Kemenangan Brasil atas Kroasia dibayangi keputusan kontroversial wasit. Presiden FIFA, Blatter ingin memberikan kesempatan buat pelatih agar bisa menggugat keputusan wasit dalam sebuah pertandingan.
Iklan
Sejak jauh hari tim nasional Brasil didaulat harus memenangkan Piala Dunia di negeri sendiri. Hasil apapun selain piala emas karya Silvio Gazzaniga itu dianggap sebuah kegagalan, kata pelatih Luiz Felipe Scolari beberapa bulan silam.
Kini Selecao selangkah lebih dekat usai membekap Kroasia 3:1 dalam laga pembuka di Sao Paulo.
Tekanan yang menggunung jelang pertandingan ikut membebani permainan tim samba di babak pertama. Hasilnya Kroasia tampil lebih menggigit dan unggul lewat gol bunuh diri Marcelo. Namun kemudian duet maut Neymar Jr. dan Oscar menjawab keraguan. Keduanya terlibat di hampir semua gol Brasil malam itu.
"Keputusan salah"
"Pertandingan pertama selalu penting karena jika Anda menang maka itu akan memberi kepercayaan diri untuk menjalankan pertandingan berikutnya," ungkap kiper Julio Caesar seperti dilansir Detik.
Laga pembuka sempat diwarnai skandal setelah wasit Yuichi Nishimura memberikan hadiah penalti kepada Brasil usai Fred terjatuh di kotak penalti. Namun rekaman ulang video mengungkap kesalahan wasit. Fred menjatuhkan diri.
"Keputusan wasit salah," kata pelatih Nico Kovac, "saya kira semua orang di dunia bisa melihat keputusannya itu adalah kesalahan besar." Senada dengan gelandang Sevilla, Ivan Rakitic, "kedua tim tampil luar biasa. Sayangnya laga ini dirusak oleh keputusan wasit."
Warga Jepang Malu
Skandal yang dipicu Nishimura ikut bergema di negara asalnya, Jepang. "Ada banyak serangan ke arah Nishimura di sini, tapi pantas saja," tulis Ashinokc dalam tweet-nya. "Sama sekali bukan penalti. Saya merasa simpati buat Kroasia."
Komentar serupa banyak ditemui di ruang media sosial Jepang usai laga di Sao Paulo.
Presiden FIFA Sepp Blatter, Kamis (12/6) kembali menyuarakan desakannya agar pelatih diberikan dua kali kesempatan di setiap pertandingan untuk mengecek ulang keputusan wasit. Usulan yang pertama kali diutarakan dalam kongres FIFA itu meniru sistem serupa yang dipakai pada olahraga Tennis dan Kriket.
Kendati takluk 1:3, Kroasia yang tampil apik malam itu masih yakin akan lolos ke babak perdelapan final. "Para pemain sudah bertarung selama dua tahun untuk mencapai Piala Dunia. Mereka bekerja keras. Kami akan bangkit lagi secepatnya," ujar Kovac.
rzn/hp (rtr,sid,dpa)
Pesta Pembukaan Piala Dunia 2014
Piala Dunia 2014 di Brasil dimulai dengan pesta pembukaan yang relatif singkat. Tuan rumah lalu menjamu Kroasia dalam laga yang berlangsung sengit.
Foto: Reuters
Sepakbola, Permata Milik Brasil
Maka dimulailah Piala Dunia sepakbola. Upacara pembukaan mengusung tiga harta Brasil yang tak tergantikan: alam, manusia dan tentu saja, sepakbola sebagai "bahasa seni asli Brasil."
Foto: picture-alliance/dpa
Sepakbola di Jantung Brasil
Pada pesta pembukaan yang berlangsung selama 25 menit sekitar 600 peserta ikut menampilkan tuan rumah dalam sisinya yang berwarna dan penuh kegembiraan. Di awal pesta sebuah "bola hidup" yang terbuat dari 90.000 lampu LED terbang di langit sore Sao Paulo.
Foto: Getty Images
Tiga Menggoyang Sao Paulo
Berbeda dengan Piala Dunia sebelumnya, Corinthians Arena di Sao Pulo yang menggawangi pesta pembukaan tidak terisi penuh. Trio Jennifer Lopez, penyanyi rap Pitbull dan bintang Brasil, Claudia Leitte, menampilkan lagu resmi Piala Dunia "We are one" dan mampu membuat penonton bergoyang.
Foto: Getty Images
Misi Hexacampeão
Seleção berupaya tidak bertekuk lutut terhadap tekanan yang dibebankan kepada mereka. Sebelum pertandingan, bintang Barcelona Neymar Jr. menitipkan pesan kepada warga Brasil. "Pendukung kami boleh tenang, karena 23 pejuang akan mengorbankan diri demi Seleção dan gelar Piala Dunia."
Foto: Reuters
Kroasia, Bukan Lawan Mudah
Kroasia tidak lantas merasa takut. Pelatih Nico Kovac pun tidak pula memaksa anak buahnya bertahan. "Kami tidak akan memarkir bus di depan gawang. Kami ingin menyerang dan menciptakan peluang. Itu janji saya." Sejak awal pertandingan, permainan Kroasia memastikan, Kovac menepati janjinya.
Foto: Reuters
Emosi di Laga Pembuka
Seleção yang sejak awal telah merencanakan tiga angka dalam laga pembuka melawan Kroasia, awalnya sempat ketar ketir. Kroasia berambisi membuat kejutan sebagai tim kuda hitam.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Gol Pertama Dicetak oleh Brasil
Siapa nyana, Brasil lah yang pertama kali membuat kejutan ketika Marcelo membobol gawang sendiri. Bek Real Madrid yang baru saja menjuarai Liga Champions Eropa itu keliru membaca situasi dan memantulkan umpan silang Ivica Olic ke gawang Julio Caesar.
Foto: Getty Images
Pecut Semangat dari Penonton
Ketika Marcelo masih menatap kebingungan ke arah rekan setimnya, sorakan 61.000 penonton Brasil terdengar lebih keras dari sebelumnya. Aksi penonton kemudian memecut semangat Neymar dkk.
Foto: Getty Images
Pembuktian Neymar
Setelah unggul, Kroasia menghadapi serangan tuan rumah yang datang secara bergelombang. Neymar Jr. pun mulai tampil agresif dan tajam. Hasilnya ia berhasil menyamakan kedudukan dengan tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti.
Foto: Reuters
Penalti Kontroversial
Keputusan ini akan menghantui wasit Yuichi Nishimura. Ia menghadiahkan penalti kepada Brasil usai Fred menjatuhkan diri di dalam kotak penalti. Perkaranya, Dejan Lovren, bek Kroasia, tidak membuat gerakan apapun yang menggagalkan upaya sang penyerang menendang bola ke arah gawang. Neymar lalu sukses mengeksekusi penalti tersebut.
Foto: Reuters
Kegembiraan di Manaus
Oscar kemudian menambah kedudukan menjadi 3:1 untuk tuan rumah. Sementara Kroasia kendati kalah dua gol, tidak dianggap tampil lebih buruk ketimbang Brasil.