Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso kembali melontarkan ocehan miring, mengusulkan pembuatan pulau penjara yang dijaga buaya buat terpidana mati narkoba. Celotehannya itu sontak mengundang tawa dan sindiran.
Iklan
"Anda tidak bisa menyuap buaya. Anda tidak bisa menyakinkan mereka untuk membiarkan tahanan kabur." - Budi Waseso, Kepala Badan Narkotika Nasional
Cuma ada segelintir cara buat menanggapi ucapan Budi Waseso ihwal penjara buat terpidana mati kasus narkoba itu. Salah satunya adalah dengan tertawa, atau berkomentar nyinyir. "Kepala BNN saja telah mengakui secara tidak langsung bahwa dirinya bukan seperti buaya yang tidak bisa disogok," ujar salah seorang pengguna media sosial di Facebook seperti dilansir BBC.
Padahal Buwas terkesan serius dengan usulannya itu: sebuah pulau penjara dengan penjagaan ketat oleh reptil ganas yang gemar menyantap daging segar. "Kami akan menempatkan sebanyak-banyaknya buaya di sana," ujarnya kepada Tempo.
Keseriusan Budi Waseso terlihat dari kunjungannya ke pusat penangkaran buaya Asam Kumbang di Medan, Sumatera Utara. Ia mengklaim usulannya itu sedang dipertimbangkan oleh Kementrian Hukum dan HAM. Prosesnya bahkan sudah berkembang hingga survey lokasi. "Nanti akan kita sampaikan kalau sudah pasti lokasinya," tuturnya.
"Mungkin pejabat BNN sedang mabuk narkoba," kata salah seorang pengguna asing di Twitter. Ide Buwas itu bahkan mengundang komentar user di Jerman. "Budi Waseso mengerti betul. Bandar narkoba membenci trik itu. Potensinya tak berbatas," ujar user Rudi.
Celoteh miring dari komisaris jendral kepolisian itu bukan kali pertama terucap. Sebelumnya ia pernah mengusulkan agar bandar narkoba, selain dihukum mati, juga dipaksa mengkonsumsi sendiri produk dagangannya itu.
"Jadi jika dia ditangkap dengan sepuluh kilogram (narkoba), paksa dia makan semuanya. Tidak perlu ada hukuman mati karena dia pasti akan mati karena mengkonsumsi semua obat-obatan yang dia jual," katanya kepada Warta Kota beberapa waktu lalu.
Ia juga sempat mengklaim program rehabilitasi narkoba "malah menambah" jumlah pengguna di kalangan remaja.
rzn/yf (dari berbagai sumber)
Pelarian Spektakuler dari Penjara
Indonesia mengenal Johny Indo, salah seorang dari sedikit narapidana yang berhasil kabur dari Nusakambangan. Berikut pelarian atau setidaknya usaha pelarian dari penjara yang pernah menjadi buah bibir.
Foto: Getty Images/New York State Governor's Office/D. McGee
Penjagaan Ketat Tidak Cukup
Juli 2015, raja obat bius Meksiko Joaquin “El Chapo” Guzman berhasil kabur dari penjara Altiplano lewat terowongan yang ia gali di kamar mandi. Keberhasilan ini merupakan yang ke-2 baginya, setelah 14 tahun lalu ia juga berhasil melarikan diri dari penjara yang dijaga dengan ketat.
Foto: Reuters/PGR/Attorney General's Office
Menghilang dari Alcatraz
Dengan menggunakan sendok dan bor buatan senderi, tiga perampok bank menggali lubang di sel mereka dan berhasil kabur dari Alcatraz pada tahun 1962. Sampai sekarang keberadaan mereka masih menjadi misteri.
Foto: imago/Kai Koehler
Acungan Jempol untuk Percobaan Ini
Juan Ramirez Tijerina ditahan di sebuah penjara di Meksiko karena terbukti miliki senjata secara illegal. Tahun 2011, ia mendapat kunjungan dari istrinya yang datang dengan sebuah koper besar. Saat sang istri keluar, sipir penjara memeriksa koper yang dibawanya dan mendapatkan Ramirez meringkuk di dalamnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Sspqr
Salah Satu Terbesar di Eropa
Pelarian 38 anggota Pasukan Republik Irlandia IRA dari penjara Maze dicatat sebagai yang paling menggemparkan di Eropa. Dengan senjata api dan pisau seludupan, mereka melumpuhkan petugas. Rencananya pasukan IRA akan menunggu di depan penjara, membantu pelarian ini. Tapi karena salah perhitungan waktu, 5 menit lebih cepat, para narapidana harus meneruskan pelarian mereka sendirian.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Mcerlane
Spesialis Udara
Bagai adegan film aksi Hollywood: Sebanyak dua kali Pascal Payet berusaha lari dari penjara dengan helikopter. Tahun 2001, terpidana pembunuhan ini kabur dari penjara di sebuah desa di Perancis menggunakan helikopter yang ia bajak. Tahun 2007, kembali ia menggunakan helikopter untuk kabur. Sebelumnya ia membantu tiga napi lain untuk kabur dari penjara, juga dengan helikopter.
Foto: Getty Images/AFP/B. Horvat
Buronan Paling Dicari
Saat menunggu persidangan, pembunuh berantai Theodore Robert Bundy melarikan diri dengan melompat dari jendela perpustakaan pengadilan. Ia berhasil ditangkap kembali. Dari sel tempat mendekam di Colorado, ia kembali berhasil melarikan diri lewat lubang di langit-langit, setelah sebelumnya ia "melakukan diet“ untuk menurunkan berat badan sampai sekitar 15 kg.
Foto: picture-alliance/AP
Mencari Telur Paskah
Walter Stürm dipenjara karena kasus pencurian. Ia melarikan diri pada tahun 1981 dari sebuah penjara di Swiss, dan meninggalkan pesan "Keluar untuk cari telur Paskah“. Baginya pelarian ini merupakan keberhasilannya yang ketiga kali.
Foto: picture-alliance/dpa
Pencarian Besar-besaran
6 Juni 2015, dua narapidana kasus pembunuhan, David Sweat dan Richard Matt, kabur dari penjara kota New York, dengan membuat lubang di dinding sel. Upaya penangkapan kedua buronan ini merupakan salah satu aksi terbesar yang pernah digelar di AS. 26 Juni 2015, Richard Matt tewas dalam baku tembak dengan polisi, sementara David Sweat ditangkap dalam keadaan luka parah dua hari kemudian.
Foto: Getty Images/New York State Governor's Office/D. McGee