Ratusan burung pengembara yang tak bisa terbang ini kewalahan mengontrol populasinya, alhasil hasil pertanian pun habis dilahap. Para petani di Jerman utara ingin memburu kawanan burung ini, tapi masih terganjal aturan.
Iklan
Asosiasi pertanian mengumumkan bahwa burung raksasa asal amerika selatan, Rhea, menyebabkan kekacauan di lahan pertanian Jerman Utara setelah populasinya meningkat hingga dua kali lipat.
Sensus di musim gugur lalu menunjukkan populasi Rhea Amerikana ditemukan di wilayah perbatasan Mecklenburg-Western Pomerania dan Schleswig-Holstein. Berdasarkan data kementrian Pertanian, jumlah yang tadinya 205 kini mencapai 566 di musim semi.
Ledakan jumlah Rhea disebabkan oleh rendahnya kontrol populasi di Lahan Konservasi Schaalsee. Hampir 300 burung lahir tahun ini, diperkirakan karena musim panas yang hangat dan kering.
Sensus Burung di Jerman
Di Jerman ada tradisi hitung populasi burung saat musim dingin. 70.000 relawan ikut dalam proyek yang digagas NABU. Dalam 3 hari tercatat sekitar 2 juta burung bermusim dingin di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Ribuan Relawan
Tercatat 70.000 relawan yang dijuluki Citizen Scientist bersenjatakan teropong baik yang canggih maupun yang sederhana, selama 3 hari ikut menghitung populasi burung. Dalam kurun waktu hanya sehari di awal Januari 2015 saja tercatat 11.000 relawan melaporkan hasil pantauannya dan menghitung lebih dari 280.000 burung yang melewatkan musim dingin di Jerman
Foto: FÖJ Rheinland
Burung Gereja Populasi Terbanyak
Populasi terbanyak yang dihitung selama akhir pekan dari 9 sampai 11 Januari 2015 adalah burung gereja (Passer domesticus) yang populasinya mencapai 1 juta burung. Target sensus adalah menemukan dampak perubahan iklim dan penggunaan lahan terhadap situasi populasi burung. Hasil sensus menunjukkan indikasi, burung domestik seperti burung gereja bisa beradaptasi dengan baik.
Foto: picture-alliance/dpa/L. Schulze
Tit Besar di Posisi Dua
Tit Besar (Parus major) tercatat sebagai populasi burung kedua terbanyak saat musim dingin di Jerman. Dari hampir 160 jenis burung yang hidup di Jerman, banyak yang menghabiskan musim dingin di kawasan lebih hangat. Populasi cukup besar burung domestik ini menggembirakan para pelindung keragaman hayati, karena terbukti spesies tahan dampak perubahan.
Foto: picture-alliance/dpa/Pleul
Buku Petunjuk Burung
Buku panduan jenis burung serta instruksi detil untuk pengamatan dan pelaporan data burung bisa didapat dengan mudah lewat situs online organisasi pelindung alam dan lingkungan Jerman-NABU. Di sana ditampilkan instruksi dan gambar-gambar burung dengan ciri khas dan nama latinnya. Dengan berpedoman pada buku ini relawan bisa mencatat jenis burung yang mereka temukan.
Foto: picture-alliance/dpa/Dettmar
Robin Tidak Bermigrasi
Burung lain yang juga kerap ditemukan saat musim dingin di Jerman adalah Robin (Erithacus rubecula). Musim dingin yang relatif tidak terlalu dingin, menyebabkan beberapa jenis burung yang biasanya bermigrasi ke selatan Perancis atau ke arah Spanyol, kini tetap berada di Jerman, karena mudah menemukan pakan dan tidak diserang salju
Foto: picture-alliance/dpa/Vennenbernd
5 foto1 | 5
Raksasa berkuku tiga yang kelaparan
Burung yang masih satu keluarga dengan burung Unta dan Emu ini, bisa tumbuh setinggi 170 cm dan memiliki berat hingga 40 kg. Para petani tidak menyukai raksasa kuku tiga ini karena mereka melahap biji-bijian dan bunga-bunga Rapa.
Perkumpulan petani lokal mengklaim bahwa burung-burung Rhea ini menyebabkan kerugian lahan sekitar 160 juta per tahunnya. Mereka juga kadang jalan-jalan di lintasan tol, membuat pengendara 'sakit kepala'.
Populasi Rhea ini berasal dari pasangan Rhea yang berhasil 'melarikan diri' dari rumah jagal dekat Lübeck di akhir 1990 dan awal 2000an. Mereka bermigrasi ke Mecklenburg-Western Pomerania dan menetap disana. Di padang rumput luas area konservasi UNESCO inilah, mereka berkembang biak.
Petugas hewan liar telah mengontrol populasi dengan mengebor telur-telur Rhea dan menutupnya dengan lapisan lilin, namun nampaknya cara ini kurang efektif.
Petani pun melobi pemerintah untuk memberi dukungan serta memperbolehkan penembakan Rhea jantan, namun otoritas pemerintah masih mencari alternatif lainnya untuk mengontrol populasi. Meskipun begitu, Rhea atau yan disebut juga Neozoas tidaklah masuk dalam spesies binatang agresif. Mereka tidak menyebabkan kerusakan terhadap tumbuhan dan menyerang hewan setempat, sehingga jalan keluarnya pun sangat membingungkan. (Alistair Walsh/sc)
Melestarikan Burung Pengembara
Setiap tahun, pada akhir minggu kedua di bulan Mei, diperingati Hari Burung Pengembara Dunia, untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya menjaga kelestarian hewan istimewa ini.
Foto: picture-alliance/dpa
Tinggal di Angin
Tiap tahun, pada akhir pekan kedua bulan Mei, diperingati World Migratory Bird Day (Hari Burung Kembara Dunia) untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hewan istimewa ini di seluruh dunia. Di Eropa, bulan Mei juga jadi masa kembalinya banyak burung pengembara, seperti burung bangau, dari daerah hangat di bagian selatan.
Foto: Getty Images
Musim Semi Yang Dingin
Setelah melewati musim dingin di Afrika yang penuh cahaya matahari, burung bangau kembali ke Eropa untuk berkembang biak dan mengeram telur. Tetapi ketika sampai di Polandia, bangau menemukan es dan suhu di bawah nol. Karena bangau jadi simbol kebahagiaan dan keberuntungan, orang tidak ingin bangau kedinginan dan kelaparan sehingga timbul inisiatif nasional memberi makan bangau.
Foto: picture-alliance/dpa
Burung Pelikan Putih
Israel adalah tempat singgah penting bagi banyak jenis burung, terutama burung pelikan putih. Dengan rata-rata berat tubuh enam sampai delapan kilogram, dan bentangan sayap hampir tiga meter, pelikan adalah salah satu burung pengembara yang paling besar di dunia. Tetapi perubahan iklim dan industri perikanan bahayakan kelestariannya. Pelikan masuk daftar fauna yang terancam punah, sampai 2009.
Foto: picture-alliance/dpa
Melintasi Tundra
Burung jenjang putih Sibiria dianggap suci oleh orang yang hidup di tundra Arktik di Sibiria. Burung ini bermigrasi terjauh dibanding spesies burung jenjang lain, yakni sekita 16.000 kilometer. Jumlahnya sudah sangat berkurang akibat perburuan dan perusakan habitatnya. Tahun 2010 diperkirakan hanya hidup 3.200 burung.
Foto: Jussi Mononen
Panggilan Yang Khas
Daerah rawa Ljubljana, di bagian tengah Slovenia, adalah tempat mengeram bagi separuh spesies burung yang hidup di kawasan itu. Daerah rawa itu jadi tempat persinggahan sebagian spesies burung yang paling terancam di Eropa, termasuk burung yang dikenal sebagai Corncrake di Inggris (crex crex). Burung jantan spesies ini menyerukan panggilan khas yang diulang 10.000 kali tiap malam.
Foto: picture-alliance/dpa
Nikmati Musim Panas
Burung yang disebut Eurasian Blackcap (Sylvia atricapilla) adalah burung berukuran sedang, yang terutama ditemukan di daerah hutan dan semak tinggi. Spesies ini melewatkan musim panas di Jerman dan Austria. Sekarang mereka berimigrasi ke Inggris selatan di musim dingin, dan bukan ke Laut Tengah. Pakar menduga itu akibat perubahan iklim.
Foto: picture-alliance/dpa
Perjalanan Penuh Bahaya
Migrasi bisa jadi perjalanan berakhir fatal. Burung-burung terbang ratusan kilometer, kadang tanpa istirahat. Kelelahan bisa menyebabkan burung kurang waspada terhadap potensi bahaya, misalnya tabrakan. Tapi burung juga menghadapi banyak ancaman lain dalam perjalanan mereka, misalnya hewan lain, penyakit, kelaparan, polusi, perburuan dan bencana alam.
Foto: Getty Images
Menjaga Daerah Rawa
Bulgaria dan Romania baru-baru ini tandatangani kerjasama untuk mengadakan tiga daerah rawa di sepanjang sungai Donau yang jadi perbatasan. Tujuannya untuk jadi tempat persinggahan pelikan dan burung pengembara lain.
Foto: picture-alliance/DUMONT Bildarchiv
Daerah Warisan Dunia
Perairan di tenggara Laut Utara, di sepanjang wilayah Jerman dan Belanda dianggap salah satu wilayah dunia yang paling penting bagi burung pengembara. Hingga 6,1 juta dari mereka bisa berada di sana secara bersamaan, dan sekitar 10-12 juta melalui kawasan itu. Daerah ini adalah salah satu ekosistem perairan tepi pantai yang masih utuh, di mana proses alamiah berlangsung tanpa terganggu.