis makanan berupa Indofood. Pria yang biasa disapa "Paman Liem" ini juga menjadi mentor bisnis buat putra putri Suharto.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
Uang Minyak
Bukan rahasia lagi jika Pertamina pada era Suharto menjelma menjadi dompet raksasa keluarga Cendana. Sejak awal sang diktatur sudah menempatkan orang kepercayaannya, Ibnu Sutowo, buat memimpin perusahaan pelat merah tersebut. Sutowo kemudian memberikan kesaksian kepada majalah Time, tahun 1976 ia dipaksa menjual minyak ke Jepang dan menilap 0,10 Dollar AS untuk setiap barrel minyak yang diekspor.
Foto: picture-alliance/dpa
Pewaris Tahta Cendana
Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut sejak awal sudah diusung sebagai pewaris tahta Cendana. Putri tertua Suharto ini tidak cuma menguasai puluhan ribu hektar lahan sawit, stasiun televisi TPI dan 14% saham di Bank Central Asia, tetapi juga memanen harta tak terhingga lewat jalan tol. Hingga 1998 kekayaannya ditaksir mencapai 4,5 triliun Rupiah.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Merajalela Lewat Bulog
Dari semua putera Suharto, Bambang adalah satu-satunya yang paling banyak berurusan dengan Liem Sioe Liong. Setelah mendirikan Bimantara Grup, Bambang terjun ke bisnis impor pangan lewat Badan Urusan Logistik yang saat itu didominasi Liem. Menurut catatan Tempo, selama 18 tahun kroni Suharto mengimpor bahan pangan lewat Bulog senilai 5 miliar Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Duit Cengkeh untuk Tommy
Melalui monopoli Hutomo Mandala Putra meraup kekayaan hingga 5 triliun Rupiah. Tahun 1996 ia mendapat status pelopor mobil nasional dan berhak mengimpor barang mewah dan suku cadang tanpa dikenai pajak. Selain itu Tommy juga menguasai Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh yang memonopoli penjualan dari petani ke produsen rokok. BPPC ditengarai banyak membuat petani cengkeh bangkrut.
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad
Akhir Pahit Diktatur Tamak
Secara lihai Suharto membajak pertumbuhan ekonomi untuk kepentingan keluarga. Menurut Bank Dunia, antara 1988 hingga 1996, Indonesia menerima investasi asing senilai USD130 miliar. Tapi struktur perekonomian yang dibuat untuk memperkaya kroni Cendana justru menyeret Indonesia dalam krisis ekonomi dan mengakhiri kekuasaan sang jendral. (rzn/yf: economist, times, bloomberg, bbc, kompas, tempo)