Baru menjabat sejak tahun 2018, Bupati Abdul Gafur Mas'ud adalah bupati milenial yang memimpin Kabupaten Penajam Paser Utara, salah satu wilayah yang terpilih sebagai ibu kota baru. Siapakah sosok bupati muda ini?
Iklan
Presiden Joko Widodo telah resmi memilih sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) jadi ibu kota baru. Menariknya, saat ini Kabupaten Penajam Paser Utara dipimpin oleh Bupati Abdul Gafur Mas'ud yang terbilang masih muda, dan turut aktif memakai sosial media untuk berkomunikasi layaknya generasi milenial. Misalnya saja, melalui akun resmi di Facebook, dalam bentuk video, Gafur Mas'ud mengunggah reaksinya atas keputusan pemindahan ibu kota.
"Tentunya ini akan berdampak pada peradaban baru bagi Indonesia, dan bahkan saya yakin akan berdampak pada peradaban dunia, karena Indonesia adalah poros maritim dunia..." jelas bupati yang bergabung di Facebook sejak 2013 tersebut. Saat maju sebagai calon bupati tahun 2017 dari Partai Demokrat, ia juga beberapa kali mengunggah aktivitas kampanyenya.
Mengenal sosok bupati milenial
Abdul Gafur lahir pada 7 Desember 1987 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dia merupakan anak ke-8 dari pasangan H Mas'ud dan Syarifah Ruwaidah Alqadri. Masa kecilnya dihabiskan di Kampung Baru, Balikpapan Barat.
Dia bersekolah di SD 09 Margasari Balikpapan, lalu melanjutkan ke MTs Negeri 1 Balikpapan, dan menempa ilmu agamanya di Darunnajah Islamic Boarding School Ulujami Jakarta. Pendidikan menengah atasnya ditempuh di SMA Muhammadiyah 1 Samarinda dan melanjutkan ke STIE APRIN Palembang mengambil S1 Jurusan Ekonomi. Kemudian melanjutkan pendidikannya dengan menempuh jenjang S2 di Universitas Mulawarman Kalimantan Timur.
Abdul Gafur lantas menikah dengan Risna yang berasal dari Jenebora, Kabupaten Penajam Paser Utara. Kini pasangan ini telah dikaruniai enam orang anak.
Palangkaraya, Balikpapan, atau Samarinda? Jokowi Tinjau Calon Ibu Kota Baru
Palangkaraya, Balikpapan, atau Samarinda? Serius ingin piindahkan ibu kota, Presiden Joko Widodo mengunjungi wilayah-wilayah yang akan menjadi lokasi ibu kota Republik Indonesia yang baru.
Foto: Biro Pers Sekretariat President
Melirik calon ibu kota
Presiden Joko Widodo mengunjungi Provinsi Kalimantan Timur dimana salah satu wilayahnya menjadi calon bagi ibu kota baru Republik Indonesia. Pemerintah kelihatannya serius dengan wacana pemindahan ibu kota yang pernah disinggung sejak era presiden pertama.
Foto: Biro Pers Sekretariat President
Apakah akan di Kaltim?
Provinsi Kalimantan Timur merupakan provinsi pertama yang dikunjungi Presiden dalam melakukan peninjauan awal terkait kelayakan calon ibu kota. Dalam kunjungan ini, Kepala Negara meninjau kawasan Bukit Soeharto yang berlokasi di Kawasan Taman Hutan Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Foto: Biro Pers Sekretariat President
Balikpapan atau Samarinda
Di Kaltim yang diincar adalah antara Balikpapan dan Samarinda. Apa tujuan pemindahan ibu kota ini? "Indonesia sebagai negara besar juga ingin memiliki pusat pemerintahan yang terpisah dengan pusat ekonomi, bisnis, perdagangan, dan jasa. Ini kita ingin menapak ke depan sebagai sebuah negara maju," kata Presiden.
Foto: Biro Pers Sekretariat President
Apa yang jadi titik penting pertimbangan?
Jokowi menyebut bahwa wilayah yang dikunjunginya itu memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya kelengkapan infrastruktur pendukung yang telah tersedia di sekitar kawasan. Keberadaan sarana pendukung tersebut disebutnya dapat menghemat biaya pembangunan apabila di kemudian hari ditetapkan sebagai ibu kota baru Republik Indonesia.
Foto: Biro Pers Sekretariat President
Yuk selfie dulu!
Masyarakat dan para wartawan berfoto swadaya dengan presdien. Presiden sekalian menjelaskan pertimbangannya untuk lokasi antara Samarinda-Balikpapan: "Di sini saya melihat semuanya sangat mendukung. Kebetulan ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan... di Balikpapan ada airportnya, Samarinda juga ada airport-nya. Pelabuhan juga sudah ada," kata Jokowi.
Foto: Biro Pers Sekretariat President
Banyak aspek harus dikaji
Meski demikian, Joko Widodo menegaskan bahwa pemindahan dan penyiapan ibu kota baru tidak hanya soal kesiapan infrastruktur saja. Banyak aspek lain yang masih harus dikaji oleh pemerintah dan dikonsultasikan dengan sejumlah pihak terkait sebelum mengambil keputusan.
Foto: Biro Pers Sekretariat President
Bagaimana dengan Palangkaraya?
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo juga meninjau kelayakan calon ibu kota lainnya yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah. Tiba di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, ia disambut Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. Agendanya, meninjau lokasi yang menjadi alternatif rencana pemindahan ibu kota.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Dampak pembangunan dan lingkungan
Seandainya jadi dipindah ke Kalimantan Tengah, apakah hal itu akan memperparah masalah lingkungan mulai dari kebakaran hutan hingga polusi udara? (ap/hp/BPSP)
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
8 foto1 | 8
Abdul Gafur juga pernah tercatat pengusaha pendiri PT Petro Perkasa Indonesia. Selain itu, pria yang punya hobi olahraga golf dan balap mobil ini aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), yakni sebagai Ketua BPC Hipmi Balikpapan Periode dan Wakil Bendahara Umum BPP Hipmi Pusat Indonesia. Tak hanya di bidang kewirausahaan, dia juga pernah menjadi Ketua Lemhanas Angkatan 4, Bendahara Umum PMI Balikpapan dan Wakil Ketua Bidang Sumber Daya Alam dan Mineral KKSS Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan.
Dia pun kemudian terjun ke politik dengan bergabung dengan Partai Demokrat. Di Demokrat, dia menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Balikpapan. Hingga akhirnya, pada 2018 dia terpilih sebagai Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara Periode 2018-2023 dengan didampingi Hamdam.