Botox sejak beberapa dekade dianggap sebagai ikon anti penuaan. Ratusan bintang Hollywood menggantungkan karirnya pada senyawa neurotoksin itu. Kini ilmuwan mengungkap, Botox mampu mencegah pertumbuhan Kanker.
Iklan
Siapa nyana, Botox, cairan yang membetoni puluhan wajah bintang Hollywood dari penuaan itu mampu mencegah penyebaran penyakit kanker, kata ilmuwan. Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal ilmiah, Science Translational Medicine.
Untuk itu ilmuwan bereksperimen mengunakan tikus yang mengidap penyakit kanker lambung.
Ilmuwan memastikan, Botox memblokir sinyal dari saraf Vagus yang membentang dari bagian otak ke perut manusia. "Dengan mematikan efek saraf Vagus, sel induk di dalam kanker terdesak dan akhirnya mencegah penyebarannya," kata Duan Chen, Professor di Norwegian University of Science and Technology.
Sinyal Mematikan
Botox bekerja ketika disuntikkan secara lokal ke dalam saraf Vagus. Dengan cara itu botox mencegah produksi neurotransmitter dan Asetilkolin di dalam saraf. Kedua senyawa organik yang berfungsi mengirimkan sinyal antara neuron itulah yang mempercepat pertumbuhan tumor.
Metode lain, yakni dengan memotong saraf Vagus dan menyuntikkan obat yang memblokir neurotransmitter juga mampu memperlambat pertumbuhan tumor. "Sejak lama ilmuwan mengetahui, bahwa kanker manusia dan hewan mengandung banyak saraf di dalam dan sekitar sel tumor," kata Timothy Wang, Professor di bidang kedokteran di Columbia University.
"Kami ingin mengetahui lebih banyak mengenai peran saraf sebagai pemicu dan pemercepat pertumbuhan kanker, dengan fokus pada jenis kanker lambung." Saat ini fase kedua percobaan klinis terhadap pasien yang menderita kanker lambung telah dimulai di Norwegia.
Lebih Baik ketimbang Kemoterapi
Ilmuwan mengatakan, kendati tidak menyembuhkan kanker, metode tersebut dapat memperpanjang usia pasien yang menderita kanker lambung akut atau pasien yang tidak lagi mempan terhadap kemoterapi.
"Kami yakin metode ini adalah metode yang baik karena bisa digunakan secara lokal dan langsung membidik sel kanker," kata Chen. Namun begitu ilmuwan masih harus mengujicoba metode baru ini untuk mengetahui apakah juga ampuh untuk mencegah pertumbuhan jenis kanker lain.
Kanker lambung adalah jenis ke-empat yang paling banyak penderita di dunia. Sepertiga pasien mampu bertahan hidup lebih dari lima tahun pasca diagnosa.
rzn/hp (afp,dpa)
12 Penyebab Kanker
Kanker adalah tantangan terbesar umat manusia. Sejauh ini ilmu pengetahuan baru bisa menguak sebab, dan ancaman terbesar bisa dicegah dengan gaya hidup yang sehat.
Foto: Getty Images
Nasib dalam genggaman
Vonis kanker adalah kabar buruk yang sering datang secara mengejutkan. Padahal nyaris separuh dari semua kasus penyakit kanker bisa dicegah. Kebiasaan merokok misalnya bertanggungjawab atas seperlima penyakit tumor. Rokok adalah salah satu faktor terbesar timbulnya penyakit kanker - kendati bukan satu-satunya.
Foto: picture-alliance/dpa
Lemak bisa membunuh
Penyebab kedua penyakit kanker: Kegemukan. Melonjaknya hormon insulin yang mengimbangi pertumbuhan berat badan memperbesar risiko untuk nyaris semua jenis kanker, terutama kanker ginjal, kantung empedu dan esofagus. Perempuan yang menderita kegemukan cendrung memproduksi hormon seks di jaringan lemak, sehingga mudah terserang kanker rahim dan payudara.
Foto: picture-alliance/dpa
Bergeraklah!
Orang yang jarang berolahraga lebih mudah terkena penyakit kanker. Penelitian jangka panjang menunjukkan, olahraga mencegah pembentukan sel tumor. Karena aktivitas tubuh menurunkan kadar hormon insulin dan mencegah penimbunan lemak. Tidak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki atau mengayuh sepeda selama beberapa menit sehari sudah bisa membuat perbedaan.
Foto: Fotolia/runzelkorn
Bersulang untuk Kanker!
Alkohol memperbesar risiko kanker, terutama pada bagian mulut, tenggorokan dan esofagus. Yang paling berbahaya adalah kombinasi alkohol dan nikotin karena memperbesar risiko kanker sebanyak seratus kali lipat. Segelas anggur sehari tergolong menyehatkan karena membantu sistem peredaran darah. Lebih dari itu bisa berbahaya.
Foto: picture-alliance/dpa
Produk Hewani Berbahaya
Daging merah bisa menyebabkan kanker usus besar. Sejauh ini penyebabnya memang belum diketahui, tapi penelitian jangka panjang mengungkap hubungan antara keduanya. Ancaman terbesar berasal dari daging sapi atau daging babi. Keduanya nyaris menggandakan risiko kanker. Sebaliknya daging ikan mencegah timbulnya kanker.
Foto: Fotolia
Ancaman dari Arang?
Ketika membakar daging dengan arang terbentuk zat-zat yang diduga menimbulkan kanker, seperti poli-aromatik hidrokarbon. Melalui pengujian pada hewan diketahui, zat tersebut mempercepat pertumbuhan tumor. Tapi penelitian jangka panjang pada manusia belum bisa membuktikan temuan itu. Bisa jadi konsumsi daging, bukan cara memasaknya, yang menjadi penyebab kanker.
Foto: picture alliance/ZB
Hindari Makanan Cepat Saji
Makanan yang mengandung sayur dan buah-buahan berserat tinggi mencegah kanker. Kendati begitu, peneliti mengungkap, makanan sehat tidak berpengaruh banyak terhadap pembentukan sel kanker, melainkan cuma menurunkan risikonya sebanyak sepuluh persen.
Foto: picture-alliance/dpa
Bahaya dari langit
Radiasi ultra violet yang terkandung dalam sinar matahari bisa mengubah sel. Hasilnya adalah kanker kulit. Krim matahari memang melindungi kulit dari kebakaran, tapi ketika kulit menggelap akibat matahari, sang empunya sudah terlalu banyak menerima radiasi ultra violet.
Foto: dapd
Kanker akibat Teknologi Pengobatan Modern
Radiasi sinar Röntgen merusak gen manusia. Namun begitu paparan yang disebabkan oleh penyinaran pada pasien biasanya tergolong rendah. Begitu pula halnya dengan Pencitraan resonansi magnetik alias MRI. Sebaliknya tomografi komputer sepatutnya dilakukan cuma ketika benar-benar diperlukan.
Foto: picture alliance/Klaus Rose
Kanker melalui Infeksi
Virus papiloma manusia bisa menimbulkan kanker rahim. Sementara virus Hepatitis B dan C dalam banyak kasus merusak sel Hepatosit. Bakteri Helicobacter pylori (gambar) menetap di dalam lambung dan mempercepat pertumbuhan sel kanker. Mencegah infeksi virus-virus tersebut bisa dilakukan dengan imunisasi. Sedangkan bakteri Helicobacter pylori dapat dicegah dengan antibiotika.
Foto: picture-alliance/dpa
Lebih Baik Ketimbang Anggapan Umum
Pil anti kehamilan memang sedikit meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi saat yang bersamaan obat itu menurunkan risiko kanker ovarium secara drastis. Secara keseluruhan, pil anti kehamilan lebih banyak melindungi manusia, ketimbang mengancam - setidaknya dalam kasus penyakit kanker.
Foto: Fotolia/Kristina Rütten
Takdir Berbicara
Bahkan dengan gaya hidup yang sehat, seseorang tidak bisa 100% yakin bisa bebas dari ancaman kanker. Separuh kasus kanker bersumber pada kelainan gen - atau lebih sederhana lagi, usia. Terutama tumor otak sering timbul tanpa adanya penyebab dari luar.