1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Boko Haram Culik Perempuan Dijadikan Budak Seks

14 April 2015

Boko Haram menculik sedikitnya 2000 perempuan sejak tahun lalu. Mereka dijadikan budak seks, serdadu, tukang masak atau jika melawan dibunuh. Sebagian besar gadis yang diculik hilang bak ditelan bumi.

Foto: AFP/Getty Images/P. U. Ekpei

Lembaga pembela hak asasi Amnesty International melaporkan kasus penculikan 2000 perempuan Nigeria itu tepat setahun setelah kasus penculikan 300 siswa perempuan Chibok oleh teroris Boko Haram. Laporan disusun berdasarkan wawancara dengan saksi mata atau korban penculikan yang berhasil lolos. Jejak dari mayoritas perempuan yang diculik hingga kini seoleh lenyap ditelan bumi.

Pimpinan Boko Haram Abubakar Shekau mengklaim, anak-anak perempuan yang mereka culik sudah dikawinkan dengan para milisi anggota kelompok teror itu.

Sementara seorang perempuan berusia 19 tahun yang berhasil meloloskan diri dari penculiknya membenarkan, bahwa para korban dipaksa kawin dengan milisi anggota Boko Haram atau dijadikan budak seks. "Sebagian lagi dilatih menjadi pasukan tempur. Termasuk saya yang dipaksa belajar menembak dengan senapan api, membuat bom rakitan bagaimana menyerang sebuah desa," ujar dia.

Korban penculikan yang selamat itu juga mengaku diperkosa beramai-ramai berulang kali. "Barang siapa melawan akan dibunuh dan dikubur secara massal," tambahnya.

Janji presiden baru

Presiden Nigeria yang baru terpilih, mantan Jenderal Muhammad Buhari, mengakui, tidak tahu di mana perempuan yang diculik itu disembunyikan. Tapi ia berjanji akan terus berusaha mencari lokasi penahanan.

"Saya tidak bisa menjanjikan bisa menemukan mereka. Tapi pemerintahan kami akan bersuaha sekuat tenaga sesuai kemampuan dan kewenangan untuk mengembalikan mereka," ujar Buhari.

Perwakilan khusus PBB untuk Afrika Barat, Mohammed ibn Chambas, berspekulasi, perempuan yang diculik dibawa ke hutan rimba Sambisa di kawasan perbatasan. "Para sandera itu diduga dijadikan perisai hidup, untuk menangkal serangan militer Nigeria," ujar Chambas kepada kantor berita Reuters.

Sementara pasukan Chad melaporkan menemukan kuburan massal, yang isinya semua jenazah perempuan. Diduga mereka adalah perempuan yang dijadikan istri paksaan dan dibunuh oleh "suaminya" karena takut membocorkan identitas para teroris.

as/yf(rtr,dpa,afp)