Korban meninggal akibat gempa berkekuatan 7,0 SR di Lombok, Nusa tenggara Barat hingga Rabu (7/8) dilaporkan telah mencapai 131 orang. Jumlah ini kemungkinan akan meningkat.
Iklan
Juru bicara Badan Nasional Penangggulangan Bencana Alam Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban tewas mungkin akan meningkat karena pencarian korban masih berlanjut.
"Kita tidak tahu pasti berapa yang masih hidup di bawah reruntuhan bangunan," kata Sutopo kepada para wartawan di Jakarta.
"Ada laporan... banyak yang terkubur hidup-hidup, ini saat yang penting untuk lakukan evakuasi secepatnya," lanjutnya.
Total korban meninggal yang diumumkan sebelumnya pada Selasa (7/8) mencapai 105 orang.
Sutopo mengatakan bahwa sejauh ini pemerintah Indonesia masih mampu menangani dampak gempa tersebut tanpa bantuan internasional.
Bantuan mulai berdatangan
Saat ini bantuan mulai berdatangan dan berusaha mencapai wilayah yang masih terisolasi. Para relawan dan tim SAR mendirikan tempat penampungan sementara untuk para korban gempa yang kehilangan rumah.
Sementara itu pasokan air, makanan dan obat-obatan sudah mulai didistribusikan dengan menggunakan truk.
Pihak militer mengatakan sudah ada lima pesawat berangkat dari Jakarta pada Rabu pagi dengan membawa makanan, obat-obatan, selimut, tenda dan air bersih.
Para pekerja dengan sejumlah peralatan berat pun kembali mencari korban di reruntuhan rumah, sekolah dan masjid. Meski demikian, harapan untuk menemukan korban yang masih hidup kian menipis.
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi mengatakan mereka sangat membutuhkan tenaga medis, obat dan makanan untuk area yang paling terdampak.
"SDM kami sangat terbatas. Beberapa paramedis harus berada di tempat penampungan, namun beberapa harus ada yang bergerak ke wilayah-wilayah terdampak," kata Majdi. "Gempa dengan skala ini sangat besar bagi kami di NTB. Ini kali pertama kami mengalaminya."
Korban trauma
Korban yang selamat juga mengalami trauma akibat kematian dan kerusakan yang terjadi.
"Saya melihat tetangga saya terjebak di reruntuhan bangunan lalu meninggal. Dia minta tolong, tapi saya tidak bisa membantu, kami cuma bisa lari menyelamatkan diri," kata seorang warga bernama Johriah.
Sementara beberapa desa terdampak gempa terlihat mati tanpa aktifitas sama sekali.
Potret Kerusakan di Lombok Pasca Gempa Bumi
Kerusakan akibat gempa bumi di Lombok melumpuhkan separuh pulau. Regu penyelamat kini berpacu dengan waktu mengevakuasi para penyintas dari dalam reruntuhan gedung.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Pencarian Manual
Tidak jelas berapa jumlah korban yang masih terjebak di balik reruntuhan gedung. Hingga kini tim SAR gabungan masih berupaya mencari korban secara manual atau dengan bantuan alat berat.
Foto: Reuters/Antara Foto/Z. Karuru
Bencana di Tengah Ibadah
Lantaran gempa terjadi pada subuh ketika sebagian kaum Muslim masih menunaikan ibadah Sholat di Masjid, upaya pencarian kini diarahkan ke rumah-rumah ibadah. Jurubicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pihaknya menemukan masih banyak sandal tercecer di depan masjid.
Foto: Reuters/Beawiharta
Kerusakan Meluas
Data sementara menyebutkan gempa Lombok yang berkekuatan 7 SR mengakibatkan setidaknya 105 orang meninggal dunia dan 236 orang luka-luka. Ada ribuan rumah yang rusak, terutama di wilayah Lombok Utara dan Timur. Sebanyak 84.000 penduduk dikabarkan mengungsi ke kamp penampungan.
Foto: Getty Images/AFP/S. Tumbelaka
Berpacu Dengan Waktu
Seorang korban dilaporkan berhasil diselamatkan oleh anggota TNI di masjid di Lading Lading, Lombok Utara. Sutopo meyakini masih ada belasan hingga puluhan korban lain yang tertimbun reruntuhan masjid. Regu penyelamat berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan korban yang masih hidup.
Foto: picture-alliance/AA/A. Mardiansyah
Tanpa Tenaga Medis
Dua jemaah dikabarkan berhasil diselamatkan dari reruntuhan masjid, termasuk seorang perempuan yang menderita patah kaki. Menurut Budhiawan, Kepala Desa Lading Lading, regu penyelamat harus merawat korban dengan cara tradisional lantaran rumah sakit yang membludak.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Runtuhnya Rumah Tuhan
Runtuhnya masjid di Lombok menyita perhatian regu penyelamat. Sebanyak 90 personil dari TNI, Basarnas dan Kepolisian diterjunkan ke desa Lading Lading buat mencari korban yang tertimbun. Seorang saksi mata yang berhasil menyelamatkan diri mengaku melihat seratusan jemaah di dalam masjid sebelum disapu gempa.
Foto: Reuters/Beawiharta
Rumah Sakit Kewalahan
Selain tenaga medis, hampir semua rumah sakit di Lombok mengalami kekurangan obat-obatan. Gempa yang melanda selama dua kali selama sepekan meluluhlantakkan kawasan Lombok Utara dan Timur yang kini nyaris rata dengan tanah. Rumah dan infratsruktur yang rusak atau roboh pun menjadi pemandangan lazim. rzn/yf (rtr,ap,dpa)
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
7 foto1 | 7
"Di beberapa desa yang kami kunjungi, kerusakan mencapai hampir 100 persen. Semua rumah rubuh, jalan-jalan retak dan jembatan hancur," kata Arifin Muhammad Hadi, juru bicara Palang Merah Indonesia.
Di beberapa di pinggir jalan atau sawah tempat terlihat tenda darurat. Banyak petani menolak meninggalkan rumah dan hewan ternak.
"Ini ciri khas korban gempa di Indonesia. Mereka mau tetap dekat dengan sumber mata pencarian mereka dan tidak bisa membawa ternak ke tempat penampungan," kata Hadi.
Sekitar 2.500 orang dirawat di rumah sakit setempat dengan luka yang cukup serius akibat gempa pada Minggu (5/8) itu. Sementara 156.000 orang lainnya kehilangan tempat tinggal. Orang-orang selama ini tidur di tenda darurat yang dibuat seadanya, banyak juga dari mereka yang tidur di luar.
Pihak berwenang mengatakan semua wisatawan telah meninggalkan pulau tujuan itu dengan menggunakan perahu. Total ada 5.000 turis telah dievakuasi.
Ini adalah gempa kedua yang mengguncang Lombok dalam kurun waktu seminggu. Sebelumnya gempa berkekuatan 6,4 SR pada 29 Juli telah merenggut nyawa 16 orang, serta meretakkan banyak struktur bangunan.
Retakan inilah yang diduga mengakibatkan lebih banyak korban jiwa pada gempa kedua.
Bantuan Kemanusian Pasca Gempa di Lombok
Lebih dari lima ratus pendaki terjebak, dan lima ribu orang mengungsi akibat gempa yang mengguncang Lombok. Bantuan dan santunan pun mengalir kepada para korban.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Terjebak di Rinjani
Ada sekitar 524 orang pendaki, sesuai catatan di buku register pengunjung, yang terperangkap di atas Gunung Rinjani akibat tanah longsor pasca gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Lombok. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono menyebutkan para pendaki terjebak di dua lokasi, yakni Danau Segara Anak dan di Batu Ceper.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Mohr
Sebagian besar WNA
Gunung Rinjani adalah salah satu lokasi pendakian favorit di Indonesia bagi para turis. Tercatat 358 orang di antara para pendaki yang dievakuasi dari Rinjani adalah Warga Negara Asing. Pendaki asal Thailand adalah yang terbanyak, yaitu 174 orang. Sementara pendaki dari Jerman tercatat berjumlah 13 orang. Sementara WNI berjumlah 166 orang, sebagian besar berasal dari Jakarta dan Lombok.
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Subaidi
Satu pendaki tewas
Mochammad Ainul Takzim, pendaki asal Makassar tewas setelah mengalami pendarahan di bagian kepala saat berpencar untuk menyelamatkan diri.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Mohr
Evakuasi penuh tantangan
Tim gabungan TNI, Polri hingga Basarnas bekerja sama melakukan evakuasi di Gunung Rinjani. TNI bahkan mengerahkan 142 Prajurit Kopassus untuk mempercepat proses penyisiran sejumlah tempat di jalur yang mengarah ke puncak gunung di ketinggian 3.726 meter tersebut. Mereka juga akan membuka jalur bagi para pendaki. Jalur turun menuju basecamp tertutup material longsoran pasca gempa terjadi.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Helikopter turunkan logistik
Saat masih terjebak di atas gunung, bantuan berupa makanan diturunkan dengan menggunakan helikopter. Proses evakuasi diperkirakan masih akan berlanjut hingga hari Selasa (31/07).
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Subaidi
Belasan korban tewas dan ratusan terluka
Sementara itu, gempa bumi di Lombok mengakibatkan 16 orang tewas dan lebih dari 150 orang yang terluka. Tak hanya warga Lombok, satu warga Malaysia terhitung di antara korban tewas. Ia meninggal dunia akibat tertimpa tembok roboh.
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Subaidi
Presiden temui para korban
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana mengunjungi korban gempa yang mengungsi di tenda darurat di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Jokowi berbincang dengan korban gempa untuk mengetahui bantuan jenis apa yang paling dibutuhkan masyarakat. BNPB merilis bahwa ada sekitar 5.141 orang yang mengungsi dan kini tinggal di tenda-tenda darurat.
Foto: Biro Pers Setpres/Kris
Bantuan tak hanya sembako
Usai berbincang dengan korban gempa bumi, Presiden Jokowi menginstruksikan agar selain makanan dan perlengkapan aktivitas sehari-hari, bantuan lain yang akan diberikan adalah uang tunai sekitar 50 juta Rupiah untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak. Berdasarkan catatan BNPB ada sekitar 1.454 rumah yang roboh terkena gempa.
Foto: Biro Pers Setpres/Kris
Bantuan dan santunan
Selain bantuan berupa uang untuk merenovasi rumah yang roboh, pemerintah juga menyiapkan santunan bagi keluarga korban meninggal sebesar 15 juta Rupiah, sedangkan korban luka mendapat bantuan biaya pengobatan sebesar 2,5 juta Rupiah per orang. Seluruh bantuan ini disalurkan melalui BNPB.
Foto: Reuters/Social Media/L. Onank
Duet Jokowi-TGB
Saat mengunjungi lokasi terdampak gempa, Jokowi juga ditemani Gubernur NTB Zainul Majdi yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang. Untuk menangani proses penyaluran bantuan kepada para korban, TGB diinstruksikan agar berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Foto: Biro Pers Setpres/Kris
Jauhi reruntuhan!
BMKG melaporkan gempa susulan masih terjadi, meski dengan magnitude yang lebih kecil. Sehari pasca gempa utama, tercatat ada 280 gempa susulan. Warga pun diimbau untuk tidak berada di dekat bangunan yang kondisinya rusak. Ada lebih dari seribu rumah yang rusak yang umumnya berada di Lombok Utara dan Lombok Timur.
Foto: Reuters/Social Media/S. Dpi
Gempa tektonik
Gempa bumi pertama yang terjadi Minggu pagi (29/07) dirasakan sekitar 10 detik di Lombok, NTB hingga Bali dan Sumbawa. Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal, yang diakibatkan aktivitas Sesar Naik Flores. Gempa yang dipicu deformasi batuan itu tidak berpotensi tsunami. Ed: ts/hp (dari berbagai sumber)