Ada Bus-bus Dengan Gambar Indonesia di München, Jerman
14 September 2018
Jika diperhatikan baik-baik, di belakang beberapa bus di Kota München, Jerman bergambar pemandangan Indonesia. Ada maksud dan tujuannya?
Iklan
Mulai September 2018, selama dua bulan, sejumlah poster objek wisata Indonesia terpampang di beberapa bus di Kota München, Jerman. Lima bus yang terpampang poster pariwisata di Indonesia ini beroperasi dari Bandara München ke beberapa tujuan di kota München.
Mengapa kota ini yang menjadi sasaran? Kedutaan Besar RI di Berlin memilihnya karena menyesuaikan dengan penyelenggaraan Oktoberfest di kota yang juga dijuluki sebagai kota Schikimicki atau kota ‘trendy‘ ini, tanggal 22 September – 7 Oktober 2018.
Dari keterangan pers KBRI, Berlin disebutkan, diperkirakan tidak kurang dari tujuh juta pengunjung akan ikut dalam Oktoberfest 2018. Festival ini seakan sudah menjadi agenda tahunan para pencinta bir dari berbagai negara. Tak hanya puas menikmati aneka jenis bir, para pengunjung Oktoberfest juga disuguhkan berbagai jenis kuliner dan pagelaran seni dan budaya.
"Kita hitung saja, 25 persen pengunjung melihat poster objek wisata tersebut. Berarti iklan ini sudah bisa menjangkau sekitar 1,7 juta wisawatawan potensial. Kalau kita asumsikan 10 persennya tertarik untuk berkunjung ke Indonesia berarti kita sudah bisa memikat sekitar 170 ribu wisatawan ke Indonesia. Belum lagi kita menghitung efek domino dari mereka yang melihat iklan ini", ujar Arif Havas Oegroseno, Dubes RI untuk Jerman.
Objek wisatayang ditampilkan pun beraneka ragam. Mulai dari Candi Borobudur, Penari Legong Bali, Pulai Padar NTT, Komodo dan Raja Ampat-Papua Barat. Pilihan ini sekaligus memberikan beberapa alternatif kepada para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
"Kita ingin memperkuat advertising dan branding Wonderful Indonesia di Jerman. Jumlah turis asal Jerman tahun 2017 memang telah meningkat menjadi 267.823 wisatawan dibandingkan angka 184.463 di tahun 2014. Namun angka ini masih jauh dari target yang akan dicapai, yaitu 1 juta wisatawan pada tahun 2020. Untuk itu kita perlu terus menggencarkan upaya promosi dan branding Indonesia kepada masyarakat Jerman”, tambah Dubes Oegroseno.
Realita Pahit di Balik Iklan Pariwisata
Polusi, kriminalitas, wisata seksual dan sampah - ada banyak hal yang disembunyikan dari wisatawan. Realita tersebut diungkap oleh seniman jalanan Belgia, Monk, lewat poster-posternya
Muslihat Wisata
Seorang seniman Belgia bernama Monk membuat sensasi dengan karya poster wisatanya yang nyeleneh. Berbeda dengan poster wisata yang, seperti foto di atas, melulu menampilkan gambaran ideal, karya Monk menampilkan setiap tempat tujuan wisata sesuai kondisi aslinya.
Inspirasi Visual
Monk banyak terinspirasi oleh karya seniman Israel, Franz Kraus, (kiri), yang rajin membuat poster wisata pada tahun 1936. Tapi persamaan keduanya cuma sebatas selera visual. Monk memiliki pesan yang jauh berbeda dari panutannya itu.
Ironi Borneo
Indonesia tidak luput dari karya Monk. Kalimantan yang menjajakan orangtuan sebagai atraksi wisata justru giat menghancurkan habitat satwa tersebut. Orangutan dianggap nyaris punah lantaran habitatnya menyusut akibat pembukaan lahan, perburuan liar dan industri kayu.
Polusi dan Kriminalitas
Monk mengatakan kebanyakan orang bereaksi "postif" terhadap karyanya. Tapi ia juga mengakui banyak yang tidak "memahami jiwa" setiap poster. "Tentu saja semua tempat itu indah, tapi gagasannya adalah untuk menampilkan sisi gelapnya." Dalam poster ini, pantai Rio de Janeiro yang tersohor dipenuhi polusi dan kekerasan bersenjata.
Surga Plastik
Monk bertanya-tanya apakah ada yang pernah berjalan santai di pantai Maladewa tanpa menjumpai sampah plastik. Melalui karyanya Monk berusaha menarik perhatian publik pada masalah polusi sampah di laut yang kian mendesak. Menurut sebuah studi, saat ini 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya.
Sesak dan Semerawut
Monk juga gemar mencemooh iklan wisata Eropa. Untuk kampung halamannya di Brussels, Belgia, ia menampilkan wajah kota yang sesak dan semerawut, meski tak lupa menyisipkan jajanan khas kota berupa kentang goreng
Ombak Pengungsi
Kendati belum pernah mengunjungi lokasi yang ia gambar, Monk berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, termasuk dari keterangan penduduk lokal. Termasuk diantaranya pulau Lesbos di Yunani yang menjadi simbol krisis pengungsi di Eropa.
Gelap dan Biadab
Sejauh ini Monk telah menerbitkan 11 poster dari berbagai negara. Setiap poster menampilkan sisi gelap setiap kawasan wisata. Poster Phuket di Thailand ini memaksa pengunjung berhadapan dengan realita bisnis seksual anak di bawah umur yang menjamur di negeri jiran itu.
8 foto1 | 8
Yang terpenting menjaga lingkungan
Seorang warga Jerman, Dina Sielbeck yang menyukai pariwisata mengakui cukup penasaran untuk mengunjungi Indonesia. "Saya rasa Indonesia itu indah dan saya ingin melihatnya sendiri! Terutama terumbu karang yang saya dengar sangat bagus untuk menyelam."
Namun Dina mencemaskan efek dari tingginya angka pariwisata: "Tetapi saya juga tahu bahwa pariwisata dapat merusak banyak hal. Wisatawan kadang menebar sampah dan sering tidak ikut peduli dalam menjaga flora dan fauna dengan baik."
Hal serupa juga menjadi kepedulian seorang penikmat dan pegiat pariwisata petualangan Indonesia, Kresna Astraatmadja. Di sisi lain ia pun menambahkan seharusnya jika Indonesia ingin mempromosikan destinasi wisata di tanah air, tak lagi menonjolkan Candi Borobudur dan Bali yang sudah sekian lama dikenal masyarakat internasional.
"Analoginya, kalau wisawatan ke Perancis pasti yang disasar hanya Eiffel, piramid Musee de Louvre. Wisatawan mengambil gambar untuk berfoto-foto lalu memasangnya di media sosial. Hanya itu, lalu apa yang mereka dapatkan? Apa itu juga yang akan terjadi di Indonesia?" demikian ia menyampaikan pendapatnya.
Menikmati Wisata Selam Bunaken dan Raja Ampat dari Düsseldorf
Indonesia unjuk gigi pada pameran wisata bahari terbesar di Eropa dengan promosikan tempat wisata menyelam selain Bali. Boot Düsseldorf juga populer di Jerman karena pengunjung bisa berselancar dan melihat putri duyung.
Foto: DW/T. Siregar
Disambut Si Putri Selam
Senyum manis Madhina Suryadi, Miss Scuba Indonesia 2017, hadir menyambut para pengunjung yang singgah ke anjungan Indonesia di pameran wisata bahari terbesar di Eropa, Boot Düsseldorf yang ke-50. Pecinta olahraga selam ini ikut mempromosikan berbagai lokasi wisata menyelam yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia baik wisata land base (resort) atau liveboard (kapal rekreasi).
Foto: DW/T. Siregar
Pinisi berlayar bawa Indonesia
Untuk ke-5 kalinya, Kemententerian Pariwisata Indonesia tampil di Boot Düsseldorf dengan membawa simbol kapal pinisi. Pemerintah secara gratis menyediakan tempat bagi 18 industri wisata bahari di Sulawesi Utara dan Raja Ampat untuk memperkenalkan produk wisatanya selama 9 hari. Di sini mereka dapat bertatap muka dengan konsumen dan agen perjalanan potensial di Eropa.
Foto: DW/T. Siregar
Menyelam tujuh hari tujuh malam
Indonesia hanya satu dari 68 negara yang mempromosikan wisata bahari di pameran Boot, Düsseldorf. Salah satu yang paling banyak diburu adalah liburan menyelam dan Indonesia adalah surganya. Menyelam di salah satu tempat di Sulawesi Utara misalnya, adalah paket liburan yang ditawarkan sangat bersaing, mulai dari 700 Euro/7 hari (sekitar 10 juta Rupiah) hingga 2000 Euro/3 minggu (30 juta Rupiah).
Foto: DW/T. Siregar
Warga Jerman suka berwisata ke Indonesia
Tak sedikit warga asal Jerman yang terjun membuka usaha wisata bahari di Indonesia. Misalnya saja Elfriede Fortmann, ibu Putri Indonesia 2006, Nadine Chandrawinata itu membuka tempat wisata bahari di Raja Ampat. Tak ayal, di Manado saja hingga November 2017 tercatat 1700 warga Jerman datang menyelam. Sementara ada 16.400 wisatawan Jerman yang mengunjungi pulau lainnya di Indonesia tahun lalu.
Foto: DW/T. Siregar
Jamunya, Mas?!
Hal menarik lainnya di anjungan pinisi adalah minuman cocktail tanpa alkohol asal Indonesia yakni jamu tradisional. Di tangan mixologist profesional seperti Retno Wulandari racikan kencur, jahe dan jeruk nipis bisa menjadi minuman yang tak kalah nikmat. Di antaranya ada minuman herbal Jakencruk. Pada pameran Boot tahun ini diperkirakan ada sekitar 250.000 pengunjung yang datang dari 90 negara.
Foto: DW/T. Siregar
Di luar tenda pemerintah
Sebenarnya sebelum pemerintah melirik Boot Düsseldorf, telah ada pelaku industri Indonesia yang bergerak mandiri unjuk gigi di pameran itu. "Kehadiran mereka di sini sudah 15 tahun, berarti bisnis mereka bagus. Padahal untuk promosi mereka keluar dana sendiri, berarti reaksi pasar Eropa positif," ungkap Ratna Suranti, Sekretaris Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata.
Foto: DW/T. Siregar
Menyelam di mana?
Namun tak hanya industri asal Indonesia yang 'menjual' wisata bahari di Nusantara. Lebih dari 505 operator maupun agensi diving asal Eropa menjual tujuan wisata bahari Indonesia. Salah satu yang kerap menarik perhatian para calon wisatawan saat mendatangi agen perjalanan adalah Bali. Tempat lainnya di Asia Tenggara yang dikagumi warga Jerman adalah Phuket, Thailand.
Foto: DW/T. Siregar
Bali, pintu wisatawan ke destinasi lain
Tak bisa dimungkiri Bali paling diganduringi turis Eropa. Tapi menurut penyelam profesional Daniel Abimanju Carnadie hal itu tak jadi soal. "Tidak apa-apa. Tapi berikutnya begitu ke Bali turis bisa kita tarik ke tempat lain," ujarnya sambil memberi prasayarat. "Pameran penting untuk konsistensi, tapi pemerintah juga harus memperbaiki akses transportasi, kebersihan dan pelayanan di lokasi wisata."
Foto: DW/T. Siregar
Putri duyung terjebak di 'aquarium'
Tak hanya pameran destinasi menyelam yang membuat Boot Düsseldorf menarik ribuan pengunjung. Di 16 ruangan pameran, pengunjung juga bisa menikmati atraksi menarik seperti melihat putri duyung berenang di aquarium raksasa. Pengunjung juga bisa ikut menyelam dan mencoba regulator selam terbaru. Namun, bagi pemula seorang guru selam juga siap sedia menemani petualangan perdana di 'bawah laut‘.
Foto: DW/T. Siregar
Selancar ria
Pojok lain yang paling digandrungi adalah 'The Surfers Village & Beach World'. Para peselancar bisa melemaskan otot di ombak buatan di dalam bak raksasa sepanjang 65 meter. Ombak buatan itu bisa diatur hingga ketinggian 1,5 meter. Jangan takut, ada pelatih berpengalaman yang siap memberi tips dan pengawasan. Selain selancar, pecinta olahraga 'stand-up paddling' juga bisa uji kebolehan di sini.
Foto: picture-alliance/dpa/Revierfoto
Melirik kapal pesiar
Kapal pesiar mewah terbaru turut ditarik masuk ke dalam ruang pameran. Yacht terbesar berukuran 20 hingga 25 meter pun dapat disinggahi. Lewat pameran ‘boot interior,‘ para pelaku industri di seputar bisnis yacht seperti peralatan, layanan dan aksesorit yacht, bisa melihat trend terbaru apa yang bisa mereka tawarkan. Tak hanya yacht, berbagai jenis motor boat juga turut hadir di Düsseldorf.
Foto: picture-alliance/Revierfoto
Sekolah berlayar yuk!
Bagi yang penasaran ingin mencari tahu bagaimana rasanya berlayar, maka ada ‘Boot Sailing School’ disediakan di pameran tahun ini. Di laut buatan berukuran 25x10 meter, para calon kapten bisa belajar bagaimana mengatur layar ketika angin dihembuskan oleh mesin angin buatan. (Ed: ts/hp)
Foto: picture-alliance/Revierfoto
12 foto1 | 12
Perbaikan di sektor wisata
Promosi lewat bus cukup bagus, menurut Kresna, namun pecinta selam ini juga mengusulkan agar selain promosi di transportasi publik, pemerintah Indonesia bisa membuat beragam seminar di mana calon wisatawan dapat mengikuti workshop misalnya belajar menari, memasak dan mengenal kekayaan buah, rempah atau bumbu asal Indonesia.
Selain itu, menurutnya penting bahwa para pemandu wisata sebaiknya dilatih lebih serius untuk menjadi storyteller: "Jarang ada pemandu wisata local yang bisa melakukan itu. Ada tapi jarang. Jadibukan hanya menghapal data misalnya museum ini dibangun tahun sekian oleh A, B, C dan semacamnya. Di Borobudur itu juga banyak dongeng yg bisa dieksplorasi. Di indoensia saya belum pernah masuk museum atau monumen di mana pemandu bisa membuat saya menangis atau kagum lewat ceritanya atau merenung.”
Pemasangan iklan objek wisata di München, Jerman ini nantinya akan diperluas di Kota Berlin pada bulan November mendatang. Selain itu KBRI Berlin juga akan bekerja sama dengan beberapa stasiun radio di Jerman untuk promosi wisata Indonesia.
ap/yf(KBRI Berlin, beberapa sumber)
Indonesia Usung Identitas Maritim di Pameran Pariwisata ITB
Indonesia kembali menyemarakkan ajang pameran pariwisata terbesar sejagad, ITB di Berlin. Kali ini kekayaan laut dan beragam corak kebudayaan Jawa dan Bali menjadi primadona parwisata nusantara.
Foto: KBRI Berlin
Ambisi Wisata Indonesia
Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah) punya ambisi besar menggandakan jumlah wisatwan asing ke Indonesia, terutama dari Eropa. Untuk itu ia memboyong 169 pelaku industri pariwisata dan perwakilan daerah ke ajang pameran pariwisata terbesar sejagad, ITB di Berlin, Jerman.
Foto: KBRI Berlin
Kekayaan Budaya dan Keindahan Laut
Tahun ini pemerintah mencoba menghidupkan gairah wisatawan asing dengan mengusung keindahan laut dan kebudayaan Indonesia. Sebuah kapal Pinishi berukuran besar dan desain gerai yang bernafaskan arsitektur tradisional Bali menghiasi paviliun Indonesia di Berlin.
Foto: KBRI Berlin
Satu Juta dari Jantung Eropa
Tahun lalu Indonesia disambangi 14 juta wisatawan asing, 260.000 di antaranya berasal dari Jerman. Negeri di jantung Eropa ini mencatat tingkat pertumbuhan paling tinggi di antara negara asal wisatawan asing. Pemerintah berharap bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dari Jerman menjadi satu juta pelancong dalam beberapa tahun ke depan.
Foto: KBRI Berlin
Nyaman, Mudah dan Beragam
Untuk menggandakan jumlah wisman Eropa, Indonesia menawarkan 18 destinasi wisata yang memenuhi tiga kriteria utama Kementerian Pariwisata, yakni kemudahan akses, kenyamanan akomodasi dan keragaman atraksi. Uniknya 10 destinasi wisata baru selain Bali yang dicetuskan Presiden Joko Widodo belum seluruhnya menggaung di pameran ITB Berlin tahun ini.
Foto: KBRI Berlin
Memanjakan Wisman, Mendatangkan Devisa
Selain Bali, pemerintah juga mengusung ragam budaya Jawa di Yogyakarta, Solo dan Surabaya, keindahan pantai di Lombok, Kepulauan Seribu, Labuan Bajo dan kawasan pesisir Jember dan Banyuwangi. Kemenpar menawarkan paket hemat wisata di luar musim liburan yang menawarkan tiket pesawat dan akomodasi dengan harga terjangkau, serta seratusan acara pariwisata yang diadakan di seluruh negeri
Foto: KBRI Berlin
Yang Terbaik dari 187 negara
Kemegahan paviliun Indonesia bukan hal baru di ITB Berlin. Tahun 2016 dan 2017 desain paviliun nusantara mendapat penghargaan The Best Exhibitors Award untuk kategori Asia, Australia dan Oceania. Tahun ini pun Indonesia membidik penghargaan tersebut. (rzn/yf - Sumber: KBRI Berlin)