Dalam perdebatan pilpres Perancis di televisi, kandidat sayap tengah Emmanuel Macron menuduh saingannya - Marine Le Pen dari sayap kanan, memutarbalikan kebenaran soal kebangkitan radikalisme Islam.
Foto: Reuters/P. Kovarik
Iklan
Emmanuel Macron, mantan menteri ekonomi Perancis berusia 39 tahun, muncul bersama dengan pemimpin Barisan Nasional, Marine Le Pen dan tiga kandidat lainnya dalam acara debat di televisi. Mereka saling bersaing untuk dapat menggantikan presiden Perancis Francois Hollande dalam pemilihan presiden dua putaran pada bulan April dan Mei 2017.
Perdebatan langsung di televisi tersebut dengan cepat mengerucut membahas topik imigrasi, keamanan dan Islam, sehubungan dengan maraknya serangan teror di negara itu. Dalam perdebatan, calon presiden ekstrem kanan Perancis, Marine Le Pen menuding Macron mendukung burkini, baju renang tertutup kaum Muslimah, yang pada musim panas lalu dilarang untuk dikenakan di beberapa kota-kota pesisir.
"Anda berbohong (kepada pemilih) dengan memelintir kebenaran," balas Macron, yang maju dalam pencalonan presiden sebagai calon independen. Dia menunding Le Pen yang anti-imigran mencoba untuk memecah belah Perancis berdasarkan busana, dimana pemimpin Barisan Nasional itu ingin melarang burkini sepenuhnya. Namun Le Pen bersikeras, bahwa burkini adalah contoh dari "kebangkitan Islam radikal di negara kita."
Tempat Dimana Niqab atau Burqa Dilarang
Sementara beberapa kawasan atau negara memberlakukan kewajiban memakai busana Islami yang tertutup, di negara atau wilayah ini, pemakaian niqab dan burqa dilarang.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Roessler
Belanda
Menyusul Perancis dan Belgia, di penghujung November 2016, parlemen Belanda menyetujui larangan pemakaian burqa dan niqab di beberapa tempat umum, termasuk di transportasi publik. Alasannya untuk jaminan keamanan publik. Aturan itu masih membutuhkan persetujuan dari senat.
Foto: picture-alliance/E. Daniels
Perancis
Perancis adalah negara Eropa pertama yang melarang pemakaian burqa di tempat umum. Aturan ini perlahan dimulai tahun 2004, dengan pengawasan ketat atas simbol keagamaan di sekolah yang dikelola negara. Tapi April 2011, pemerintah melarang sepenuhnya pemakaian cadar di wilayah publik. Denda bagi pemakainya 150 €, sementara siapa pun yang memaksa perempuan menutupi wajah bisa didenda € 30.000.
Foto: Getty Images
Belgia
Belgia mengikuti jejak Perancis dengan memperkenalkan larangan pemakaian cadar pada tahun 2011. Aturannya melarang seseorang mengenakan pakaian yang mengaburkan wajah mereka di tempat umum. Perempuan yang tertangkap mengenakannya dapat dipenjara hingga tujuh hari atau dipaksa untuk membayar denda sekitar € 1.300.
Foto: AP
Italia
Italia tidak memiliki larangan nasional atas pemakaian niqab atau burqa. Tetapi pada tahun 2010, kota Novara memberlakukan pembatasan itu- meskipun saat ini belum ada ketetapan sistem denda mengenainya. Di beberapa bagian Italia, pemerintah setempat telah melarang 'burqini'.
Foto: picture alliance/dpa/Rolf Haid
Spanyol
Beberapa distrik di Katalonia, Spanyol memiliki hukum terhadap burqa dan niqab. Pada tahun 2013, Mahkamah Agung membatalkan larangan di beberapa negara bagian, dengan alasan bahwa hal itu "membatasi kebebasan beragama". Tapi beberapa wilayah lain tetap memberlakukannya, berdasar ketetapan Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia ECHR yang menyatakan pelarangan jilbab tidak melanggar HAM.
Foto: Reuters/A. Gea
Bulgaria
Menyusul negara-negara lainnya di Eropa kini di Bulgaria, burka pun tak diperkenankan dikenakan di tempat umum- seperti gedung pemerintah dan lokasi wisata- dengan alasan keamanan. Tapi warga boleh memakainya untuk alasan pekerjaan maupun kesehatan.
Foto: DW/T. Vaksberg
Chad
Sejak dua serangan bom bunuh diri pada bulan Juni 2015, pemerintah melarang pemakaian niqab dan burqa di Chad. Perdana menteri Chad, Kalzeube Pahimi Deubet menyebutnya 'kamuflase' dan mengatakan semua burqa yang terlihat dijual akan dibakar. Sedangkan mereka yang kedapatan mengenakannya bisa ditangkap dan dihukum penjara..
Foto: Reuters/M. Ngarmbassa
Kamerun
Sebulan setelah Chad, Kameren mengikuti jejaknya dengan melarang pemakaian burqa, menyusul aksi bom bunuh diri yang oleh orang-orang yang mengenakannya. Larangan itu ditetapkan di lima provinsi di negara itu
Foto: Getty Images/AFP/P. Desmazes
Niger
Jilbab dilarang di Diffa, kawasan yang terteror oleh aksi kelompok Boko Haram. Presiden Niger juga tengah menyarankan agar jilbab pun dilarang.
Foto: Getty Images/AFP/I. Sanogo
Kongo-Brazzaville
Jilbab dengan penutup wajah penuh telah dilarang di tempat umum sejak tahun 2015 untuk mencegah serangan terorisme.
Foto: Getty Images/AFP/G.-G. Kitina
Swiss
Meskipun aturannya baru berlaku di wilayah Tessin, undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016. Siapapun yang tertangkap mengenakan cadar dapat didenda sampai 9200 €.
Foto: imago/Geisser
Mesir
Parlemen Mesir menggodok undang-undang larangan pemakaian cadar di tempat umum dan lembaga pemerintah. Aturan ini dibahas setelah Universitas Kairo melarang staf akademik mengenakan niqab di kelas suapaya lebih mudah berkomunikasi dengan para mahasiswanya.
Foto: picture alliance/Bibliographisches Institut/Prof. Dr. H. Wilhelmy
12 foto1 | 12
Le Pen: Saya tak akan jadi wakil Kanselir Merkel
Pemimpin sayap kanan Le Pen telah bersumpah untuk membawa Perancis keluar dari zona Euro dan mengadakan referendum soal keanggotaan Perancis di Uni Eropa, dengan mengatakan dia tidak ingin menjadi "wakil kanselir untuk Angela Merkel". Le Pen dengan itu menuduh pemimpin Jerman mendikte kebijakan politiknya ke seluruh Eropa.
Dalam perdebatan di televisi, Le Pen berulang kali tersudutkan terkait program-programnya, yang oleh para saingannya disebut akan menyebabkan "kekacauan ekonomi dan sosial". Ketika ditanyakan soal migrasi, ia menjawab: "Saya ingin mengakhiri imigrasi, itu jelas," tandasnya seraya mengeluh bahwa situasi keamanan di Perancis sudah sangat eksplosif.
Debat yang digelar di televisi hari Senin (20/03) kemarin itu merupakan pertemuan langsung pertama kalinya antara Le Pen dan Macron dalam sebuah forum publik.
French presidential candidates face off in first TV debate – Correspondent Jake Ciganiero
02:49
This browser does not support the video element.
Fenomena Brexit dan Trump
Selama berminggu-minggu, kedua kandidat tersebut bersaing ketat dalam jajak pendapat untuk memenangkan putaran pertama pemungutan suara pada tanggal 23 April.
Para analis memprediksi, Le Pen mungkin akan masuk dalam putaran kedua, tapi memiliki sedikit kesempatan untuk memenangkan putaran kedua pada bulan Mei. Setelah fenomena Brexit dan pemilihan Presiden AS dengan kemenangan Donald Trump, beberapa akademisi ingin menyingkirkan peluang kemenangan Le Pen.
Selain Le Pen dan Macron, dalam pemilu Perancis kali ini ikut bersaing kandidat dari kubu sosialis. Benoit Hamon, politisi sayap kiri yang skeptis Euro, Jean-Luc Melenchon dan tokoh konservatif, Francois Fillon.
Beberapa bulan yang lalu, Fillon dianggap sebagai kandidat favorit setelah mengalahkan mantan presiden Nicolas Sarkozy dalam pemilihan di dalam Partai Republik.
Namun popularitasnya melorot, setelah penyelidikan mengungkapkan bukti bahwa dia membayar istrinya dengan gaji besar sebagai asisten di parlemen dengan hanya melakukan pekerjaan alakadarnya. Sejak temuan terungkap, Fillon harus setengah mati berjuang untuk menempa lagi hubungannya dengan para pemilih.
Fillon, yang merupakan mantan perdana menteri Perancis juga mengritik Angela Merkel, dengan mengatakan kebijakan soal pengungsi Kanselir Jerman merupakan kebijakan yang buruk dan sekarang bahkan dikritik oleh sekutu-sekutunya sendiri di Jerman.
Malam Berdarah di Nice
Malam mematikan di Nice, Perancis (antara 14/07 dan 15/07) tertangkap jepretan fotografer AFP, Valery Hache. Sejumlah foto mencekam ini kini tersebar ke sleuruh dunia.
Foto: Reuters/E. Gaillard
Truk mematikan
Kendaraan mematikan ini yang menabrak kerumunan massa di kota Nice, di selatan Prancis, Laju truk berakhir dengan kaca depan penuh lubang diterjang peluru. Laporan-laporan media menyebutkan, di dalam truk itu terdapat dokumen identitas warga Prancis berusia 31 tahun berlatar belakang Tunisia.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Masyarakat terkejut
Kekacauan terjadi selama berjam-jam setelah serangan. Ketenangan dan rasa aman di Nice, kota turis di pantai Mediterania, terkoyak. Petugas kesehatan berpacu dengan waktu menyelamatkan korban, sementara pemerintah berfokus menyelidiki apa yang terjadi - dan bagaimana hal itu terjadi.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Laporan awal Kamis malam
Tak lama setelah pukul 23:00 waktu setempat, koran lokal Nice, Matin, melaporkan bahwa sebuah truk menyeruduk kerumunan. Selama beberapa jam berikutnya, laporan media dan media sosial menunjukkan adegan mematikan. Pada pukul 01:00 Jumat (15/07) dini hari, jumlah korban tewas sudah mencapai 60 orang. Banyak korban tewas di antaranya adalah anak-anak.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Mereka yang selamat
Mereka yang selamat mengangkat lengan mereka untuk menunjukkan mereka tidak menimbulkan ancaman. Saat ini, polisi yakin pelaku bekerja sendirian. Pihak berwenang telah mengidentifikasi pria yang mengendarai truk itu dan mencari tahu motif serangan.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Malam yang mematikan
Petugas penyelamatan menceritakan gambaran mengerikan dari tempat kejadian. Mereka mmeparakan, bagaimana jalan-jalan dipenuhi dengan mayat korban berlumuran darah.. Banyak korban yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Kecerian berakhir tragedi
Fotografer Valery Hache tadinyaa berencana untuk mengambil gambar pesta kembang api dan perayaan Hari Bastille. Tapi tak lama setelah kembang api pertama, subjek foto secara drastis berubah.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Tengah dalam peperangan
Awalnya polisi diturunkan untuk mengendalikan situasi, dan tak lama kemudian diambilalih militer. Presiden Perancis Francois Hollande memperpanjang status darurat di Perancis hingga tiga bulan ke depan. Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve membuat pernyataan keras: "Kami tengah berperang melawan teroris yang ingin menyerang kami dengan menhalalkan segala cara dan jalan kekerasan.”
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
7 foto1 | 7
Partai tradisional telah gagal?
Macron, yang maju sebagai calon independen, bersikeras bahwa dia "bukan bagian dari kemapanan", meskipun dia yang paling Europhile (pengagum kultur Eropa dan pendukung politik Uni Eropa) dari semua kandidat.
"Selama beberapa dekade, partai-partai tradisional telah gagal untuk memecahkan beragam massalah aktual, dan ke depan, mereka tidak akan mampu melakukannya dengan lebih baik," tambahnya.
Dalam beberapa menit siaran di televisi, jajak pendapat menunjukkan bahwa Macron dilihat oleh pemirsa sebagai yang paling meyakinkan dari lima kandidat. Meski demikian, menjelang usai debat, Le Pen sempat meledek Macron dengan mengatakan: "Benar-benar kosong. Saya ingin agar orang-orang memperhatikan, setiap kali Anda bicara...cuma sedikit ini, sedikit itu, tapi tak bisa memutuskan apa-apa."
ap/as(afp/rtr)
10 Fakta Unik Tentang Perancis
Apa lagi yang menarik tentang Perancis selain tim bolanya dan menara Eiffel? Simak galeri foto berikut:
Foto: Reuters/D. Staples
Bekicot Jadi Santapan Favorit
Orang Perancis setiap tahunnya menyantap sekitar 30.000 ton siput darat atau bekicot. tapi hanya 1000 ton siput yang berasal dari Perancis. Tahun 2015 hanya 100 peternakan siput di Perancis yang terdaftar secara resmi. Sisanya berasal dari negara-negara di Eropa Timur. Siput dimasak hanya dengan garlic butter, ekstrak kuah ayam atau wine.
Foto: Fotolia/Mathieu PINSON
Hanya Ada Satu Rambu Berhenti
Di seluruh ibukota Paris, hanya ada satu rambu berhenti. Yakni di jalan keluar sebuah bangunan kantor di arrondissement 16. Sistem lalu lintas di Paris hanya berdasarkan memberi prioritas jalan kepada mereka yang datang dari arah kanan.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Marks
Resep Khusus Roti Baguette
Di Perancis, setiap tahunnya dibuat 10 milyar roti baguette. Sesuai peraturan yang berlaku, baguette tradisional Perancis hanya boleh terbuat dari tepung gandum, ragi dan garam. Toko roti sangat populer di Perancis. Di Paris saja ada 1784 toko roti.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Kumm
Menara Eiffel Hampir Dirobohkan
Menara Eiffel dibangun tahun 1889 oleh Gustave Eiffel untuk memperingati Revolusi Perancis. Rencananya, menara ini hanya akan berdiri selama 20 tahun dan setelah itu akan dibongkar. Tapi karena populer dan juga bisa berfungsi sebagai transmisi telegraf nirkabel, pemerintah memutuskan untuk mempertahankan konstruksi tersebut.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Zihnioglu
Jalan Terpendek
Di Paris, ada jalan terpendek yang bisa masuk buku rekor dunia. Jalan yang panjangnya hanya 5,75 meter adalah Rue des Degrés di arrondissement ke 2.
Foto: picture alliance/dpa/F. Baumgart
Larangan Berciuman di Peron Stasiun
Tahun 1910 ada larangan resmi bagi pasangan yang berciuman di peron stasiun kereta api. Ini karena sering pasangan yang berpisah dan saling berciuman menyebabkan banyak kereta terlambat berangkat.
Foto: Fotolia/Gina Sanders
Memiliki Pemenang Nobel Sastra Terbanyak
15 peraih penghargaan Nobel Sastra berasal dari Perancis. Ini jumlah yang terbanyak sejak penghargaan Nobel Sastra mulai diberikan. Peringkat kedua adalah Amerika Serikat dan Inggris yang memiliki 10 pemenang Nobel Sastra. Pada foto tampak Patrick Modiano, penulis Perancis yang memperoleh Nobel Sastra tahun 2014.
Foto: Reuters/TT News Agency/Jonas Ekstromer
Museum Yang Paling Sering Dikunjungi
Lukisan Monalisa, patung Venus de Milo, tidak heran museum Louvre menjadi museum yang paling populer di dunia. Empat tahun berturut-turut, Louvre mendominasi pemuncak peringkat museum yang dikeluarkan oleh TEA/AECOM Global Attractions Attendance Report. Menurut Museum Index 2015, 8,7 juta orang mengunjugi museum ini tahun 2015.
Foto: picture-alliance/AP Photo/R. de la Mauviniere
Bahasa Perancis Sempat Jadi Bahasa Resmi di Inggris
Dari tahun 1066 sampai 1362, bahasa Perancis adalah bahasa resmi di Inggris. Setelah invasi kaum Norman di Britania pada tahun 1066, raja-raja Norman dan kaum bangsawan hanya berbicara bahasa Perancis dengan dialek Norman yang disebut dengan nama bahasa Anglo-Norman. Sementara itu bahasa Inggris berlanjut digunakan sebagai bahasa rakyat biasa.
Foto: picture alliance/dpa
Menikah Dengan Orang Yang Sudah Meninggal
Di Perancis, Anda bisa menikah dengan orang yang sudah meninggal. Berdasarkan hukum Perancis untuk kasus-kasus istimewa, Anda bisa melakukan pernikahan anumerta, selama ada bukti bahwa saat masih hidup almarhum atau almarhumah memang berniat untuk menikah dengan Anda. Selain itu dibutuhkan ijin dari Presiden Perancis.