Diskriminasi, Restoran di Peru Kena Denda Hampir Rp 1 Miliar
23 Oktober 2019
Siapa yang tidak mau makan gratis? Restoran La Rosa Náutica di Lima, Peru hanya memperbolehkan wanita memesan menu tanpa harus membayar. Namun atas dasar diskriminasi ini, La Rosa diwajibkan membayar denda Rp 859 juta.
Iklan
Sebuah restoran populer bernama La Rosa Náutica memperbolehkan wanita memesan berbagai menu tanpa harus membayarnya. Namun privilese ini tidak bisa didapatkan oleh pria. Atas dasar diskriminasi ini, restoran La Rosa Náutica diwajibkan membayar denda senilai Rp 859 juta.
Di restoran tersebut, pria diberikan buku menu berwarna biru lengkap dengan harga yang tertera untuk setiap menu, sedangkan untuk wanita diberikan buku menu berwarna emas yang hanya menampilkan menu tanpa harga.
Makan tanpa memikirkan uang
Liliana Cerron, pakar dari Institut Nasional untuk Persaingan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual yang menjatuhkan denda kepada restoran tersebut, menyatakan hal-hal kecil ini tidak berbahaya tetapi pada akhirnya hal ini akan menimbulkan jurang perbedaan yang lebih dalam antara pria dan wanita.
La Rosa Náutica merupakan restoran yang populer di kalangan wisatawan dan direkomendasikan di sejumlah buku panduan. La Rosa mempromosikan restorannya dengan slogan"Wanita Ingin Memiliki Malam Romantis Tanpa Khawatir Harga Makanan".
Selain membayar denda, restoran La Rosa Náutica juga secara konsisten harus membagikan menu yang sama untuk pelanggan pria dan wanita. Selain itu, restoran harus melatih staf untuk tidak mentoleransi diskriminasi.
Nikmati Keindahan Laut Sambil Santap Makanan
Sudah pernah menikmati keindahan laut tanpa harus menyelam? Itu kini bisa dilakukan di Norwegia. Bahkan orang juga bisa sekalian menikmati santapan lezat yang dihidangkan.
Foto: Reuters/L. Karagiannopoulos
"Under" - Restoran lain daripada yang lain
Restoran bernama under ini sebagian berada di atas permukaan air, dan sebagian di bawah. Lokasinya di Lindesnes, di sebelah barat daya ibukota Norwegia, Oslo.
Foto: Reuters/L. Karagiannopoulos
Kotak ajaib dari beton
Jika dilihat dari luar, restoran ini tampak seperti kotak yang terbuat dari beton, yang sebagiannya terbenam di Laut Utara. Bangunan restoran dirancang perusahaan arsitektur Snoehetta, yang juga merancang gedung opera di Oslo, dan Museum Peringatan 11 September di New York.
Foto: Reuters/L. Karagiannopoulos
Menuju kedalaman laut
Dari luar orang harus turun tangga sedalam delapan meter untuk sampai ke ruang tempat tamu menikmati makanan dan menatap ke dalam laut. Di dunia hanya ada beberapa restoran bawah laut, sebagian besar di daerah tropis seperti di Maladewa, di Samudera Hindia.
Foto: Reuters/L. Karagiannopoulos
Keajaiban yang bisa selalu dinikmati
Dinding kaca berukuran besar memungkinkan cahaya alamiah dari laut memasuki ruang restoran yang bisa menerima hingga 100 tamu. Nama "Under" dalam bahasa Norwegia juga berarti keajaiban.
Foto: Reuters/L. Karagiannopoulos
Perencanaan untuk hasil maksimal
Ada yang mengatakan, jika memasuki restoran itu, orang merasa seperti masuk ke dalam sauna, karena bagian luar yang tampak di atas permukaan air ditutupi kayu. Letak restoran diatur sedemikian rupa sehingga refleksi yang tampak pada dinding kaca bisa seminimal mungkin. Sumber: Reuters (Ed.: ml/hp)