Lantaran tekanan global, Sultan Brunei menunda hukuman rajam bagi pelaku zina dan seks sesama jenis. Kritikus menyerukan agar hukum syariah yang keras sepenuhnya dihapuskan.
Iklan
Dalam pidatonya Minggu malam (5/5), Sultan Hassanal Bolkiah mengatakan moratorium hukuman mati yang sudah diterapkan pada hukum pidana umum Brunei juga akan diperluas ke hukum syariah baru, yang mencakup hukuman rajam untuk berbagai tindak kejahatan.
Undang-undang syariah, yang juga mencakup hukuman amputasi tangan dan kaki bagi pencuri, mulai berlaku sepenuhnya bulan lalu. Hal ini menjadikan Brunei sebagai satu-satunya negara di Asia Timur dan Tenggara yang menerapkan hukum syariah di tingkat nasional.
Langkah tersebut memicu kemarahan dari dunia internasional. PBB mengecam keputusan Brunei itu sebagai pelanggaran HAM, sementara para selebritas yang dipimpin oleh aktor George Clooney menyerukan agar hotel-hotel milik Brunei diboikot.
Fakta Menarik Tentang Brunei Darussalam
Brunei Darussalam baru-baru ini jadi sorotan media internasional karena pemberlakuan UU Syariah yang baru, yang dikecam luas. Inilah fakta-fakta menarik lain tentang negeri berpenduduk sekitar 400 ribu orang ini.
Foto: Imago/Xinhua/J. Wong
Pemimpin terlama di Asia
Dia adalah pemimpin negara monarki terlama ke-2 di dunia setelah Ratu Elizabeth II dari Inggris. Sultan Hassanal Bolkiah mulai bertakhta sejak 5 Oktober 1967, saat usianya masih 21 tahun – menjadikannya Sultan Brunei ke-29 dari lebih 600 tahun Kesultanan Brunei Darussalam. Pada 2014 dia menyetujui implementasi hukum Syariah yang diberlakukan secara bertahap.
Foto: Reuters
Pernikahan sensasional
Putri Hajah Hafizah Sururul Bolkiah adalah anak ke-5 dari Sultan Brunei. Pada 2012 ia menikahi Pengiran Haji Muhammad Ruzaini - saat itu pegawai Kementerian Keuangan. Perayaan pernikahan berlangsung lebih dari sepekan di Istana Nurul Iman, yang memiliki 1700 kamar. Tak hanya gaun pernikahan berlapis kristal, dua buah pot bunga kristal dengan telur mewakili harapan pernikahan yang sejahtera.
Foto: Getty Images/AFP
Salah satu pria lajang terkaya dunia
Pangeran Abdul Mateen (kiri) punya 1,1 juta pengikut di Instagram. Dalam postingannya ia kerap bagikan kegiatannya mewakili kesultanan atau sekedar menunjukkan hobinya, olah raga polo. Pangeran Mateen lulus dari Royal Military Academy Sandhurst, Inggris dengan pangkat Letnan Dua pada 2011 lalu. Pangeran berusia 28 tahun ini hobinya memelihara harimau kecil.
Foto: picture-alliance/ANN/INFOFOTO
Istana Terbesar di Dunia
Keluarga Kesultanan Brunei tinggal di Istana ini, yang merupakan istana terbesar dunia dengan 1788 ruangan. Dibangun pada 1984 di atas lahan seluas 300 hektar - dana yang dihabiskan sebesar 400 juta Dolar AS. Interior desainernya adalah orang yang juga mendesain Burj Al Arab di Dubai. Emas dan marmer adalah bahan dekorasi utama. Istana dibuka untuk umum hanya pada Hari Raya Idul Fitri.
Foto: picture-alliance/LFI/Photoshot/J. Shelley
Baru tujuh film diproduksi
Bisnis hiburan di Brunei Darussalam memang kecil. Terhitung baru tujuh film diproduksi negeri ini. "Gema Dari Menara" adalah film pertama yang diproduksi 1968. Film kedua, "Ada Apa Dengan Rina" baru diproduksi tahun 2013. Film "Yasmine" (2014) dibuat oleh sutradara perempuan pertama Brunei. Film ini bercerita tentang seorang pesilat perempuan. Aktor Indonesia Reza Rahadian bermain di film ini.
Foto: Origin Films
Pertama di Asia
Brunei Darussalam adalah negara pertama di Asia yang melarang penangkapan ikan hiu untuk dipotong siripnya. Aturan pelarangan ini ditetapkan pada 2013 lalu. Dengan peraturan ini maka setiap perbuatan menjual, mengimpor dan memperdagangkan sirip ikan hiu akan dikenai hukuman tindak kriminal. Sup sirip ikan hiu merupakan salah satu makanan favorit di Tiongkok.
Foto: Imago/OceanPhoto
Punya banyak mobil pribadi
Brunei adalah salah satu negara dengan rasio kepemilikan mobil tertinggi. Tahun 2015 tercatat ada 615 unit mobil per 1000 orang. Murahnya bahan bakar dan minimnya transportasi umum jadi alasannya. Dari tahun 2011 hingga 2014, angka kepemilikan mobil pribadi meningkat hingga 19 persen, sementara populasi penduduk hanya meningkat 4 persen. (Teks: Geofani Anggasta/hp)
Foto: Imago Images/D. Delimont
Hukum Syariah
Brunei Darussalam didominasi oleh 70 persen pemeluk ajaran Islam. Sejak diberlakukannya Hukum Syariah 2014 lalu, bagi pelaku pencurian akan dikenai hukuman amputasi anggota tubuh. Bagi seorang Muslim yang menghina atau menyangkal ajaran Islam bisa dipenjara hingga 30 tahun. Sementara bagi mereka yang murtad, hukuman mati adalah ganjarannya. ga (dari berbagai sumber)
Foto: Reuters/A. Rani
8 foto1 | 8
Moratorium hukuman mati
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Sultan menyampaikan komentar publik pertamanya menanggapi kehebohan itu. Ia mengatakan ada "banyak pertanyaan dan kesalahan persepsi" mengenai hukum syariah.
"Baik hukum umum maupun hukum syariah bertujuan untuk memastikan perdamaian dan keharmonisan negara ini," tegasnya, seperti dikutip dari kantor berita AFP.
Di bawah hukum pidana umum, Brunei menerapkan hukuman gantung untuk tindak kriminal seperti pembunuhan dan perdagangan narkoba. Namun, sejak tahun 1957 tidak ada pelaku tindak pidana tersebut yang dieksekusi.
"Kami telah mempraktikkan moratorium de facto atas eksekusi hukuman mati untuk kasus-kasus berdasarkan hukum umum. Ini juga akan diterapkan pada kasus-kasus di bawah (hukum pidana syariah)," kata Sultan seperti dilaporkan oleh AFP.
Hak-hak LGBT di Asia - Perjuangan Yang Berat
Bisa dibilang hak LGBT agak membaik di beberapa negara Asia dalam beberapa tahun terakhir. Tapi tetap saja tidak mudah hidup secara terbuka bagi komunitas LGBT, termasuk di Indonesia.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Momen pelangi di India
September 2018 bendera pelangi berkibar di India. Dalam keputusan penting, Mahkamah Agung menghapus pasal 377 KUHP India, sebuah langkah yang berarti homoseksualitas tidak lagi ilegal di negara Asia Selatan ini. Walau ini adalah cukup alasan untuk merayakannya, prospek pernikahan sesama jenis di India masih jauh.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Nath
Ratu kecantikan transgender
Thailand memiliki pendekatan yang lebih terbuka terhadap komunitas LGBT. Pada tahun 2019, negara ini menyelenggarakan kontes kecantikan untuk para kontestan transgender. Dalam pemilihan umum 2019, salah seorang kandidatnya juga transgender. Jadi tema ini juga mendapat perhatian politik. Walau demikian, pernikahan sesama jenis, masih tidak sah di Thailand.
Foto: Reuters/J. Silva
Belum bisa menikah di Taiwan
Tahun 2018, pasangan sesama jenis di Taiwan penuh harapan bahwa mereka bisa segera menikah. Namun harapan mereka pupus setelah warga menolak untuk melegalkan pernikahan sesama jenis dalam referendum. Namun, para aktivis LGBT tetap optimis bahwa Taiwan akan menjadi negara pertama di Asia yang memperkenalkan kesetaraan pernikahan atau setidaknya kemitraan sipil untuk pasangan sesama jenis.
Foto: Reuters/A. Wang
Menteri Malaysia abaikan komunitas LGBT
Menteri Pariwisata Malaysia Mohamaddin Ketapi memicu protes setelah membuat komentar tegas tentang komunitas LGBT. Ketika ditanya oleh wartawan menjelang pameran pariwisata terbesar di dunia, ITB Berlin, apakah kaum gay disambut di Malaysia, ia berkata: "Saya kira kita tidak memiliki hal seperti itu di negara kita." Para menteri lain juga membuat komentar menghina tentang LGBT.
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Momen kebebasan yang langka
Para peserta pawai "gay pride" di Singapura menikmati momen langka di tempat terbuka. Meskipun Singapura progresif dalam banyak aspek, negara itu memiliki pandangan seksualitas yang sangat konservatif. (vlz/hp)
Foto: picture-alliance/Photoshot
5 foto1 | 5
Masalah hak asasi manusia
Organisasi hak asasi manusia mengatakan pengumuman yang disampaikan Sultan itu tidak cukup. "Itu tidak mengubah apa pun," kata Matthew Woolfe, pendiri kelompok hak asasi The Brunei Project, kepada AFP. "Pengumuman ini tidak memberi solusi apa pun untuk mengatasi masalah HAM lainnya terkait hukum syariah."
Menurut Woolfe, hukuman itu harus dihapuskan karena "tidak ada yang menghentikan pemerintah Brunei jika mereka ingin mencabut moratorium kapan pun," katanya pada kantor berita Reuters.
Hukuman maksimum untuk pelaku seks sesama pria di bawah hukum syariah adalah hukuman mati dengan dilempari batu, tetapi pelaku juga dapat dijatuhi hukuman penjara yang panjang atau hukuman cambuk.
Wanita yang melakukan hubungan seksual dengan wanita lain dihukum 40 pukulan batang tebu atau hukuman penjara maksimum 10 tahun.
Asia Perlahan Rangkul LGBT
Beberapa negara di Asia, perlahan mulai membuat langkah-langkah kecil dalam merangkul kalangan lesbian, gay, biseksual dan transjender(LGBT).
Foto: picture-alliance/dpa/R. B. Tongo
Taiwan
Mahkamah Konstitusi Taiwan membuka jalan yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Parlemen punya waktu dua tahun untuk ubah undang-undang yang sebelumnya melarang pernikahan sesama jenis. Keputusan itu menjadikan Taiwan sebagai negara Asia yang tergolong paling toleran bagi kelompok LGBT.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Chiang Ying-ying
Thailand
Thailand sejak lama dipandang sebagai benteng toleransi LGBT di Asia Tenggara. Negara ini telah mencabut larangan terhadap gay yang bertugas di militer. Sejak 1956, LGBT dilegalkan. Tidak ada larangan hukum untuk adopsi anak di antara pasangan gay. 2016, pasangan gay AS menangkan hak asuh atas bayi yang dilahirkan ibu penyewa rahim di Thailand, yang batal serahkan bayinya, saat tahu mereka gay.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Sangnak
Vietnam
Tahun 2013, Vietnam menghapus denda yang dikenakan pada pernikahan homoseksual dan mengizinkan pasangan sesama jenis untuk tinggal bersama. Dua tahun kemudian, Vietnam melegalkan pernikahan sesama jenis. Vietnam juga melegalkan pergantian kelamin bagi kalangan transjender.
Foto: picture-alliance/dpa
Cina
Menjadi gay tidak ilegal di Cina dan sejak tahun 2001, homoseksualitas sudah tidak lagi diklasifikasikan sebagai gangguan mental. Meski demikian, prasangka dan diskriminasi terhadap kaum LGBT masih terus berlanjut.
Foto: picture-alliance/dpa/Imagechina/Q. Peng
Jepang
Seks homoseksual legal sejak 1880, meski di masyarakat secara umum LGBT masih dianggap tabu. Pasangan gay menikmati hak serupa hetereseksual, seperti kemudahan untuk menyewa apartemen. Survei tahun 2015 dari Universitas Hiroshima Shudo: 51% dari 1.300 responden dukung perubahan undang-undang negara untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis.
Foto: DW/S. Assimenios
Kamboja
Tidak ada hukum yang melarang aktivitas LGBT di Kamboja. Sejak 2003, aktivis mulai gelar acara merayakan hak LGBT, dengan festival film dan pameran seni.
Meski demikian, kritikus mengatakan bahwa kaum gay dan lesbian masih terpinggirkan secara sosial. Bahkan tahun 2007, Perdana Menteri Hun Sen mengatakan dia "kecewa" bahwa anak angkatnya adalah seorang lesbian.
Foto: Getty Images
Korea Selatan
Homoseksualitas tidak ilegal di Korea Selatan, namun tidak ada undang-undang yang melarang diskriminasi. Tahun 2013, seorang sutradara film gay dari Korea Selatan secara simbolis menikahi pasangan jangka panjangnya dalam upaya untuk menyampaikan pesan bahwa minoritas seksual harus diberi hak yang sama.
Foto: Reuters/K. Hong-Ji
Nepal
Berabad-abad berstatus monarki religius, Nepal merangkul demokrasi dan sekularisme. Meski berjuang melawan kemiskinan dan lemahnya infrastruktur, bangsa yang konservatif secara sosial dan mayoritas Hindu ini melangkah maju dengan mengakui hak-hak gay dan minoritas, menjadi negara Asia Selatan pertama yang melegalkan homoseksualitas tahun 2007.
Foto: picture alliance/AP
Israel
Israel merupakan negara pertama di Asia yang mengeluarkan peraturan anti-diskriminasi untuk LGBT. Israel sangat melindungi kaum minoritas ini. Pasangan LGBT dapat mengadopsi anak dan melakukan inseminasi buatan. Namun hal ini menggusarkan kelompok Yahudi konsevatif. Tahun 2015 pernah terjadi serangan terhadap parade gay di Israel. (Ed: ap/as/rtr/berbagai sumber)
Foto: picture-alliance/AP Photo/O. Balilty
9 foto1 | 9
Hukuman lain dalam undang-undang syariah Brunei, seperti hukuman cambuk dan amputasi anggota badan karena mencuri tetap akan berlaku.
Dalam pidatonya, Sultan juga berjanji bahwa Brunei akan meratifikasi konvensi PBB menentang penyiksaan yang ditandatangani beberapa tahun lalu.
Phil Robertson, wakil direktur Asia untuk organisasi HAM Human Rights Watch, mengatakan bahwa "seluruh undang-undang yang melanggar hak asasi manusia harus dihapuskan. Moratorium hukuman mati ini tidak berdampak besar, sudah jelas bahwa Sultan hanya membahas bagian paling mengerikan dari UU Syariah untuk meredam kritik dan kemarahan internasional," katanya seperti dikutip dari Reuters.
Inilah Negara Islam yang Legalkan Gay dan Lesbian
Kendati legal, kaum gay dan lesbian di negara-negara ini tidak serta merta bebas dari diskriminasi. Tapi inilah negara-negara Islam yang mengakui hak-hak kaum gay dan lesbian.
Foto: picture-alliance/dpa
1. Turki
Sejak kekhalifahan Utsmaniyah melegalkan hubungan sesama jenis tahun 1858, Turki hingga kini masih mengakui hak kaum gay, lesbian atau bahkan transgender. Namun begitu praktik diskriminasi oleh masyarakat dan pemerintah masih marak terjadi lantaran minimnya perlindungan oleh konstitusi. Namun begitu partai-partai politik Turki secara umum sepakat melindungi hak kaum LGBT dari diskriminasi.
Foto: picture-alliance/abaca/H. O. Sandal
2. Mali
Mali termasuk segelintir negara Afrika yang melegalkan LGBT. Pasalnya konstitusi negeri di barat Afrika ini tidak secara eksplisit melarang aktivitas homoseksual, melainkan "aktivitas seks di depan umum". Namun begitu hampir 90% penduduk setempat meyakini gay dan lesbian adalah gaya hidup yang harus diperangi. Sebab itu banyak praktik diskriminasi yang dialami kaum LGBT di Mali.
Foto: Getty Images/AFP/J. Saget
3. Yordania
Konstitusi Yordania tergolong yang paling maju dalam mengakomodir hak-hak LGBT. Sejak hubungan sesama jenis dilegalkan tahun 1951, pemerintah juga telah menelurkan undang-undang yang melarang pembunuhan demi kehormatan terhadap kaum gay, lesbian atau transgender. Pemerintah misalnya mentolelir munculnya cafe dan tempat hiburan di Amman yang dikelola oleh kaum LGBT.
Foto: picture-alliance/AP Photo
4. Indonesia
Undang-undang Dasar 1945 secara eksplisit tidak melarang aktivitas seksual sesama jenis. Indonesia juga tercatat memiliki organisasi LGBT tertua di Asia, yakni Lambda Indonesia yang aktif sejak dekade 1980an. Kendati menghadapi diskriminasi, presekusi dan tanpa perlindungan konstitusi, kaum gay dan lesbian Indonesia belakangan tampil semakin percaya diri buat memperjuangkan hak mereka.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/A. Rudianto
5. Albania
Kendati bermayoritaskan muslim, Albania dianggap sebagai pionir di tenggara Eropa dalam mengakui hak-hak kaum LGBT. Negeri miskin di Balkan ini juga telah memiliki sederet undang-undang yang melindungi gay dan lesbian dari praktik diskriminasi.
Foto: SWR/DW
6. Bahrain
Negara pulau di tepi Teluk Persia ini telah melegalkan hubungan sesama jenis sejak tahun 1976. Namun begitu Bahrain tetap melarang lintas busana di ruang-ruang publik. Terutama sejak 2008 pemerintah bertindak tegas terhadap pelanggaran aturan berbusana. Bahrain juga berulangkali dilaporkan mendakwa warga asing yang menawarkan layanan seksual sesama jenis di wilayahnya.
Foto: Getty Images
7. Palestina (Tepi Barat)
Resminya praktik hubungan sesama jenis masih dilarang di Jalur Gaza. Tapi tidak demikian halnya dengan Tepi Barat Yordan sejak dilegalkan tahun 1951. Ironisnya aturan yang melarang LGBT di Jalur Gaza tidak berasal dari pemerintahan Hamas, melainkan dari Inggris sejak zaman penjajahan.
Foto: Shadi Hatem
7 foto1 | 7
Lega namun tetap didiskriminasi
Meskipun kaum gay Brunei lega lantaran hukuman mati karena melakukan hubungan homoseksual tidak akan diterapkan, mereka mengatakan undang-undang itu masih mendorong diskriminasi terhadap kaum LGBT.
"Masih akan ada kebencian terhadap orang-orang LGBT," kata Khairul, seorang lelaki gay di Brunei, kepada AFP.
"Undang-undang ini harus diubah. Selama undang-undang ini ada, maka akan selalu ada stigmatisasi terhadap orang-orang LGBT dan non-Muslim di Brunei."
Sultan Brunei, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia dan telah berkuasa selama lebih dari lima dekade, mengumumkan rencana hukum pidana syariah pada 2013.
Bagian pertama hukum syariah diperkenalkan pada tahun 2014 dan mencakup hukuman yang tidak terlalu ketat, seperti denda atau hukuman penjara untuk pelanggaran seperti melewatkan solat Jumat.
na/hp (afp, rtr)
Tujuh Fakta Syariah Islam di Aceh
Sejak diterapkan lebih dari satu dekade silam Syariah Islam di Aceh banyak menuai kontroversi. Hukum agama di Serambi Mekkah itu sering dikeluhkan lebih merugikan kaum perempuan. Benarkah?
Foto: AP
Bingkisan dari Jakarta
Pintu bagi penerapan Syariah Islam di Aceh pertamakali dibuka oleh bekas Presiden Abdurrachman Wahid melalui UU No. 44 Tahun 1999. Dengan cara itu Jakarta berharap bisa mengikis keinginan merdeka penduduk lokal setelah perang saudara berkepanjangan. Parlemen Aceh yang baru berdiri tidak punya pilihan selain menerima hukum Syariah karena takut dituding anti Islam.
Foto: Getty Images/AFP/O. Budhi
Kocek Tebal Pendakwah Syariah
Anggaran penerapan Syariah Islam di Aceh ditetapkan sebesar 5% pada Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBA). Nilainya mencapai hampir 700 milyar Rupiah. Meski begitu Dinas Syariat Islam Aceh setiap tahun mengaku kekurangan uang dan meminta tambahan anggaran. DSI terutama berfungsi sebagai lembaga dakwah dan penguatan Aqidah.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Polisi Agama di Ruang Publik
Sebanyak 22 milyar Rupiah mengalir ke lembaga polisi Syariah alias Wilayatul Hisbah. Lembaga yang berwenang memaksakan qanun Islam itu kini beranggotakan 1280 orang. Tugas mereka antara lain melakukan razia di ruang-ruang publik. Tapi tidak jarang aparat WH dituding melakukan tindak kekerasan dan setidaknya dalam satu kasus bahkan pemerkosaan.
Foto: Getty Images/AFP/C. Mahyuddin
Kenakalan Berbalas Cambuk
Menurut Dinas Syariat Islam, pelanggaran terbanyak Syariah Islam adalah menyangkut Qanun No. 11 Tahun 2002 dan No. 14 Tahun 2003. Kedua qanun tersebut mengatur tata cara berbusana dan larangan perbuatan mesum. Kebanyakan pelaku adalah kaum remaja yang tertangkap sedang berpacaran atau tidak mengenakan jilbab. Untuk itu mereka bisa dikenakan hukuman cambuk, bahkan terhadap bocah di bawah umur
Foto: Getty Images/AFP/C. Mahyuddin
Cacat Hukum Serambi
Kelompok HAM mengritik penerapan hukum Islam di Aceh tidak berimbang. Perempuan korban perkosaan misalnya harus melibatkan empat saksi laki-laki untuk mendukung dakwaannya. Ironisnya, jika gagal menghadirkan jumlah saksi yang cukup, korban malah terancam dikenakan hukuman cambuk dengan dalih perbuatan mesum. Adapun terduga pelaku diproses seusai hukum pidana Indonesia.
Foto: Getty Images/AFP/C. Mahyuddin
Petaka buat Perempuan?
Perempuan termasuk kelompok masyarakat yang paling sering dibidik oleh Syariah Islam di Aceh. Temuan tersebut dikeluhkan 2013 silam oleh belasan LSM perempuan. Aturan berbusana misalnya lebih banyak menyangkut pakaian perempuan ketimbang laki-laki. Selain itu penerapan Syariat dinilai malah berkontribusi dalam sekitar 26% kasus pelecehan terhadap perempuan yang terjadi di ranah publik.
Foto: picture-alliance/epa/N. Afrida
Pengadilan Jalanan
Ajakan pemerintah Aceh kepada penduduk untuk ikut melaksanakan Syariah Islam justru menjadi bumerang. Berbagai kasus mencatat tindakan main hakim sendiri oleh masyarakat terhadap tersangka pelanggar Qanun. Dalam banyak kasus, korban disiram air comberan, dipukul atau diarak tanpa busana. Jumlah pelanggaran semacam itu setiap tahun mencapai puluhan, menurut catatan KontraS