BRICS Targetkan Bank dan Kerjasama Bisnis
29 Maret 2012Tuan rumah pertemuan BRICS, Perdana Menteri India Manmohan Singh Kamis (29/03) menjelaskan, "institusi dunia di bidang politik dan ekonomi yang didirikan lebih dari 60 tahun lalu tidak mengikuti langkah perubahan di dunia." Tapi negara-negara berkembang memerlukan akses untuk memperoleh modal, demikian Singh.
Dalam pertemuan puncak BRICS di New Delhi, lima pemimpin negara ekonomi baru membahas pembentukan sebuah bank pembangunan baru. Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan menugaskan menteri keuangannya untuk mengkaji pembentukan sebuah bank pembangunan, mencontoh Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia. Dalam pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan tahun depan diharapkan usulan-usulan untuk itu dapat dikaji.
Selain itu negara-negara BRICS sepakat memperkokoh hubungan perdagangan di antara kelompok tersebut dan lebih sering mempergunakan mata uangnya sendiri dibanding sebelumnya, untuk mengurangi risiko fluktuasi mata uang dollar. Prioritas lainnya disebutkan PM Singh adalah pengurangan hambatan visa serta kerjasama di bidang pengembangan energi terbarukan serta pengamanan pasokan makanan, air dan energi.
Kelima negara anggota BRICS yakni Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan mewakili 45 persen jumlah penduduk dunia, meliputi 25 persen lahan di dunia dan 25 persen volume produk domestik bruto di dunia.
Direktur Bank Dunia Robert Zoellick dalam perjalanan ke India menyambut rencana BRICS untuk pembentukan bank sendiri. "Kami gembira untuk dapat bekerja sama dengan mereka (BRICS), untuk melihat bagaimana kami memperkuat satu sama lain." Demikian kata Zoellick yang dikutip kantor berita Press Trust of India.
DK/dpa