Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso serius dengan niatnya membangun penjara terpidana narkoba yang dijaga buaya. Untuk itu ia sudah mensurvey sebuah pulau di dekat Madura.
Iklan
Niat Budi Waseso membangun penjara khusus narapidana Narkoba mulai mendapat bentuk. Kepala Badan Narkotika Nasional itu mengaku telah menemukan sebuah pulau di Madura yang cocok buat menampung terpidana kasus narkoba.
"Tim saya sudah melakukan survei," katanya kepada awak media saat kunjungan di Surabaya. Tapi kepulauan Kangean tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginan Buwas. Gugus pulau yang berjarak 100 Km dari Sumenep itu misalnya tidak memiliki habitat satwa bertaring. "Nanti kita tanam binatang buas seperti buaya dan ikan piranha," tuturnya ringan.
Buwas mengklaim lembaganya telah berkoordinasi dengan Kementrian Hukum dan HAM untuk membangun sebuah lembaga permasyarakatan berkapasitas 250 orang. "Pulau di Madura itu paling cocok dibuat penjara buaya daripada pulau-pulau lain yang sudah kami survei. Dan juga cocok dibuat tempat eksekusi mati karena jauh dari publik," ujar Budi Waseso seperti dilansir Liputan 6.
Kepulauan Kangean saat ini menampung 120.000 penduduk menurut sensus tahun 2010. Selain itu gugus yang terdiri atas 60 pulau itu memiliki sumber daya alam berupa gas alam yang ditambang dari dasar laut. Menurut Buwas, penjara buaya diperlukan karena situasi di penjara-penjara Indonesia yang sempit dan membludak oleh narapidana. Sekitar 60% penghuni lembaga permasyarakatan adalah terpidana narkoba.
BNN mengklai saat ini terdapat 5.9 juta pengguna narkoba di Indonesia. Setiap hari antara 30 hingga 40 orang meninggal dunia akibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Lembaga itu juga mengklaim tahun 2013 kerugian negara akibat narkoba mencapai 57 triliun Rupiah.
rzn/yf (berbagai sumber)
Inilah Negara Produsen Terbesar Narkoba
Afghanistan, Kolumbia, Maroko dan Myanmar adalah juara dunia produsen narkotika. Di seluruh dunia menurut laporan badan PBB UNODC, tercatat 234 juta pemakai narkoba. Setiap tahunnya 200.000 orang mati karena narkotika.
Foto: Fotolia/Roland Spiegler
Afghanistan Rajanya Opium dan Heroin
Afghanistan merupakan produsen opium terbesar sedunia yakni antara 5.000 hingga 6.000 ton opium mentah per tahun. Jika dimurnikan opium akan berubah menjadi heroin. Setelah penarikan tentara NATO tahun silam ladang poppy di Afghanistan bertambah 40 persen menjadi seluruhnya 210.00 hektar. Pasar terbesar opium dari Afghanistan adalah Amerika Serikat dan Asia.
Foto: picture alliance/AP Photo
Kolumbia Juara Dunia Kokain
Kolumbia, Bolivia dan Peru menjadi juaranya produsen kokain sedunia. Di tiga negara itu tercatat seluruhnya 135.000 hektar ladang daun koka. Produksi tahunan Kolumbia saja menurut laporan badan anti narkotika PBB-UNODC sekitar 300 sampai 400 ton setahun. Pasar kokain terbesar adalah Amerika Selatan, Amerika Utara dan Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa
Maroko Penghasil Utama Ganja
Setiap tahunnya negara di Afrika utara itu rata-rata memproduksi 1.500 ton hashis, marijuana dan ganja kering. Di seluruh Maroko terdapat sekitar 134.000 hektar ladang ganja. Penanaman ganja kini makin marak, setelah Amerika Serikat dan Meksiko melegalkan penggunaan marijuana dalam jumlah terbatas.
Foto: Abdelhak Senna/AFP/Getty Images
Myanmar Ratu Heroin Asia Tenggara
Segitiga emas Myanmar, Laos dan Kamboja adalah ratunya produksi opium dan heroin di Asia Tenggara. Produksinya sekitar 1.000 ton opium setahun. Opium dari Segitiga Emas biasanya diselundupkan ke luar lewat Thailand dan dari situ menyebar ke kawasan lain di Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
Foto: AP
Amerika Serikat dan Mexiko Pusat Meth
Narkoba sintetis Crystal Meth menurut UNODC saat ini konsumsinya meningkat drastis. Belum diketahui pastinya, di mana negara produsen utama, karena narkoba sintetis ini mudah dibuat di laboratorium rumahan. Data menunjukan polisi di Amerika Serikat menggerebek 12.000 laboratorium semacam itu. AS dan Meksiko menyita sekitar 80 persen dari 144 ton Meth yang berhasil disita di seluruh dunia.