Buruh Migran Perempuan Sering Jadi Korban Sindikat Narkoba
29 Juli 2016
Buruh migran perempuan sering jadi sasaran korban penipuan sindikat narkotika dan dijadikan kurir, tanpa mereka sadari. Dua kasus eksemplaris Merri Utami (Indonesia) dan Mary Jane Veloso (Filipina).
Iklan
Komisaris Urusan Hak Asasi manusia (HAM) PBB Zeid Ra'ad al Hussein menyerukan Indonesia untuk segera memberlakukan moratorium hukuman mati yang dicabut kembali tahun 2013. Alasannya, pengadilan sering melakukan kesalahan dalam penyelidikan ketika menjatuhkan vonis mati. Apalagi kasus korupsi di lembaga peradilan dan aparat keamanan cukup tinggi.
Merri Utami ditangkap tahun 2001 dengan 1,1 kg heroin yang disembunyikan di jahitan dalam kopernya. Tahun 2003 dia dijatuhi hukuman mati atas tuduhan penyelundupan heroin.
Menurut Komisi Nasional HAM (Komnas HAM) Perempuan, Merri Utami mulanya pergi ke Taiwan untuk bekerja sebagai pembantu. Dia meninggalkan Indonesia karena diperlakukan dengan kasar oleh suaminya dan akhirnya mereka bercerai.
Merri Utami lalu bertemu dengan seorang warga Kanada. Mereka lalu pergi ke Nepal. Bulan Oktober 2001, Merri Utami bertemu dengan teman warga Kanada itu dan ditipkan tas tangan untuk dibawa ke Jakarta. Tas itu dikatakan sebagai sampel atau contoh untuk dijual di Indonesia.
Saat mendarat di Jakarta, petugas memeriksa tas yang dibawanya dan ternyata ditemukan heroin seberat 1,1 Kg. Merri mengaku tidak tahu, apa isi koper titipan itu. Selama pemeriksaan polisi, dia juga mengaku mengalami pelecehan seksual dan percobaan pemerkosaan.
Ketua Komnas Perempuan Azriana mengaku sudah menyurati Presiden Joko Widodo terkait kasus itu. "Yang kami harapkan, Presiden menunda hukuman mati terhadap MU," kata Azriana.
Kelompok-kelompok HAM membandingkan kasus Merri Utami dengan pembantu rumah tangga asalh Filipina Mary Jane Veloso. Tahun lalu, Mary Jane sudah siap menghadapi regu tembak di Nusakambangan. Kemudian pada menit-menit terakhir eksekusinya ditunda, menyusul permintaan dari pemerintah Filipina.
Ada seorang perempuan di Filipina, yang mengaku kepada polisi Filipina, bahwa dialah yang menaruh narkotika di koper yang ditipkan kepada Mary Jane. Eksekusi Mary Jane Veloso sekarang ditunda, sampai proses pengadilannya di Filipina rampung.
Buruh migran perempuan memang jadi target jebakan sindikat narkotika, karena mereka biasanya berasal dari kalangan miskin dengan pendidikan terbatas, kata kalangan aktivis perempuan dan HAM.
5 Candu Paling Mematikan
Jika dikonsumsi tanpa pengawasan, zat-zat ini membuat konsumennya menjadi ketagihan dan mengganggu kerja otak, dan bahkan bisa mematikan.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Leonhardt
Nikotin
Nikotin adalah bahan paling adiktif dalam tembakau. Ketika seseorang merokok, zat nikotin dari rokok cepat diserap paru-paru dan diedarkan ke otak. Peneilitian memperlihatkan, lebih dari dua-pertiga orang Amerika Serikat yang mencoba merokok, akhirnya jadi ketergantungan rokok.
Foto: Fotolia/pfheonixx22
Kokain
Kokain mengganggu kerja dopamin di otak, dalam menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron yang lain. Dalam percobaan pada hewan, kokain menyebabkan kadar dopamin meningkat lebih dari tiga kali lipat batas normal. Kokain berbentuk kristal jauh lebih bikin ketagihan dibanding kokain serbuk. Sekitar 21 persen dari orang-orang yang mencoba kokain akan menjadi ketergantungan pada zat ini.
Foto: Fotolia/NatUlrich
Alkohol
Minum alkohol memiliki banyak efek pada otak. Dalam percobaan laboratorium pada hewan terungkap bahwa alkohol mampu menaikkan level dopamin di otak sampai 40-360 persen. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin tinggi kenaikan dopamin. 22 persen dari orang-orang yang minum alkohol mengalami ketergantungan alkohol di beberapa titik selama hidup mereka.
Foto: Getty Images
Heroin
Pada hewan percobaan dalam penelitian terlihat, heroin adalah candu yang menyebabkan kenaikan tingkat dopamin dalam otak hingga 200 persen. Selain paling adiktif, heroin sangat berbahaya, karena hanya diperlukan dosis 5 kali di atas batas normal, maka zat ini bisa membunuh manusia. Ironisnya, heroin juga jadi narkotika paling dicari dengan potensi pasar mencapai puluhan ribuan triliun rupiah.
Foto: fotolia/Thomas N
Obat penenang
Barbiturat atau obat penenang awalnya digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan tidur. Baerbiturat mengganggu pengiriman rangsangan kimia ke otak,dan efeknya menghentikan sementara beberapa bagian kerja otak. Dalam dosis rendah, barbiturat menyebabkan euforia. Ttetapi kalau dosisnya tinggi, maka efeknya bisa mematikan karena menekan pernapasan, apalagi jika dicampur dengan alkohol.
Foto: Fotolia/Eugen Wais
5 foto1 | 5
"Ini sudah jadi pola dan modus operandi mereka yang selalu sama," kata Azriana. Komnas Perempuan telah melakukan penelitian kasus 16 perempuan Indonesia yang dijatuhi hukuman mati atas kejahatan narkoba di dalam dan luar negeri.
Migrante International, kelompok pekerja migran di Filipina yang memimpin kampanye untuk menghentikan eksekusi Mary Jane Veloso mengatakan, ada banyak kasus seperti Mary Jane dan Merri.
Inilah Negara Produsen Terbesar Narkoba
Afghanistan, Kolumbia, Maroko dan Myanmar adalah juara dunia produsen narkotika. Di seluruh dunia menurut laporan badan PBB UNODC, tercatat 234 juta pemakai narkoba. Setiap tahunnya 200.000 orang mati karena narkotika.
Foto: Fotolia/Roland Spiegler
Afghanistan Rajanya Opium dan Heroin
Afghanistan merupakan produsen opium terbesar sedunia yakni antara 5.000 hingga 6.000 ton opium mentah per tahun. Jika dimurnikan opium akan berubah menjadi heroin. Setelah penarikan tentara NATO tahun silam ladang poppy di Afghanistan bertambah 40 persen menjadi seluruhnya 210.00 hektar. Pasar terbesar opium dari Afghanistan adalah Amerika Serikat dan Asia.
Foto: picture alliance/AP Photo
Kolumbia Juara Dunia Kokain
Kolumbia, Bolivia dan Peru menjadi juaranya produsen kokain sedunia. Di tiga negara itu tercatat seluruhnya 135.000 hektar ladang daun koka. Produksi tahunan Kolumbia saja menurut laporan badan anti narkotika PBB-UNODC sekitar 300 sampai 400 ton setahun. Pasar kokain terbesar adalah Amerika Selatan, Amerika Utara dan Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa
Maroko Penghasil Utama Ganja
Setiap tahunnya negara di Afrika utara itu rata-rata memproduksi 1.500 ton hashis, marijuana dan ganja kering. Di seluruh Maroko terdapat sekitar 134.000 hektar ladang ganja. Penanaman ganja kini makin marak, setelah Amerika Serikat dan Meksiko melegalkan penggunaan marijuana dalam jumlah terbatas.
Foto: Abdelhak Senna/AFP/Getty Images
Myanmar Ratu Heroin Asia Tenggara
Segitiga emas Myanmar, Laos dan Kamboja adalah ratunya produksi opium dan heroin di Asia Tenggara. Produksinya sekitar 1.000 ton opium setahun. Opium dari Segitiga Emas biasanya diselundupkan ke luar lewat Thailand dan dari situ menyebar ke kawasan lain di Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
Foto: AP
Amerika Serikat dan Mexiko Pusat Meth
Narkoba sintetis Crystal Meth menurut UNODC saat ini konsumsinya meningkat drastis. Belum diketahui pastinya, di mana negara produsen utama, karena narkoba sintetis ini mudah dibuat di laboratorium rumahan. Data menunjukan polisi di Amerika Serikat menggerebek 12.000 laboratorium semacam itu. AS dan Meksiko menyita sekitar 80 persen dari 144 ton Meth yang berhasil disita di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/Photoshot
5 foto1 | 5
"Pemerintah harus mempertimbangkan bahwan buruh migran itu adalah orang yang menjadi korban perdagangan narkoba. Mereka tertipu dan digunakan jadim kurir - akhirnya mereka yang dihukum karena karena kejahatan itu," kata Mic Catuira, Wakil Sekretaris Jenderal Migrante International kepada kantor berita Reuters.
Indonesia dan Filipina adalah dua pemasok utama buruh migran di Asia, dengan sekitar 8,5 juta pekerja. Ada 205 orang Indonesia dan 94 pekerja migran Filipina yang terancam hukuman mati di luar negeri, demikian keterangan Komnas Peremuan dan Migrante International.
Metode Hukuman Mati
Meski suara untuk menghapus hukuman mati semakin lantang, namun pembunuhan yang secara hukum legal ini masih dipraktikkan di banyak negara di dunia. Berikut beberapa metode hukuman mati yang masih lazim saat ini.
Foto: picture-alliance/dpa
Tembak
Terpidana dengan mata tertutup kain hitam, duduk atau berdiri terikat di depan satu eksekutor atau satu regu tembak. Satu regu tembak biasanya terdiri dari beberapa personil militer atau aparat penegak hukum, yang diperintahkan untuk menembak secara bersamaan. Metode ini dipakai diantaranya di Indonesia, Cina, Arab Saudi, Taiwan, Korea Utara.
Foto: Fotolia/Scanrail
Suntikan Maut
Biasanya terdiri dari tiga bahan kimia: natrium pentonal (obat bius), pancuronium bromide (untuk melumpuhkan) dan kalium klorida (untuk menghentikan jantung). Terdengar tidak menyakitkan. Namun, jika eksekusi gagal, terpidana mati bisa meregang ajal secara menyakitkan dalam waktu cukup lama. Metode ini dipakai diantaranya di Amerika Serikat, Cina, Vietnam.
Foto: BilderBox
Kursi Listrik
Terpidana mati sebelumnya dicukur, sebelum mengenakan topi metal berelektroda yang di dalamnya dilapisi spons yang dibasahi larutan garam. Listrik dengan tegangan antara 500 dan 2000 volt dialirkan selama 30 detik, dan diulang beberapa kali sampai terpidana dinyatakan meninggal. Metode ini dipakai di Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/dpa
Gantung
Diantaranya dipakai di Afghanistan, Bangladesh, India, Iran, Iraq, Jepang, Malaysia, dan Kuwait. Eksekusi hukuman mati ini pertama kali diterapkan sekitar 2.500 tahun lalu pada masa Kekaisaran Persia. Di beberapa negara terpidana ditimbang berat badannya untuk menentukan panjang tali. Jika tali terlalu pendek, terpidana dapat tercekik, dan kematian baru datang setelah 45 menit.
Foto: vkara - Fotolia.com
Pancung
Pemenggalan kepala telah digunakan sebagai satu bentuk eksekusi mati selama ribuan tahun. Saat ini, Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang memakai metode ini. Biasanya eksekusi dilaksanakan di halaman mesjid usai shalat Jumat atau pada hari raya. Menurut Amnesty International, setidaknya 79 orang dihukum pancung di Arab Saudi pada tahun 2013.
Foto: picture-alliance/dpa/Abir Abdullah
Lainnya
Masih ada beberapa metode eksekusi mati, walaupun jarang dipakai. Diantaranya adalah: rajam, kamar gas dan juga menjatuhkan terpidana dari ketinggian.