Mulai hari Sabtu (04/04), stadion sepak bola terbesar Jerman dialihfungsikan jadi tempat pelayanan bagi mereka yang terinfeksi virus corona serta mereka yang diduga terinfeksi.
Stadion Borussia DortmundFoto: picture-alliance/augenklick/firo Sportphoto/C. Neundorf
Iklan
Borussia Dortmund membuka bagian tribun utara stadion terbesar Jerman Signal Iduna Park untuk menyokong upayapenanganan infeksi virus corona, demikian pernyataan klub sepak bola itu.
"Stadion kami adalah simbol kota Dortmund, dan menawarkan teknologi mutakhir juga infrastruktur dan lahan untuk menolong warga yang kemungkinan tertular virus corona, atau menderita simtom yang berkaitan dengan corona," demikian dikatakan Kepala Dewan Pimpinan FC Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke dan Direktur Carsten Cramer dalam sebuah pernyataan. "Ini sudah jadi tugas dan keinginan kami untuk menolong orang yang terinfeksi."
Pusat pelayanan itu akan dibuka setiap hari mulai pukul 12:00 siang hingga 16:00 petang. Untuk mendapat pelayanan orang tidak perlu membuat janji terlebih dahulu.
“Memang rasanya aneh. Merasa demam dan sulit bernapas, tetapi pergi ke stadion untuk memeriksakan diri. Tapi pada kenyataannya di sini kami bisa menawarkan penanganan optimal.“ Demikian dikatakan Dr. Dirk Spelmeyer, pimpinan ikatan dokter dan terapis Kassenärztliche Vereinigung Westfalen-Lippe (KVWL). Borussia Dortmund bekerjasama dengan KVWL dalam mengadakan perubahan di stadion.
Dua pekan lalu sebuah pusat pengobatan spesial untuk warga yang terinfeksi virus sudah dibuka di Dortmund. Namun jumlah pasien sangat besar. “Dalam waktu sepekan kami sudah menangani 1.000 pasien. Rekan-rekan kami benar-benar bekerja keras, tapi kami segera sadar, kapasitas klinik harus segera diperluas.“ Demikian ditekankan Dr. Volker Schrage dan Thomas Müller dar KVWL.
Di pusat pelayanan baru, ditentukan seberapa parah seseorang terinfeksi virus corona. Apakah mereka bisa berobat jalan, atau harus dirawat di klinik. Dengan demikian, pusat pelayanan di Signal Iduna Park menyokong pelayanan yang ditawarkan dokter-dokter di tempat praktek mereka. Di samping itu, dengan mendatangi pusat pelayanan baru, rantai penyebaran infeksi bisa diputuskan, krena kontak dengan pasien lain, dokter dan perawat di tempat-tempat praktek bisa dihindari.
Robert Koch Institut (RKI) di Berlin menyatakan hari ini,jumlah orang yang terinfeksi virus corona berjumlah 85,778. Ini berarti kenaikan sebesar 6.082 dibanding hari sebelumnya. Sementara itu angka mortalitas sejumlah 1.158. RKI mendasari laporannya pada jumlah penderita yang dilaporkan semua negara bagian Jerman, dan mengaktualisir laporan sekali sehari.
ml/yp (bvb.de, rki.de)
Bagaimana Kondisi Lockdown di Eropa?
Negara-negara di Eropa secara signifikan telah membatasi aktivitas berkumpul di ruang publik untuk mengerem penyebaran wabah COVID-19. Lalu, bagaimana negara-negara tersebut menerapkan regulasi itu kepada warganya?
Foto: AFP/H. Neubauer
Paris memberlakukan lockdown
Aktivitas di jalan-jalan utama di Paris terhenti total setelah Perancis mengumumkan lockdown secara nasional Selasa lalu. Warga tidak diperbolehkan meninggalkan rumah mereka, kecuali karena alasan penting seperti membeli makanan, mengunjungi dokter atau pergi bekerja. Walikota Paris, menyerukan social distancing yang lebih ketat karena jumlah kasus infeksi yang terus meningkat di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Camus
Berlin menjadi sepi
Kanselir Jerman Angela Merkel pada hari Minggu (22/03) mengumumkan pembatasan ketat pada pergerakan orang di Jerman. Regulasi tersebut mencakup pelarangan pertemuan publik lebih dari dua orang, menjaga jarak 1,5 meter dan penutupan restoran, pub serta bar.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schreiber
Perbatasan ditutup, orang asing dilarang masuk
Selain membatasi pergerakan warga di dalam negeri, Jerman telah memperketat pembatasan pada orang asing yang memasuki negara. Akibatnya, lalu lintas di bandara tersibuk di Jerman, yaitu di Frankfurt, mengalami penurunan yang signifikan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Probst
Bayern perintahkan warga untuk tinggal di rumah
Negara bagian Bayern di selatan Jerman memberlakukan lockdown di seluruh negara bagian mulai akhir pekan lalu untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selama dua minggu, warga tidak diperbolehkan berkumpul dalam kelompok di luar rumah dan restoran, bar serta pub juga ditutup.
Foto: Imago Images/Zuma/S. Babbar
Inggris berlakukan social distancing
Inggris telah menutup semua bar, pub, dan restoran untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19. Perdana Menteri Boris Johnson telah mendesak seluruh warga negara untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting dan kontak dengan orang lain.
Foto: AFP/T. Akmen
Milan: Di jantung pandemi
Dalam beberapa minggu terakhir, pusat pandemi COVID-19 global telah bergeser dari Cina ke Italia. Negara ini mengalami peningkatan infeksi dan kematian secara eksponensial. Italia telah memberlakukan lockdown secara nasional sejak 10 Maret.
Foto: picture-alliance/AP Photo/L. Bruno
Vatikan ditutup untuk umum
Roma dan Kota Vatikan juga dipaksa untuk sangat membatasi pertemuan publik, setelah wilayah Lombardy utara Italia melaporkan merebaknya kasus COVID-19. Situs wisata religi populer seperti Lapangan St. Peter Di Vatikan pun telah ditutup.
Foto: Imago Images/Zuma/E. Inetti
Spanyol: Salah satu negara paling terpukul di Eropa
Pemerintah Spanyol pada hari Minggu berupaya untuk memperpanjang keadaan darurat negara itu menjadi hampir sebulan sampai 11 April, setelah pertama kali diberlakukan pada 14 Maret. Spanyol saat ini memiliki jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak kedua di Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/X. Bonilla
Austria laporkan laju infeksi melambat
Austria melaporkan kenaikan 15% kasus infeksi baru virus corona selama akhir pekan, jauh lebih rendah daripada puncaknya yang sebesar 40%. Penurunan ini terjadi setelah pemerintah memberlakukan social distancing yang ketat. Namun, pihak berwenang di Wina menargetkan untuk menurunkan jumlah infeksi baru SARS-CoV-2 menjadi satu digit selama tiga minggu ke depan. (fs/as)