1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikAmerika Serikat

Buntut Pengerahan Ratusan Pasukan, Trump Digugat Gubernur LA

Louis Oelofse | Felix Tamsut | Roshni Majumdar Sumber: AP, Reuters, dpa, AFP
10 Juni 2025

Di tengah aksi protes soal imigrasi, Pentagon mengerahkan ratusan marinir ke Los Angeles. Gubernur LA menggugat keputusan Trump itu.

Protes Amerika Serikat terhadap tindakan imigrasi di Los Angeles
Militer AS diklaim mengerahkan Marinir ke Los Angeles untuk 'mendukung' pasukan yang sudah adaFoto: David Ryder/REUTERS

Pemerintah negara bagian California, Amerika Serikat (AS) telah melayangkan gugatan terhadp pemerintahan Donald Trump lantaran mengerahkan pasukan Garda Nasional dan Marinir. Trump mengerahkan pasukan tersebut sebagai respons atas terjadinya protes soal imigrasi di Los Angeles (LA), yang sebagian berlangsung rusuh dan diwarnai pembakaran sejumlah mobil serta lemparan batu ke mobil para petugas keamanan.

Dalam gugatan itu, pengerahan pasukan ke LA yang dilakukan oleh Trump itu dianggap “menginjak-injak” kedaulatan negara bagian tersebut. Sehingga, California mendesak agar adanya perintah penahanan.

Jaksa Agung California, Rob Bonta, mengatakan, langkah gugatan tersebut menjadi penting, karena setelah Donald Trump meningkatkan jumlah pasukan, kerusuhan justru malah semakin meningkat.

Dalam sebuah postingan di akun X, Gubernur California Gavin Newsom mengatakan, pemerintah harus “bertanggung jawab kepada rakyat... bukan kepada kekuasaan militer.”

“California akan membela prinsip-prinsip itu di pengadilan,” tambahnya.

Anggota Partai Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata Senat, Senator Jack Reed, mengatakan, dia “sangat terganggu” dengan pengerahan Marinir yang dilakukan oleh Trump.

“Presiden secara paksa mengesampingkan otoritas gubernur dan wali kota, serta menggunakan militer sebagai senjata politik. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, mengancam untuk mengubah situasi yang tegang menjadi krisis nasional,” kata Reed.

“Sejak berdirinya negara kita, rakyat Amerika sudah sangat jelas. Kami tidak ingin militer melakukan penegakan hukum di tanah Amerika,” katanya.

Alumni Universitas Columbia Membakar Ijazah Sebagai Bentuk Protes

01:43

This browser does not support the video element.

Urgensi Trump kirimkan marinir

Presiden Trump Senin (09/06) waktu setempat, telah memerintahkan Marinir AS untuk masuk ke Los Angeles dan menggencarkan penggerebekan terhadap para imigran yang dicurigai tidak memiliki dokumen resmi. Hal ini memicu kemarahan para pengunjuk rasa di jalanan dan para pemimpin Partai Demokrat, yang menyuarakan rasa prihatin akan krisis nasional.

Sekitar 700 anggota marinir yang berbasis di California Selatan diperkirakan tiba di Los Angeles pada Senin (09/06) malam atau Selasa (10/06) dini hari waktu setempat.

Pejabat menyebut pengiriman itu sebagai bagian dari strategi federal, untuk meredam demonstrasi jalanan yang menentang penggerebekan oleh para petugas imigrasi federal, yang merupakan bagian dari upaya inti masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.

Meskipun misi marinir itu untuk melindungi personel dan properti federal bersifat sementara, pengerahan ini merupakan penggunaan kekuatan militer yang luar biasa untuk mendukung kepolisian. Hal ini menimbulkan keberatan dari para pemimpin negara bagian dan lokal yang tidak meminta bala bantuan. Marinir dikerahkan untuk mengisi kekosongan hingga penjagaan keamanan dan penegakkan kembali ketertiban wilayah itu diisi oleh 4.000 pasukan Garda Nasional.

Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem berjanji untuk melakukan lebih banyak lagi operasi guna menangkap para tersangka pelanggar imigrasi, memperluas tindakan keras yang memicu protes.

Para pejabat Trump telah mencap protes itu sebagai pelanggaran hukum, dan menyalahkan pemerintah negara bagian dan anggota lokal Partai Demokrat, karena mengizinkan terjadinya pergolakan serta kerusuhan dan melindungi imigran yang tidak memiliki dokumen legal dengan kebijakan “kota suaka”.

Penambahan pasukan Garda Nasional ke LA

Gubernur California Gavin Newsom mengatakan,  pemerintahan Donald Trump akan mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional tambahan ke Los Angeles, sehubungan dengan rangkaian aksi protes yang terjadi di kota itu.

Sean Parnell, asisten menteri pertahanan untuk urusan publik, kemudian mengkonfirmasi pengerahan tersebut dalam sebuah pernyataan di platform X, dengan mengatakan bahwa Trump telah memerintahkan agar pasukan tambahan tersebut “dipanggil ke layanan federal untuk mendukung petugas penegakkan aturan imigrasi federal ICE,  serta untuk memungkinkan petugas penegak hukum federal menjalankan tugasnya dengan aman.”

Gubernur Newsom mengkritik keras pengerahan pasukan tersebut.

“Ini bukan tentang keamanan publik, ini tentang menjaga ego Presiden yang berbahaya,” tulis Newsom di akun X, dan menyebut langkah tersebut ”sembrono, tidak ada gunanya, dan tidak menghormati pasukan kita.”

Menurut Newsom, hanya ada sekitar 300 dari 2.000 pasukan Garda Nasional pertama yang dikerahkan ke Los Angeles saat ini yang aktif di kota tersebut. Sementara sisanya “hanya duduk-duduk saja, tidak terpakai, di gedung-gedung federal tanpa ada perintah.”

PBB peringatkan 'militerisasi lebih lanjut' di LA

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkritik respons polisi terhadap aksi para pengunjuk rasa di California.

PBB menyerukan kepada semua tingkat pemerintahan, termasuk pemerintah negara bagian dan federal, untuk mencegah “militerisasi lebih lanjut” di tengah kerusuhan.

“Kami tidak ingin melihat militerisasi lebih lanjut dari situasi ini, dan kami mendorong pihak-pihak di tingkat lokal, negara bagian dan federal untuk bekerja sama untuk melakukan pencegahan tersebut,” kata juru bicara PBB, Farhan Haq.

Protes berlangsung berhari-hari

Para pengunjuk rasa yang menentang penahanan para imigran yang tidak memilki dokumen yang sah, telah berkumpul di Los Angeles sejak Jumat (06/06) malam waktu setempat. Sejauh ini, aksi protes telah menyebabkan puluhan orang ditangkap dan sejumlah properti mengalami kerusakan.

Departemen Kepolisian Los Angeles melaporkan, para pengunjuk rasa memblokir beberapa jalan di berbagai kawasan kota dan mengumumkan penutupan beberapa ruas jalan.

Menurut media lokal, aksi protes juga terjadi di sedikitnya sembilan kota lain di Amerika Serikat pada hari Senin (09/06), termasuk New York, Philadelphia, dan San Francisco.

Di Austin, Texas, polisi menembakkan peluru karet dan menahan beberapa orang ketika mereka bentrok dengan kerumunan beberapa ratus pengunjuk rasa.

Sebelum pembubaran aksi protes di Los Angeles, beberapa ratus pengunjuk rasa di luar pusat penahanan meneriakkan “bebaskan mereka semua,” dan ironisnya para pengunjuk rasa ini justru mengibarkan bendera Meksiko dan Amerika Tengah, dan sempat melontarkan hinaan yang vulgar kepada para petugas federal.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh: Muhammad Hanafi

Editor: Agus Setiawan

Felix Tamsut Felix meliput tema seputar budaya fan serta aspek politik dari sepakbola Jerman dan internasional.