1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush Dukung Ukraina Masuk NATO

1 April 2008

Bush berjanji membantu Ukraina untuk segera menjadi anggota NATO. Sebuah isyarat penting bagi negara yang terlebih dulu harus menggolongkan diri antara Barat dan Rusia itu.

Bush bersama Presiden Ukraina YuschenkoFoto: AP

Presiden Bush melakukan segalanya untuk membuat tuan rumah senang. Ia menyambut pasukan kehormatan dengan bahasa Ukraina. Bush juga berbincang singkat dengan para politisi Ukraina yang hadir. Sementara pembicaraan dengan Presiden Ukraina Yuschenko terpusat pada tema kemungkinan pendekatan lebih lanjut Ukraina dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO.

Pada konferensi pers bersama, yang banyak diwarnai jabat tangan dan saling menepuk bahu, Bush menjelaskan bahwa ia akan melakukan segalanya demi Rencana Aksi Keanggotaan bagi Ukraina dalam NATO. Itu merupakan langkah awal menuju keanggotaan penuh.

Bush mengatakan, "Kami datang dengan satu pesan bagi rakyat Ukraina. Negara kalian yang berdaulat telah menemukan teman dan mitra yang solid di dalam Amerika Serikat."

Menjawab pertanyaan wartawan, bagaimana kedua presiden menghadapi anggota-anggota NATO lain yang skeptis seperti Jerman dan Prancis, presiden Ukraina mengatakan:

"Saya yakin, kami di Bukares menerima isyarat positif. Kami akan melakukan perjalanan dengan atmosfir ini. Kami punya cukup argumen untuk membuktikan kepada negara-negara yang meragukan kami."

Yuschenko dan Bush sependapat bahwa kelanjutan demokratisasi yang berhasil di Ukraina tergantung pada Rencana Aksi Keanggotaan bagi Ukraina dalam NATO. Ini memungkinkan kontrol ketat dari pihak luar, tapi juga lewat organisasi non pemerintah. Tekanan terhadap pemerintah Ukraina untuk sungguh-sungguh mealkukan reformasi, akan ditingkatkan dengan tegas.

Sambil memperhitungkan konsekuensi negatif di bidang ekonomi dan militer dari pihak Rusia, Yuschenko sekali lagi menekankan bahwa keanggotaan Ukraina dalam NATO tidak dimaksudkan untuk menentang siapapun, juga tidak pada Rusia.

Yuschenko mengatakan, "Ini berkaitan dengan kepentingan nasional. Jika orang melihat sejarah Ukraina, yang kaya akan tragedi, orang hanya bisa menyimpulkan bahwa kami butuh sistem keamanan kolektif, tanggung jawab kolektif dan garansi internasional."

Amerika akan berada di pihak Ukraina, begitu ditekankan Bush. Selasa pagi (01/04) kedua presiden menandatangani kerjasama lebih lanjut. Terkait program investasi, proyek energi bersama dan hubungan dagang yang lebih intensif.

Presiden George W. Bush juga bertemu pemimpin opisisi Viktor Yanukovich. Mantan Perdana Menteri Ukraina yang juga ketua Partai Wilayah itu menentang masuknya Ukraina dalam rencana aksi NATO. Bush akan meyakinkan Janukovich, mewakili semua pihak yang skeptis di dalam negeri Ukraina, apa saja keuntungan yang akan dinikmati sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara. (rp)