Menurut kepala eksekutif Blackberry, John Chen, produk teranyarnya yang akan dirilis Rabu (24/09) tersebut bernama Blackberry Passport dan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya ukuran layar yang lebih besar, yakni 4,5 inci.
Yang pasti bakal menarik perhatian publik, harga yang dibandrol untuk ponsel pintar tersebut cukup murah, yaitu 599 Euro per unit atau sekitar 9,2 juta Rupiah. Harga tersebut, di bawah harga ponsel terbaru keluaran Apple dan smartphone berteknologi tinggi milik Samsung.
Kegagalan Blackberry 10
Jika tidak ada aral melintang, peluncuran Blackberry Passport bakal dilakukan di Dubai, London dan Toronto. Terhitung 15 hari sejak peluncuran tersebut, produk terbaru Blackberry itu sudah bisa ditemui di pasaran.
Blackberry Passport diluncurkan tak lama setelah Blackberry 10 gagal mendapatkan reaksi positif dari pasar. Sebelumnya, pada tahun lalu Blackberry juga harus mengalami kerugian yang cukup besar karena kalah bersaing dari pesaingnya.
Bagi Blackberry, inovasi saat ini adalah sebuah keharusan untuk bisa mendongkrak angka penjualan, mengingat pada saat yang sama Apple berhasil mendulang keuntungan melalui produk iPhone mereka, serta smartphone berteknologi tinggi lain yang menggunakan software android dari Google.
Koneksi Foxconn
Terkait soal terobosan, pada Desember 2013 lalu Blackberry membuka pintu kerjasama dengan Foxconn, sebuah perusahaan manufaktur yang bermarkas di Taiwan. Melalui kerjasama tersebut, maka Foxconn akan melakukan proses manufaktur dan inventori manajemen, sedangkan Blackberry bakal fokus pada software serta layanan.
Produk perdana hasil kerjasama Foxconn dan Blackberry adalah Blackberry Z3 dengan harga dibawah 200 Euro. Lewat produk tersebut, kedua perusahaan tersebut berharap bisa mencuri pasar Asia, khususnya Indonesia, dimana pengguna setia Blackberry di negara itu masih banyak. Layanan Blackberry Messengger (BBM) sangat populer di Indonesia.
ss/vlz (afp)
Ponsel tidak bisa dilepaskan lagi dari keseharian kita. Kini tidak bisa dibayangkan hidup tanpa alat komunikasi ini.
Foto: picture-alliance/dpaMartin Cooper, mantan wakil direktur Motorola dengan ponsel model DynaTAC (Dynamic Adaptive Total Area Coverage). Ini adalah telepon genggam pertama yang dijual secara komersil. Motorola memperkenalkannya di tahun 1973. Tapi baru 10 tahun kemudian ponselnya tersedia di pasaran. Beratnya kurang dari satu kilogram dan harganya mahal. Hampir 4000 Dolar AS.
Foto: picture-alliance/dpa70 tahun yang lalu, para pemakai telepon genggan masih harus menenteng alat seberat 12,5 kilogram dengan jangkauan yang sangat terbatas. Karena biaya yang mahal, pengunanya kebanyakan politisi dan pengusaha.
Foto: Museum für Kommunikation FrankfurtTahun 1989 diluncurkan ponsel pertama di pasar yang muat di kantong celana. MicroTAC dari Motorola adalah telepon genggam pertama yang bisa dilipat. Handphone ini memulai tren perangkat yang semakin kecil di sektor ini.
Foto: picture-alliance/dpaTahun 1992 dimulai era ponsel digital. Motorola 3200 adalah ponsel pertama yang mendukung standar ponsel generasi kedua (2G).
Foto: Telekom1994 Short Message Service (SMS) diluncurkan. Dulu tujuannya untuk menyampaikan berita mengenai sinyal buruk atau gangguan jaringan. Pesan dengan 160 karakter secara cepat menjadi layanan ponsel yang paling sering digunakan.
Foto: DW/BrunsmannMulai 1997 semakin banyak jenis ponsel yang tersedia di pasaran. Ponsel lipat dan slide menjadi aksesori favorit. Dipasarkannya model-model yang lebih murah dan diluncurkannya kartu pra bayar menjadikan ponsel sebagai produk massal.
Foto: picture-alliance/dpaNokia 7110 yang diluncurkan 1999 adalah ponsel pertama dengan Wireless Application Protocol (WAP). Dengan begitu pengguna ponsel bisa mengakses internet. Memang bentuknya masih versi teks dari situs, tapi ini langkah revolusioner bagi internet mobile. Setelah itu hadir model yang menyatukan ponsel, pager dan fax.
Foto: imago2007 iPhone pertama dari Apple dengan layar sentuh dluncurkan. Ini bukan smartphone pertama, tapi ponsel pertama dengan tampilan yang mudah digunakan.
Foto: imagoDengan generasi terbaru, rumah, mobil, dan kantor bisa terhubung. Dan perkembangan teknologi smartphone belum berakhir.
Foto: picture-alliance/AA/D. Mareuil