1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Boko Haram Kocar-Kacir

20 Mei 2013

Militer Nigeria mengatakan setidaknya 14 Islamis ekstrimis dan tiga tentara terbunuh di Timur Laut negeri itu. Ini adalah bentrokan terbaru menyusul ofensif militer yang dilacarkan pemerintah atas Boko Haram.

Foto: dapd

Menteri Pertahanan Nigeria mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara pasukan khusus "terus mencapai kemajuan dan melakukan serangan atas berbagai kamp yang diidentifikasi milik para teroris.“

Gempuran militer itu termasuk serangan udara terhadap wilayah benteng pertahanan Boko Haram di daerah terpencil timur laut Borno dan telah menyebar hingga ke ibukota negara bagian Maiduguri, yang merupakan basis tradisional para pemberontak.

Kocar-kacir

Operasi angkatan bersenjata melawan Boko Haram, kelompok yang ingin mendirikan Negara Islam di Nigeria utara, bertujuan untuk mengambilalih wilayah  yang selama ini direbut para militan dan sekaligus membersihkan negara dari kegiatan teroris,” demikian pernyataan militer Nigeria.

Seorang juru bicara militer, Brigadir Jendral Chris Olukolade, mengatakan seorang prajurit juga dinyatakan hilang setelah bertempur selama lebih dari dua hari.

“Pasukan keamanan telah dikerahkan untuk menghadapi sejumlah besar teroris bersenjata,” tambah dia. Brigjen Olukolade juga mengatakan bahwa sekitar 20 orang telah ditangkap.

Dia menegskan para ekstrimis “kocar-kacir” dan mengungsi ke perbatasan Nigeria dengan Kamerun, Chad dan Niger. Olukolade tidak mengungkapkan dengan pasti di mana bentrokan terbaru itu terjadi. Selain itu tidak ada konfirmasi independen terkait klaim militer tersebut.

Pihak militer telah memberlakukan jam malam di kota bagian timur laut, dan telah memblokir rute pasokan logistik dari Maiduguri ke berbagai kota terpencil di mana pemeberontak telah berhasil merebut kekuasaan.

Kecemasan tentang Pelanggaran HAM

Persedian makanan dilaporkan semakin habis di kota, di mana Boko Haram didirikan lebih dari sepuluh tahun lalu oleh seorang ulama, Mohammed Yusuf, yang tewas di dalam penjara pada tahun 2009.

Sebuah dekrit yang dikeluarkan presiden Goodluck Jonathan menempatkan negara bagian Adamawa, Borno dan Yobe di bawah kekuasaan darurat, memberi kelompok militer kekuasaan yang luas untuk menahan seseorang dan memperbolehkan tentara untuk menduduki bangunan yang diduga menjadi tempat tinggal para ekstrimis.

Sebuah tindakan keras yang dilancarkann pemerintah atas para pemberontak pada tahun 2009, yang berpusat di Maiduguri, menewaskan lebih dari 800 orang dan memaksa kekuatan kelompok Islamis bersembunyi di bawah tanah selama satu tahun.

Sejak muncul kembali pada 2010, Boko Haram melakukan sejumlah serangan bersenjata dan bom bunuh diri.

Kelompok hak asasi manusia telah menyampaikan kecemasan tentang efek operasi ini bagi warga sipil. Militer Nigeria  dituduh telah terlibat pelanggaran HAM pada masa lalu. Presiden Nigeria membentuk sebuah komite untuk bekerja di luar ketentuan tentang amnesti untuk para anggota Boko Haram bulan lalu.

Sebuah amnesti bagi para militan di negara penghasil minyak Delta Niger pada 2009 telah membantu mengakhiri konflik di sana yang pada suatu masa pernah membuat produksi minyak berkurang hampir setengahnya. Tapi pemimpin Boko Haram  Abubakar Shekau menolak tawaran amnesti.

ab/as (afp/ap/dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait