Jarak menjadi tantangan unik buat ke-32 tim yang berlaga di putaran final. Brasil, negara dengan wilayah terbesar ke-lima di dunia itu, bisa menjadi mimpi buruk logistik, bahkan buat tuan rumahnya sendiri.
Iklan
Brasil boleh jadi mendapati lawan yang relatif mudah. Betapapun materi pemainnya yang berkilau, Kroasia, Meksiko dan Kamerun tetap belum akan menggeser tim samba dari puncak grup A. Perkara buat tuan rumah justru hadir dalam bentuk logistik. Hasil undian di Costa de Saupe itu membuat padat jadwal perjalanan Neymar dkk.
Dimulai dengan laga pembuka di Sao Paolo, skuad besutan Luiz Felipe-Scolari itu lima hari berselang sudah harus bertanding di Fortaleza yang berjarak 2300 km, sebelum lantas menutup babak penyisihan grup di Brasilia saat menjamu kamerun.
Kendati begitu, Brasil bisa dikatakan beruntung jika dibandingkan tim-tim lain.
Nasib Inggris misalnya tidak lebih mudah. Tiba di Manaus buat menyambut duel klasik melawan Italia, Wayne Rooney dkk. kemudian terbang selama lima jam menuju Sao Paulo. Di sana the three lions berhadapan dengan Uruguay. Saking jauhnya, kebanyakan maskapai lokal tidak menawarkan penerbangan langsung ke kota di belahan bumi selatan itu.
Perjalanan panjang juga menunggu timnas Italia. Squadra Azzura bakal terbang selama lebih dari lima jam dari Manaus ke Recife buat menghadapi Costa Rica. Timnas Amerika Serikat punya jadwal yang sama, ditantang Portugal di Manaus dan berhadapan dengan Jerman di Recife empat hari kemudian.
Menyiasati Kelelahan
Sebaliknya manajer timnas Jerman Oliver Bierhoff bisa bernapas lega. Semua laga yang harus dilakoni Özil dkk akan berlangsung di tiga kota berdekatan di timur laut Brasil. Nasib baik juga menghinggapi Argentina.
Kondisi geografis Brasil menjadikan persiapan dan manajemen logistik soal hidup dan mati. Perjalanan udara selama berjam-jam, ditambah dengan pertandingan sengit di bawah terik matahari musim panas dan tingkat kelembapan yang nyaris asing buat pemain Eropa itu tidak bisa dianggap remeh. "Kelelahan akan menghinggapi pemain," yang ujung-ujungnya bisa membebani penampilan tim, kata Michael Owen, bekas striker timnas Inggris.
“Persiapan yang matang saja sudah berarti separuh kemenangan,” begitu ungkapan klasik yang rajin terlontar dari mulut Oliver Bierhoff, manajer timnas Jerman.
Berebut Penginapan
Bisa dipastikan, ketika undian berakhir, otoritas sepakbola masing-masing negara akan sibuk bersaing memperebutkan penginapan terbaik. Terlebih di Brasil tidak banyak hotel yang bisa menawarkan kedekatan dengan bandar udara, fasilitas olahraga dan hiburan serta isolasi dari pengunjung tak diundang.
Jumat malam (06/12/13) Federasi Sepakbola Perancis, FFF, mengumumkan sudah memesan hotel di Ribeirão Preto, sekitar 15 menit dari bandar udara Sao Paulo. Tidak jauh dari sana, di Guaruja tim nasional Swiss memilih bermarkas. Kota pelabuhan itu dianggap sesuai karena selain lokasi yang strategis, Guaruja memiliki fasilitas latihan berkelas internasional karena berdekatan dengan Estadio Municipal.
Sementara Inggris berencana menginap di Windsor Atlantica, hotel terbesar di pinggir Copacabana, garis pantai yang tersohor di dunia itu. Australia juga sudah menambatkan hati pada Vitoria, kota kecil di timur Rio de Janeiro. Pengamat menduga, sebagian besar tim yang harus melahap perjalanan panjang akan bermarkas di sekitar Sao Paulo dan Rio de Janeiro.
Sejak 2010 lalu FIFA menerapkan aturan main untuk akomodasi. Setiap tim harus mendaftarkan tiga lokasi penginapan sesuai urutan prioritasnya. Jika dua atau tiga tim berebut satu hotel, maka FIFA yang akan memutuskan tim mana yang mendapat penginapan tersebut.
21 Tim untuk Brazil
Sebanyak 21 tim nasional telah meloloskan diri ke putaran final Piala Dunia di Brazil. Kecuali 11 tim yang masih harus melakoni babak Play Off, termasuk Perancis dan Portugal
Foto: picture-alliance/dpa
Brazil menunggu dunia sepakbola
Negara yang terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 ini berharap bisa menggawangi putaran final yang berkualitas dengan atmosfer yang luar biasa. Tuan rumah memilih hewan khas setempat, Armadillo yang diberi nama "Fuelco" sebagai maskot dan ditampilkan ke hadapan publik bersama pahlawan Brazil, Ronaldo (ka.)
Foto: picture alliance/dpa
Spanyol belum terkalahkan
Juara bertahan Spanyol, mengamankan peringkat pertama, menyusul Perancis yang tertinggal tiga angka di posisi kedua. Skuad besutan Vicente del Bosque itu memaksa Les Blues bertanding di babak Play Off guna mengamankan tiket terakhir menuju Brazil. Pertanyaan terbesar di timnas Spanyol adalah posisi penjaga gawang Iker Casillas yang belakangan mulai diragukan.
Foto: Dani Pozo/AFP/Getty Images
Jerman berpesta gol
Tim nasional Jerman tampil digdaya sepanjang babak kualifikasi. Tim yang ditukangi Joachim Löw ini lolos untuk yang ke-16 kalinya ke putaran final Piala Dunia. Usai membabat Irlandia 3:0, Mesut Özil dkk. menaklukkan perlawanan Swedia 5:3. Özil, Schürle dan Toni Kroos menjadi pemain-pemain yang tampil mencolok sepanjang turnamen.
Foto: picture-alliance/dpa
Italia dan Balotelli berpesta
Italia yang diperkuat striker AC Milan, Mario Balotelli (ka.) memuncaki klasemen di grup B. Finalis Piala Eropa ini tidak terkalahkan sepanjang babak kualifikasi. "Kami lolos dan sebab itu sangat puas," kata pelatih Cesare Prandelli yang mengaku akan mengundurkan diri seusai putaran final di Brazil.
Foto: picture-alliance/dpa
Belanda telah kembali
Finalis Piala Dunia 2010, Belanda juga sukses mengamankan tiket pertama ke Brazil. Skuad Oranye asuhan Louis van Gaal (ka.) ini tampil dominan dan mampu bertahan di peringkat pertama tanpa kesulitan. "Hasil ini sangat luar biasa," kata van Gaal. "Setelah Piala Eropa kami hancur. Kami harus membangun kesebelasan baru. Itu tidak mudah."
Foto: Getty Images
Inggris lolos dengan catatan
Inggris yang dibayang-bayangi Ukraina, harus memastikan keikutsertaannya di putaran final di laga terakhir melawan Polandia yang berakhir 2:0. Tambahan tiga angka mengamankan posisi The Three Lions di puncak klasemen dan menggagalkan mimpi buruk 1973, ketika Polandia menjegal langkah Inggris ke Piala Dunia 1974.
Foto: imago/Sportimage
Kebangkitan Belgia
"Willy, sang petarung," berhasil membawa timnas Belgia berlaga di Brazil. Marc Wilmots kini menjadi bintang di negara kecil itu lantaran berhasil meracik skuad yang solid dan bergigi. Kemenangan atas Kroasia 2:1 di Zagreb menjadi momen penentuan bagi Eden Hazard dkk.
Foto: imago/Reporters
Hitzfeld loloskan Swiss
Disipilin, terorganisir baik, determinasi tinggi dan kompak: dengan gaya sepakbola ala Ottmar Hitzfeld ini Swiss mengamankan tiket ke putaran final dari grup E. "Rasa lapar terhadap Piala Dunia sangat besar," kata gelandang serang Bayern München, Xherdan Shaqiri.
Foto: Gent Shkullaku/AFP/Getty Images
Russia kembali ke Piala Dunia
Setelah absen selama 12 tahun, Rusia kembali sukses meloloskan diri ke putaran final Piala Dunia. Hasil imbang 1:1 melawan skuad Azerbaijan yang ditukangi Berti Vogts cukup bagi tim beruang merah untuk memuncaki klasemen grup F.
Foto: picture-alliance/dpa
Bosnia catat sejarah
Bosnia-Herzegovina untuk pertamakalinya berlaga di putaran final. Striker Stuttgart, Vedad Ibisevic menorehkan gol emas di Lituania yang menjamin peringkat pertama buat tim besutan Safet Sušić ini. "Terimakasih untuk semua yang sekarang tengah berpesta," kata Striker Manchester City Edin Dzeko.
Foto: picture-alliance/dpa
Argentina puncaki Amerika Selatan
Argentina terlalu digdaya untuk para pesaingnya di zona kualifikasi Amerika Selatan. Kendati begitu bintang Barcelona, Lionel Messi (ki.) menahan euforia yang berkembang, "untuk menjuarai Piala Dunia kami masih kekurangan sesuatu, atau bahkan masih banyak," kata pemenang Ballon D'Or empat kali itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Pesta pora di Kolombia
Penampilan yang solid membuat Kolombia menjadi tim kedua yang lolos setelah Argentina. Usai ketinggalan 0:3 dari Chile di babak pertama, "Cafeteros" memaksakan hasil imbang 3:3 dan merebut satu angka berharga. Kolombia untuk pertamakalinya berlaga di Piala Dunia sejak 1998.
Foto: picture-alliance/dpa
Chile taklukkan Ekuador
Keikutsertaan Chile di putaran final ditentukan pada laga terakhir saat menjamu Ekuador di Estadio Nacional di Santiago de Chile yang berakhir 2:1. Bintang Chile, Alexis Sancez membidik sasaran besar di Brazil, "saya ingin kami menjadi juara dunia," kata striker Barcelona itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Ekuador lolos kendati tampil mengecewakan
Kendati takluk dari Chile, Ekuador tetap merayakan putaran final. Kekalahan 1:2 dari pesaing terdekatnya itu cukup membuat skuad besutan Reinaldo Rueda itu bertahan di posisi ke-empat. Nasib sial sebaliknya merundung Uruguay yang finish di urutan ke-lima dan sebab itu harus melakoni babak Play Off.
Foto: MARTIN BERNETTI/AFP/Getty Images
Amerika Serikat puncaki zona CONCACAF
Amerika Serikat berhasil meloloskan diri usai membekuk Jamaika 2:0. Skuad besutan Juergen Klinsmann itu juga tampil gemilang di laga terakhir saat menaklukkan Panama 3:2. Kemenangan itu sekaligus memberikan jalan bagi Meksiko untuk bertanding di babak Play Off.
Foto: Getty Images
Costa Rica dalam euforia
Seperti juga AS, Costa Rica mengamankan tiket menuju Piala Dunia di Brazil usai menahan imbang Jamaikan 1:1. Tiga angka yang kemudian didapat saat menaklukkan Meksiko 2:1 memastikan peringkat kedua buat skuad Jorge Luis Pinto tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Honduras bukukan tiket Piala Dunia
Pesta pora mengiringi kabar kelolosan Honduras usai hasil imbang 2:2 melawan Jamaika di pertandingan terakhir. Negara Amerika Selatan ini juga sudah berlaga di Afrika Selatan 2010 lalu. Honduras untuk pertamakalinya berlaga di putaran final saat Piala Dunia di Spanyol 1982.
Foto: Ricardo Makyn/AFP/Getty Images
Jepang, wakil Asia di Brazil
Sebagai wakil Asia, Jepang membutuhkan hasil imbang 1:1 melawan Australia di Saitama untuk meloloskan diri. Skuad besutan Alberto Zaccheroni ini banyak diisi pemain-pemain Bundesliga. "Atmosfer di stadion luar biasa. Berkat kalian semua kita lolos ke Piala Dunia," kata kapten tim Makoto Hasebe (ka.) dari VfL Wolfsburg.
Foto: Getty Images
Osieck bawa Australia ke Piala Dunia
Pelatih Holger Osieck awalnya dirayakan bak pahlawan menyusul lolosnya Australia ke putaran final. Brazil adalah Piala Dunia ketiga berturut-turut yang dilakoni oleh timnas Australia. Tapi prestasi tersebut tidak berarti garansi pekerjaan: usai kalah dua kali di laga persahabatan, Osieck dipecat sebagai pelatih.
Foto: Franck Fife/AFP/Getty Images
Iran ikut berpesta di Brazil
Usai membekuk Korea Selatan 1:0, Iran merayakan pencetak gol Reza Ghoochannejhad dan penjaga gawang Rahman Ahmadi yang tampil gemilang dan membawa negara tersebut ke putaran final ke-empat kali sepanjang sejarah.
Foto: picture-alliance/dpa
Korea Selatan pastikan putaran final
Kendati takluk 0:1 dari tuan rumah Iran, Korea Selatan masih bisa meloloskan diri ke putaran final di Brazil. Sebaliknya Uzbekistan yang membabat Qatar 5:1 di Tashkent harus melakoni babak play off setelah finish di peringkat ketiga klasemen.