Perlakuan kebun binatang di Indonesia terhadap binatang kembali menjadi sorotan dunia. Tayangan video yang menunjukkan kondisi mengenaskan beruang madu di bonbin Bandung mengagetkan user internet.
Iklan
Dunia pernah menyoroti Kebun Binatang Surabaya dan menjulukinya sebagi Zoo of Death atau kebun binatang paling kejam di dunia. Julukan ini diberikan Surabaya setelah serangkaian kematian hewan yang hidup di kebun binatang tersebut.
Juga Kebun Binatang Bandung tahun lalu pernah menjadi berita akibat kematian tragis seekor gajah sumatra di sana. Dan baru-baru ini, mata dunia kembali menyorot Kebun Binatang Bandung. Dalam laporannya, salah satu situs berita Inggris, Daily Mail, mengangkat kondisi beruang madu yang memprihatinkan di kebun binatang ini. Laporan tersebut juga dilengkapi rekaman video milik organisasi pecinta hewan Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group.
Dalam tayangan video pertama terlihat bagaimana beruang-beruang penghuni Kebun Binatang Bandung "mengemis” makanan pada para pengunjung. Menurut pihak Scorpion, keprihatinan atas kondisi beruang madu ini ditelah diungkapkan kepada pihak pengelola pada pertangahan tahun 2016. Dinyatakan, organisasi pecinta satwa ini jugasempat menawarkan bantuan kesehatan dan makanan. Namun ditolak pihak kebun binatang.
Awal Januari 2017, dikatakan pihak Scorpion, kembali mengunjungi Kebun Binatang Bandung untuk meninjau, apakah ada perbaikan kondisi pada beruang madu di sana. Tidak banyak berubah, dikatakan pihak Scorpion.
Kondisi buruk masih menimpa para beruang. Mereka masih terlihat kurus dan kelaparan seperti tahun sebelumnya. Dalam tayangan satu video lain dari tahun lalu, tampak adegan mengenaskan saat seekor beruang yang sangat kurus memakan kotorannya sendiri.
Mengomentari kasus ini, pengelola Kebun Binatang Bandung menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengabaikan kondisi satwa penghuni kebun binatang. Ditambahkan, seluruh satwa yang ada mendapatkan asupan makanan yang cukup setiap harinya.
Hiburan yang Menyengsarakan Hewan
Sabung ayam, sirkus, kebun binatang: hewan-hewan dipelihara untuk kesenangan atau kepuasaan manusia. Kegembiraan dan keriangan yang didapat pengunjung merupakan penderitaan, yang kerap mematikan, bagi hewan-hewan ini.
Foto: tabnak
Adu Banteng
Walau protes dan kecaman terus datang, atraksi adu banteng lawan matador masih bisa disaksikan di beberapa wilayah di Spanyol. Kelompok yang mendukung permainan ini menyerukan Unesco untuk memasukkannya sebagai warisan budaya. Permainan dari abad pertengahan ini juga populer atau pernah populer di Portugal, Perancis Selatan, Meksiko, Colombia, Ekuador, Venezuela dan Peru.
Foto: picture-alliance/dpa
Sirkus
Gajah, kuda dan singa merupakan hewan yang menjadi andalan pertunjukkan ketangkasan sirkus. Hewan-hewan ini biasanya dipisahkan dari induknya saat mereka masih sangat kecil untuk dilatih. Sudah sejak lama kelompok penyayang binatang menuntut agar ekploitasi dan pemanfaatan hewan di sirkus dihapuskan.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Kochetkov
Sabung Ayam
Permainan yang digelar sejak zaman Kerajaan Demak ini masih cukup populer di Indonesia, salah satunya di Bali. Dua ekor ayam jantan bertarung sampai salah satu menyerah dan kabur atau bahkan sampai mati. Permainan tradisional ini kerap tidak lepas dari perjudian.
Foto: Getty Images/AFP/P. Huguen
Adu Domba
Permainan ini sangat populer di Garut, Jawa Barat. Menurut cerita, adu domba sudah dimulai sejak awal abad ke-19. Sama seperti banteng yang bertarung lawan matador di Spanyol, domba adu mendapatkan perawatan khusus dari pemiliknya: makan, minum, juga kesehatannya.
Foto: AP
Industri Film
Banyak hewan yang terkenal berkat aktingnya di film, mulai dari anjing, simpanse, lumba-lumba, kuda atau singa. Organisasi pelindung hewan PETA mengatakan, sama seperti di sirkus, bintang film hewan direkrut, dipisahkan dari induknya, saat mereka masih terlalu muda. Hewan-hewan di industri film juga kerap mendapat perlakuan kekerasan.
Foto: Imago/EntertainmentPictures
Balap Anjing
Sangat ironis: diperkirakan anjing-anjing pelari harus menghabiskan 95 persen waktunya bukan untuk berlari, namun dalam kandang. Selain latihan berat, hewan ini kerap mendapat perlakukan kejam, dijejali obat peningkat prestasi. Masa "menyenangkan“ bagi anjing pelari tidak lama. Banyak anjing pelari yang dianggap tidak bisa berprestasi atau sudah uzur diterlantarkan atau bahkan dibunuh.
Foto: Fotolia/Gerken & Ernst
Kebun Binatang
Tempat yang menyenangkan bagi keluarga untuk dikunjungi di akhir pekan, tapi tempat penderitaan bagi hewan-hewan yang tidak bisa bergerak bebas. Pelindung binatang menganggap kebun binatang sebagai "tempat penyiksaan“. Di lain pihak, cukup banyak yang menganggap kebun binatang sebagai salah satu tempat untuk melindungi hewan dari kepunahan dan juga bagi penelitian.