Buang Sampah Sembarangan di Jerman Kena Denda 13 Juta Rupiah
28 Maret 2019
Pemerintah negara bagian Jerman Baden Württemberg sahkan aturan denda tinggi untuk warga yang membuang sampah sembarangan. Denda tertinggi bisa mencapai 800 euro atau sekitar Rp 13 juta.
Iklan
Mulai akhir 2018 pencemar lingkungan di negara bagian Jerman Baden Württemberg harus membayar mahal. Terutama pembuang sampah tidak di tempatnya untuk barang-barang yang bersifat membahayakan, tajam dan korosif, seperti paku berkarat dan botol gelas bisa terkena denda setinggi-tingginya sampai 800 Euro atau sekitar Rp 13 juta.
Sementara yang membuang puntung rokok atau permen karet sembarangan di jalanan, bisa kena denda maksimal 250 Euro (sekitar Rp 4 juta). Sebelumnya denda untuk para pembuang sampah sembarangan dinilai terlalu ringan, yakni antara 10 hingga 100 Euro atau sekitar 160.000 hingga 1,6 juta Rupiah. Denda yang ringan itu dinilai tidak membuat pelaku jera.
Pemerintah negara bagian pada akhir tahun 2018 mensahkan aturan baru yang menaikkan drastis denda untuk warga yang membuang sampah sembarangan. Pasalnya kotaparaja sudah kewalahan menangani kebersihan kota akibat sampah yang dibuang sembarangan di jalanan.
Pemisahan dan Pengelolaan Sampah di Jerman
Tempat penyimpanan sampah warna-warni di rumah-rumah Jerman menandakan bahwa mereka mengumpulkan berbagai jenis sampah. Orang-orang Jerman dikenal cukup serius soal pemilahan sampahnya.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Wolf
Apa yang salah di tempat sampah ini?
Di Jerman, kaca dipisahkan dalam tiga tempat sampah yang berbeda: putih, coklat dan hijau. Botol berwarna biru atau kuning bisa masuk ke hijau. Tapi gelas minuman yang rusak sebaiknya tidak dilemparkan ke tempat sampah botol. Gelas terbuat dari jenis kaca yang berbeda dan akan mengganggu proses daur ulang.
Foto: DW/Elisabeth Greiner
Tempat sampah umum
Jika tidak ada tempat sampah di rumah, atau jika tidak cukup besar, Anda juga bisa menggunakan salah tempat sampah umum ini. Tapi Anda diharapkan tidak membuat kebisingan selama "masa tenang", yang di Jerman mulai pukul 13:00 sampai 15:00 dan setelah pukul 20:00 pada hari kerja. Hari Minggu dan hari libur berlaku masa tenang sepanjang hari.
Foto: DW/Elisabeth Greiner
Pengembalian botol
Botol dengan jaminan ("Pfandflaschen") tidak dibuang di sampah, tetapi dibawa ke pos pengembalian botol yang biasanya ada di supermarket. Lalu uang jaminan akan dikembalikan, untuk botol kaca biasanya 8 sen per botol, untuk botol plastik 10 sen. Karena banyak orang Jerman minum air yang dibeli, botol yang harus dikembalikan bisa menjadi tugas mingguan yang rutin.
Foto: picture-alliance/Rainer Hackenberg
Cara lain membuang botol
Di daerah perkotaan, Anda bisa juga membawa botol ke dekat tempat sampah umum dan membiarkannya di luar tempat sampah. Ini akan menyenangkan para "kolektor" botol. Mereka mengumpulkan botol itu dan membawanya ke supermarket lalu mendapat uang jaminannya. Di kota Karlsruhe, disediakan cincin pintar khusus untuk menaruh botol kosong. Ini memudahkan kerja para "kolektor" botol.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck/
Warna biru untuk kertas dan karton
Orang Jerman sudah tahu bahwa tempat sampah biru untuk kertas dan kardus, tapi banyak yang tidak menyadari bahwa kotak pizza dan piring kertas untuk kentang goreng tidak termasuk di dalamnya. Makanan sisa bisa membuat masalah dalam proses daur ulang. Kertas daur ulang adalah tradisi lama di Jerman. Ditemukan oleh seorang pengacara bernama Justus Claproth pada tahun 1774.
Foto: DW/Elisabeth Greiner
Kuning untuk segala macam kemasan
Beragam produk kemasan dimasukkan ke tempat sampah warna kuning, misalnya dari aluminium, plastik, polystyrene, kaleng dan Tetra Paks. Bahan terbaik akan dikumpulkan untuk didaur ulang dan sisanya dibakar untuk menghasilkan energi.
Foto: Imago
Hitam untuk sisanya
Sampah yang lain ("Restmüll") dimasukkan ke kotak sampah hitam atau abu-abu. Termasuk di sini, mulai dari popok sampai puntung rokok atau barang-barang lainnya. Tetapi limbah berbahaya, seperti sisa cat, insektisida, baterai, produk korosif atau yang mengandung fluorescent perlu dikumpulkan secara terpisah atau dibawa ke tempat pembuangan sampah khusus.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/G. Czepluch
Sampah berbahaya
Banyak supermarket yang mengumpulkan baterai bekas. Setiap kota juga punya sistem pengumpulan sampah sendiri, termasuk sampah berbahaya, kadang-kadang dengan tanggal yang dijadwalkan. Lalu truk sampah akan mengambil semuanya. Barang-barang ini dibuang secara khusus, karena kalau dibakar bisa mengeluarkan gas beracun.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hitij
Tempat sampah khusus untuk pakaian dan sepatu bekas
Pakaian dan sepatu bekas tidak perlu dibuang di tempat sampah. Ada tempat-tempat khusus pengumpulan baju dan sepatu bekas di setiap kota. Pakaian yang terkumpul akan dijual atau didaur ulang. Sayangnya, ada juga orang-orang yang punya kebiasaan tidak memasukkan sampah ke tempat yang disediakan, tetapi di luarnya. Ini meninggalkan pemandangan yang kurang sedap.
Foto: DW/Elisabeth Greiner
Jangan mengisi kotak sampah berlebihan
Kalau kotak sampah diisi terlalu berlebihan, petugas pengumpul sampah bisa saja menolak mengosongkannya. Di banyak perumahan, kotak-kotak sampah sering terkunci. Ini untuk mencegah orang luar membuang sampah di tempat yang bukan miliknya. Karena layanan pengumpulan sampah yang dibayar setiap rumah tangga juga tidak murah. Penulis: Elizabeth Grenier (hp/ml)
Pemerintah negara bagian Baden Württemberg sudah menyiapkan tempat sampah maupun tempat pembuangan puntung rokok cukup memadai di berbagai lokasi, dan bentuk larangan dan besar denda di negara-negara bagian Jerman bervariasi. Biasanya denda ditentukan berdasarkan masalah sampah yang ada di kota masing-masing.
Sejauh ini pemerintah negara bagian Baden-Württemberg adalah yang pertama yang membuat peraturan membuang sampah di jalan-jalan di kota. Sedangkan peraturan di kota-kota lain seperti Berlin, Dortmund, atau Köln hanya sebatas larangan merokok di tempat-tempat tertentu seperti bangunan tertutup, halte kereta bawah tanah, atau taman bermain anak-anak.
Tahun 2017 pemerintah kota Berlin misalnya menetapkan sanksi denda sebesar 15 Euro atau 240.000 Rupiah bagi yang merokok di luar area merokok di stasiun kereta api.
Daur Ulang Sampah dengan Lalat Tentara Hitam
Agus Pakpahan, ahli biokonversi dari Indonesia, mengubah sampah menjadi kompos berkualitas dan pakan ternak dengan bantuan 'lalat khusus'. DW mengunjungi salah satu peternakan lalatnya di Cikumpay, Jawa Barat, Indonesia.
Foto: DW/A. Padmadinata
Agus: Selamatkan Indonesia dari sampah
Setelah pensiun dari posisi sebelumnya sebagai Deputi Kementerian BUMN bidang Agro Industri, ekonom Agus Pakpahan ingin belajar lebih banyak tentang ekonomi sumber daya alam. Dia menemukan topik pengelolaan sampah dan memutuskan untuk mempelajari korelasi limbah organik, agen biologi, kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Foto: Privat
Kemampuan untuk menguraikan bahan organik
Menurut Agus, ide menggunakan lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF) datang dari ilmuwan senior Dr. Darmono Taniwiryono. Sebagai serangga, black soldier fly, atau Hermetia illucens tidak dianggap sebagai hama. Mereka tidak menularkan penyakit atau gangguan pada manusia maupun hewan. Larvanya (BSFL) dapat digunakan untuk pengomposan sampah atau mengubah limbah menjadi pakan ternak.
Foto: DW/A. Padmadinata
Tinggi protein
Agus ingin memiliki sumber protein alternatif untuk peternakan unggas atau ikan di Indonesia yang kini sangat bergantung pada pakan impor yang mahal. Tahap larva black soldier fly (BSFL) mengandung nutrisi penting. Mereka mengandung protein yang sangat tinggi, lemak, asam amino esensial dan juga mineral.
Foto: DW/A. Padmadinata
Mengembangbiakan para prajurit
Di Cikumpay, Jawa Barat, Agus berbagi pengetahuannya dengan staf lokal untuk menggunakan BSFL guna memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi untuk perkebunan teh di daerah tersebut. Terlihat pada gambar ini adalah tempat pemeliharaan untuk proses pembiakan black soldier fly. Bangunan sederhana yang dilapisi dengan jaring serangga.
Foto: DW/A. Padmadinata
Pentingnya pemilahan sampah
Agus mengatakan, solusi pengelolaan limbah dengan BSFL bisa berdampak lebih besar jika Indonesia memiliki sistem pemilahan sampah seperti negara-negara barat. Misalnya, di mana sampah organik dan non-organik dipisahkan. Proses biokonversi membutuhkan sampah organik dengan jumlah besar sebagai bahan makanan larva. Satu meter persegi BSFL dapat memakan sekitar 15 kilogram sampah per hari.
Foto: DW/A. Padmadinata
Waktu makan 24 jam
BSF hanya makan pada hari-hari pertama kehidupan. Ketika mereka di tahap larva. Setelah tahap ini, lalat mulai menjadi kepompong dan menjauh dari sumber makanan, mencari tempat kering. Di peternakan BSF Cikumpay, jumlah sampah organik yang ditempatkan di reaktor (foto) sedang disesuaikan dengan jumlah belatung dan berapa umur mereka. Tujuannya agar semua bahan makanan dikonsumsi dalam 24 jam.
Foto: DW/A. Padmadinata
Pupuk belatung
Sampah berubah menjadi kotoran belatung atau Agus menyebutnya "pupuk belatung padat" yang dipanen dan disimpan di gudang. Sementara "pupuk belatung cair" (foto) dipanen setiap hari dari sekitar 30% jumlah sampah organik buah dan sayur yang dimasukkan ke dalam reaktor.
Foto: DW/A. Padmadinata
Memanen lalat tentara hitam
Peternak menggunakan pupanya untuk menghasilkan bahan pakan ternak kaya protein. Mereka membutuhkan pupa yang panjangnya sekitar tiga centimeter. Serangga lain yang juga digunakan sebagai pakan unggas adalah mealworm dan kumbang Jepang. Penulis: Vidi Legowo-Zipperer (yp/vlz)
Foto: DW/A. Padmadinata
8 foto1 | 8
Meningkatkan kesadaran masyarakat
Lingkungan, iklim, dan perlindungan alam merupakan tanggung jawab generasi kita, ujar menteri lingkungan hidup Baden Württemberg, Franz Untersteller dari partai Hijau Die Grünen, sebuah partai yang fokus pada politik lingkungan hidup. “Karena itu, logis untuk menuntut mereka yang membahayakan atau merusak lingkungan.“
Katalog denda pemerintah negara bagian Baden-Württemberg yang terbaru mencakup 840 tata tertib dan larangan perihal perlindungan tanah dan air sampai pembuangan sampah dan perlindungan tanaman. Katalog ini bertujuan untuk membantu pihak berwenang dalam menetapkan denda yang sesuai.
“Semoga keputusan baru ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan lebih baik lagi,“ kata menteri lingkungan Franz Untersteller.
ck/hp (swr)
Puntung Rokok dan Styrofoam - Berapa Lama Sampah Mencemari Bumi?
Kecuali limbah organik, semua sampah yang kita buang akan mencemari Bumi selama puluhan hingga ratusan tahun sebelum bisa terurai secara alami. Inilah beban lingkungan yang dihasilkan gaya hidup modern.
Foto: Getty Images/E. Wray
Sampah Organik - 30 Hari
Sampah dapur dan makanan menyimpan potensi energi tak terkira, jika diolah dengan benar. Rata-rata sampah organik membutuhkan waktu antara 7 hingga 30 hari untuk terurai. Jika ditampung dan diolah, sampah organik bisa dibuat untuk menghasilkan gas bio yang ramah lingkungan.
Foto: picture-alliance/dpa
Kardus - 5 Bulan
Kardus yang kita pakai sehari-hari untuk mengirimkan barang membutuhkan waktu lima bulan untuk terurai secara alami. Beda halnya dengan karton yang digunakan sebagai kemasan susu atau jus. Lantaran dilapisi material tahan air, karton jenis ini baru bisa terurai secepatnya selama 5 tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Puntung Rokok - 10 Tahun
Puntung rokok atau kapas filter pada rokok tergolong limbah non-organik yang paling banyak mencemari laut dan samudera Bumi. Menurut laporan NBC News, sebanyak 60 juta puntung rokok dikumpulkan dari seluruh pantai dunia selama 32 tahun terakhir. Padahal puntung rokok tidak mudah untuk terurai secara alami. Penguraian kapas filter yang mengandung berbagai racun itu membutuhkan waktu 10 tahun.
Foto: picture-alliance/W. Steinberg
Baterai - 100 Tahun
Satu buah baterai AA bisa menghidupkan jam dinding selama enam bulan atau sebuah senter selama beberapa jam. Tapi tahukah anda berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah baterai untuk bisa terurai secara alami? 100 tahun.
Foto: picture-alliance/C. Hardt
Popok Bayi - 100 Tahun
Rata-rata bayi membutuhkan popok segar setiap empat jam sekali. Menurut sebuah studi di Amerika Serikat, setiap bayi menghabiskan 6.500 hingga 10.000 popok sebelum berusia 30 bulan. Usia pakai popok yang singkat bertolak belakang dengan lama masa penguraiannya yang mencapai 100 tahun.
Foto: picture-alliance/reality/F. May
Gelas Plastik - 100 Tahun
Gelas plastik adalah produk non-organik lain yang digemari di Indonesia. Meski hanya digunakan untuk beberapa saat, gelas plastik membutuhkan waktu antara 50-100 tahun untuk terurai. Setiap plastik hanya akan mengalami kehancuran menjadi serpihan kecil hingga berukuran mikro dalam proses fotodegradasi oleh matahari. Sebab itu materi ini berbahaya untuk satwa Bumi.
Foto: picture-alliance/empics/B. Birchall
Botol Plastik - 450 Tahun
Menurut studi World Atlas, Indonesia menjadi negara keempat pengguna botol plastik terbanyak di dunia. Tercatat penggunaan botol plastik di tanah air mencapai 4,82 miliar botol. Padahal setiap botol plastik mencemari Bumi selama 450 tahun sebelum bisa terurai.
Foto: picture-alliance/M. Schröder
Styrofoam - 1 Juta Tahun
Ragam manfaat dipetik manusia dari styrofoam, lantaran sifatnya yang menolak senyawa korosif atau menghadang jamur dan bakteri. Tapi material yang biasa digunakan sebagai kemasan makanan atau minuman seperti kopi ini memiliki usia yang nyaris abadi. Bergantung pada kondisi lingkungan, styrofoam bisa bertahan hingga satu juta tahun sebelum bisa terurai secara alami. (rzn/hp: dari berbagai sumber)