Blogger Iran Ahangarani Dibebaskan Kembali
28 Juli 2011Hamid Hekmat, paman Pegah Ahangaranis, menegaskan pembebasan keponakannya hari Rabu (27/7) kepada DW-WORLD.DE. Ia mengatakan: "Kemarin malam keluarga sudah diberitahukan bahwa ia hari ini akan dipulangkan. Sekarang ia akhirnya bebas." Namun pamannya tidak dapat menceritakan keadaan Ahangarani saat ini. Bagaimana sikap pengadilan Iran terhadap kasus ini juga tidak jelas. Selama ditahan Ahangarani tidak diijinkan mendapat bantuan hukum. Ia dibebaskan dengan uang jaminan sekitar 58.000 Euro.
Perempuan usia 27 tahun ini adalah artis dan sutradara film dokumenter yang direncanakan sebagai blogger untuk menyaksikan Piala Dunia Sepakbola Perempuan 2011 yang digelar di Jerman baru-baru ini. Pada 11 Juli malam menjelang keberangkatannya ke Teheran, ia dipanggil kementrian Informasi Iran yang kemudian mengancamnya.
Ahangarani lalu membatalkan kepergiannya ke Jerman. Demi keselamatannya Deutsche Welle membatalkan proyek blognya dengan Ahangarani. Meskipun demikian tidak lama setelah itu ia toh juga ditangkap. Deutsche Welle memprotes keras penangkapan itu. Ahangarani memang sebelumnya aktif sebagai blogger bagi DW. Pada Blog-Award Deutsche Welle "The BOBs" ia tahun 2009 berkunjung ke stasiun pusat Radio DW di Bonn.
Penekanan Seniman
Ahangarani bukan satu-satunya seniman yang ditangkap pada minggu-minggu terakhir. Marzie Vafamehr, artis usia 38 tahun dan isteri dari seorang sutradara terkenal Iran juga ditangkap akibat peranan yang dimainkannya dalam sebuah film yang mengkritik keadaan sosial.
Menurut kejaksaan Iran, kedua artis itu ditangkap setelah "diperiksa resmi oleh aparat keamanan" dan kemudian dibebaskan dengan uang jaminan setelah pemeriksaan pertama selesai. "Media tidak boleh menimbulkan dugaan bahwa dua orang seniman ditangkap. Karena di sini masalahnya bukan mengenai profesi mereka melainkan mengenai individu dan pelanggaran hukum oleh individu itu", kata Gholamhossein Mohseni Ezhei, Jaksa Agung Iran.
Reaksi nasional dan internasional
Penangkapan Pegah Ahangarani menimbulkan banyak reaksi di antara kalangan politisi, organisasi mandiri dan aktivis HAM di luar dan dalam negeri. Anggota parlemen Jerman Bundestag dari fraksi SPD menuntut penjelasan dari pemerintah Iran.
Himpunan perfileman Iran menyebut penangkapan sutradara muda itu sebagai "tragedi". Menurut situs internet Iran pro-oposisi, seusai menonton sebuah film dari Ahangarani, penonton menunjukkan aksi solidaritasnya dengan menyerukan slogan-slogan.
Saat pemilu presiden Iran yang kontroversial tahun 2009, Ahangarani mendukung kandidat presiden oposisi Mir Hossein Moussavi. Setelah Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali, Ahangarani juga sudah pernah dipanggil dan diinterogasi oleh aparat keamanan.
Parsa Bayat/Christa Saloh
Editor: Marjory Linardy