Bom Tewaskan Petinggi Olahraga Somalia
4 April 2012Seorang perempuan muda dengan bom yang dilekatkan ke tubuhnya melakukan serangan bom bunuh diri Rabu (04/04) di stadion nasional di ibukota Mogadishu. Ia meledakkan bom, saat Perdana Menteri Abdiwli Mohamed Ali berpidato di atas podium. 200 orang hadir memperingati satu tahun jaringan televisi satelit negara itu. Kelompok Al Shabaab yang terkait dengan jaringan Al Qaida mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Petinggi olahraga Somalia tewas
Serangan ini diduga adalah percobaan pembunuhan terhadap perdana menteri. "Sejauh ini enam orang tewas dan 10 orang luka-luka, kebanyakan warga sipil. Perdana menteri tengah berpidato saat ledakan terjadi, tetapi ia dalam keadaan aman," ujar Prosper Hakizimanan, wakil juru bicara pasukan AMISOM Uni Afrika kepada kantor berita Reuters. Namun, presiden Komite Olimpiade Somalia Aden Yabarow Wiish dan ketua Federasi Sepakbola Somalia Said Mohamed Nur diberitakan tewas dalam ledakan tersebut.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Jacques Rogge mengeluarkan pernyataan, "Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkejut atas serangan teroris yang merenggut nyawa presiden Komite Olimpiade Somalia dan ketua Federasi Sepakbola Somalia hari ini di Mogadishu. Keduanya berperan dalam perbaikan kehidupan warga Somalia melalui olahraga. Kami mengecam keras aksi barbar semacam itu."
Stadion bekas tempat latihan Al Shabaab
Stadion nasional Somalia baru dibuka kembali bulan lalu oleh Presiden Sharif Sheikh Ahmed dan perdana menteri untuk pertama kalinya sejak 20 tahun. Dua petinggi olahraga yang tewas, Wiish dan Nur, menginspeksi rekonstruksi stadion tersebut pekan lalu. Saat itu Nur mengatakan, "Jika konstruksi selesai dan keamanan diperketat, kita akan bisa menjadi tuan rumah pertandingan internasional di Mogadishu."
Dulu, stadion digunakan oleh kelompok Al Shabaab sebagai pusat pelatihan. Lapangan menjadi tempat uji coba peluru buatan sendiri. Namun, tahun lalu pasukan Uni Afrika merebut stadion dan memakainya sebagai pangkalan militer. Kemudian stadion diserahkan kepada pemerintah untuk direstorasi menjadi sarana olahraga.
Serangan tak kunjung berhenti
Somalia kerap menjadi sasaran serangan bom bunuh diri dan granat, sejak Al Shabaab menjalankan taktik gerilya. Bulan lalu misalnya, Al Shabaab mengaku berada di balik serangan bom bunuh diri yang menewaskan setidaknya lima orang di istana presiden yang dikawal ketat. Serangan bom bunuh diri terparah, dilancarkan Al Shabaab Oktober 2011, yang membunuh 82 orang.
Ethiopia dan Kenya telah mengerahkan pasukan ke wilayah selatan Somalia untuk mengalahkan Al Shabaab yang memilih pertempuran berdarah untuk menjatuhkan pemerintahan Somalia yang mendapat dukungan negara-negara barat. Somalia kurang memiliki pemerintah pusat yang efektif, sehingga kelompok bersenjata, pembajak dan kaum ekstrimis bisa masuk dan menguasai wilayah-wilayah luas.
Vidi Legowo-Zipperer (dpa, afp, rtr)
Editor: Ayu Purwaningsih