BPOM Rilis 7 Obat Sirop dengan Cemaran EG-DEG, Ini Daftarnya
Detik News
2 November 2022
Kepala BPOM laporkan ada 7 obat sirop dengan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di luar ambang batas. BPOM sebut 3 industri farmasi yang produksi obat itu tak laporkan pergantian dan pengujian sumber bahan baku.
Iklan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI), Penny K Lukito melaporkan ada tujuh obat sirop dengan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di luar ambang batas. Obat-obat sirup ini diproduksi dari tiga farmasi, yaitu PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afifarma.
Dikatakan Penny, ketiga industri farmasi tersebut tak melaporkan pergantian sumber bahan baku. Mereka juga tak melakukan pengujian pada sumber bahan baku yang digunakan.
"Hasil pemeriksaan sarana produksi juga ditemukan bukti bahwa Industri Farmasi mengubah pemasok Bahan Baku Obat (BBO) dan menggunakan BBO yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dengan cemaran EG pada bahan baku melebihi ambang batas aman yaitu tidak lebih dari 0,1 persen," ucap Penny dalam konferensi pers, Senin (31/10).
Akibatnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, industri farmasi tersebut telah diberikan sanksi administratif berupa penghentian produksi, distribusi, penarikan kembali, dan pemusnahan produk.
"Pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak satu miliar rupiah" terang Kepala BPOM.
Berikut sejumlah produk obat sirup dengan cemaran EG dan DEG dari tiga industri farmasi.
PT Afifarma
Paracetamol Drops
Paracetamol Sirup Rasa Peppermint
Vipcol Sirup
PT Yarindo Farmatama
Flurin DMP Sirup
PT Universal Pharmaceutical Industries
Unibebi Cough Syrup
Unibebi Demam Drop
Unibebi Demam Syrup
Hewan Mengerti Obat-Obatan?
Anjing, monyet dan bahkan lebah menggunakan obat, misalnya yang diperoleh dari tumbuhan untuk melindungi diri dari parasit. Ilmuwan berharap, pengetahuan medis dari hewan juga berguna bagi manusia.
Foto: Fotolia/nekop
Resep Lawan Parasit
Apa yang dilakukan monyet seperti simpanse, jika mereka diserang parasit, diare atau malaria? Mereka gunakan khasiat tumbuhan. Peneliti menemukan, bahwa simpanse menempuh perjalanan jauh untuk menemukan tumbuhan Aspilia, dari keluarga Asteraceae.
Foto: picture-alliance/dpa
Obat Anti Cacing
Daun kasar tumbuhan Aspilia meningkatkan aktivitas pencernaan dan membantu simpanse agar bisa lebih mudah menyingkirkan cacing tambang dan cacing perut lainnya. Di Tansania orang juga menggunakan khasiat tumbuhan ini.
Foto: Mauricio Mercadante /CC BY-NC-SA 2.0
Prem Ajaib
Prem hitam Vitex Doniana juga disukai monyet. Buah ini katanya bisa menolong jika digigit ular. Selain itu, pada manusia buah ini juga mendorong kesembuhan setelah serangan virus seperti demam kuning, dan mengurangi rasa sakit di masa haid.
Foto: Ema974/CC-BY-SA-3.0
Belajar dari Orang Tua
Domba memperhatikan kebiasaan makan ibunya dan memperhatikan tip makanan yang berguna. Jika diserang cacing, binatang berkuku genap ini makan tumbuhan yang berkadar tanin tinggi. Demikian hasil penelitian Universitas Utah State. Jika infeksi sudah berhasil diatasi, mereka kembali mengkonsumsi makanan biasa.
Foto: Fotolia/wyssu
Obat Alamiah bagi Ulat
Ulat jenis "beruang berburu wol" juga punya obat sendiri. Ulat ini senang makan tumbuhan yang mengandung alkaloid, jika diserang parasit.
Foto: picture alliance/ZUMA Press
Bunga Beracun sebagai Tempat Bersarang
Kupu-kupu raja melindungi anak-anaknya dengan cara menempatkan telur di tumbuhan Asclepiadoideae. Tumbuhan ini mengandung kardenolin dalam jumlah besar, yang menjadi racun bagi musuh-musuhnya.
Foto: imago/INSADCO
Madu Anti Bakteri
Lebah madu memproduksi propolis atau lem lebah, yang sangat penting bagi eksistensi koloninya. Mereka menempatkan propolis di jalan masuk menuju sarang. Dengan cara itu mereka melindungi diri dari bibit penyakit. Ini juga bagus bagi manusia, karena bersifat anti bakteri, mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi.
Foto: picture-alliance/dpa
Punya Puntung Rokok?
Di Meksiko, burung gereja dan burung jenis Haemorhous Mexicanus menempatkan puntung rokok di sarang mereka. Nikotin dari puntung rokok berkhasiat dalam memerangi tungau. Tapi peneliti memperkirakan, puntung rokok juga membahayakan kesehatan burung itu sendiri.
Foto: ISNA
Pemakan Daging juga Suka Rumput
Banyak pemilik anjing dan kucing mengenal kebiasaan hewan peliharannya untuk makan rumput. Penyebabnya adalah gangguan pada pencernaan yang bisa diatasi dengan rumput. Karena rumput jadi obat alamiah untuk merangsang muntah.
Foto: Fotolia/Discovod
Batang Eukaliptus dan Tanah
Koala memakan ratusan jenis Eukaliptus. Jika mereka memakan tumbuhan yang salah, mereka segera memakan tanah. Dengan cara itu racun yang mungkin ada di tumbuhan tersebut bisa dinetralisir.
Foto: Getty Images/Afp/Greg Wood
Kosmetik di Hutan Rimba
Monyet capuchin tidak punya kelambu. Jadi mereka punya cara lain untuk melindungi diri dari gigitan serangga. Mereka mengoles diri dengan bahan spesial anti nyamuk...
Foto: Mauricio Lima/AFP/Getty Images
Kosmetik Yang Merayap
... yang berasal dari racun dari hewan kaki seribu. Tujuannya, mencegah nyamuk hinggap di kulit. Itu pengetahuan medis, yang dipelajari hewan lewat pengamatan selama ribuan tahun, dan diberikan ke generasi berikutnya.
Foto: ISNA
12 foto1 | 12
Lebih lanjut, BPOM akan melakukan rencana tindak lanjut dengan melaksanakan gelar perkara bersama Bareskrim Polri guna menetapkan tersangka, melakukan pemeriksaan saksi-saksi lain, meminta keterangan Ahli Pidana dan Ahli Farmasi. Juga, BPOM terus melakukan perluasan sampling dan pengujian terhadap produk sirup obat yang berpotensi mengandung cemaran EG dan DEG.
"BPOM berkomitmen untuk menuntaskan perkara ini dan terus berkoordinasi dengan Bareskrim Polri dan stakeholder lainnya dalam menangani dugaan tindak pidana yang berhubungan dengan cemaran EG dan DEG pada sediaan farmasi berbentuk sirup obat." Jelas Penny K. Lukito. (pkp/ha)