Penerbangan rute Miami - New York adalah penerbangan komersial pertama di AS sejak Boeing 737 Max dikandangkan pada Maret 2019. Dua kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia membuat pihak berwenang melarang penerbangan.
Iklan
Pesawat Boeing 737 Max lepas landas dari Bandara Internasional Miami menuju New York pada hari Selasa (30/12) dengan membawa 100 orang penumpang. Ini merupakan penerbangan komersial Amerika Serikat (AS) pertama sejak permasalahan pembacaan sensor pada Boeing 737 Max yang menyebabkan dua kecelakaan masing-masing pada tahun 2018 dan 2019.
"Pesawat ini siap berangkat," kata Presiden American Airlines Robert Isom pada konferensi pers menjelang keberangkatan.
"Ini adalah pesawat yang paling diteliti lebih dari sebelumnya. Kami sangat yakin bahwa pesawat ini adalah yang paling aman di angkasa," Isom menambahkan.
Kendati demikian, pihak maskapai memberikan kesempatan kepada penumpang untuk beralih penerbangan jika merasa tidak nyaman terbang dengan Boeing Max 737.
Pesawat dengan nomor penerbangan 718 ini akan mendarat di Bandara La Guardia New York dan akan kembali ke Miami dengan membawa hampir 172 penumpang.
Awalnya penumpang mengaku merasa khawatir saat berada di dalamnya. "Tapi saya segera melupakannya dan ini penerbangan yang sangat mudah," kata penumpang yang tidak disebutkan namanya itu dikutip dari kantor berita AFP.
Boeing 747 Pensiun? Selamat Tinggal Jumbo Jet Pertama di Dunia
Boeing akan mengakhiri produksi pesawat dua tingkat 747 setelah 50 tahun beroperasi. Lebih dari 1.500 pesawat telah dibuat dan sebanyak 450 unit di antaranya masih digunakan.
Foto: picture-alliance/D. Kubirski
Ikon pesawat jarak jauh berhenti produksi
Selama lima dekade terakhir, pesawat jumbo jet Boeing 747 telah berkontribusi merevolusi perjalanan udara global. Penemuan besar ini membantu penumpang dengan mudah melakukan perjalanan jarak jauh dan kemudian terhubung ke bandara regional dengan pesawat yang lebih kecil.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Probst
Perkembangan Boeing terganggu krisis minyak
Jumbo jet berbadan lebar itu mulai beroperasi pada 21 Januari 1970. Maskapai penerbangan AS Pan Am membeli 25 unit pesawat dan dapat melakukan perjalanan komersial pertama dari New York ke London. Namun tak lama setelah diluncurkan, terjadi resesi parah dan krisis minyak pada tahun 1973 hingga pesanan jet dihentikan.
Foto: Getty Images/AFP
Bepergian dengan penuh gaya
Boeing 747 tidak hanya dipuji karena inovasi teknisnya, tetapi juga tampilan fisiknya yang terkesan glamor. Dengan panjang lebih dari 70 meter dan lebar sayap hampir 60 meter, Boeing menawarkan ruang untuk 366 hingga 550 penumpang, tergantung pada pengaturan kursi.
Foto: picture-alliance/dpa/Boeing
Kecelakaan dan pembajakan merusak reputasi
Pada Desember 1988 sebanyak 270 orang tewas di Lockerbie, Skotlandia, saat sebuah bom meledak pada penerbangan Pan Am 103. Pada tahun 1986 juga terjadi pembajakan pesawat Pan Am oleh empat pria Palestina yang diterbangkan menuju Frankfurt. Gambar di atas adalah puing-puing dua pesawat Boeing 747 yang bertabrakan pada Maret 1977 di bandara Tenerife, menewaskan 583 penumpang dan awak.
Foto: Getty Images/Central Press
Perakitan ulang
Edisi terbaru seri 747-8, diluncurkan pada 2012. Unit 8 Intercontinental pertama dikirim ke maskapai asal Jerman, Lufthansa. Pesawat ini mampu mengangkut 467 penumpang dan memiliki daya jelajah hingga 14.310 kilometer. Seri ini juga tersedia untuk digunakan pemerintah dan militer, termasuk Air Force One untuk presiden AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Bak dinosaurus terbang
Seperti Airbus A380 yang memiliki ukuran lebih besar, Boeing 747 tidak lagi memenuhi persyaratan ekonomi. Maskapai lebih suka pesawat jarak jauh bermesin ganda seperti A350 atau Boeing 777 dan 787. Pada tahun lalu, hanya sekitar 20 pesanan untuk Boeing 747, yang seluruhnya digunakan untuk pengangkutan barang. (Ed: ha/rap)
Penulis: Nik Martin
Pada Oktober 2018, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh ke Laut Jawa sebelah utara Karawang tak lama setelah lepas landas, menewaskan 189 orang di dalamnya. Lima bulan kemudian, pesawat Ethiopian Airlines dengan penerbangan 302 mengalami masalah dan jatuh dalam perjalanan ke Nairobi. Semua 157 penumpang dilaporkan tewas.
Investigasi atas kedua kecelakaan tersebut menunjukkan masalah dengan sistem MCAS anti-stall baru Boeing. Dalam kedua kasus, perangkat lunak menjadi penyebab hidung pesawat turun berulang kali berdasarkan pembacaan sensor yang salah, dengan pilot tidak dapat memperoleh kembali kendali. Akibatnya, Boeing 737 Max dilarang terbang hanya beberapa hari setelah kecelakaan kedua.
Penerbangan penumpang pertama dengan Boeing 737 Max juga telah terjadi awal bulan ini di Brasil, dengan maskapai Gol mengoperasikan lebih dari 540 penerbangan dan maskapai Aeromexico lebih dari 80 penerbanagan, menurut utilitas pelacakan penerbangan Flightradar24.