Di Tengah Krisis, Calon PM Lebanon Hariri Mengundurkan Diri
16 Juli 2021
Konflik antara Saad Hariri dan Presiden Michel Aoun kian meruncingkan krisis di Lebanon. Hariri akhirnya mengundurkan diri setelah gagal membentuk pemerintahan baru. Dia menuduh Aoun bertanggungjawab.
Iklan
Calon Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri, mengundurkan diri usai mengaku gagal membentuk pemerintahan baru, sembilan bulan pasca dipilih untuk memimpin negeri yang sedang diterpa krisis tersebut.
Donor internasional bersikeras Lebanon harus terlebih dahulu membentuk pemerintahan baru sebagai syarat kucuran dana bantuan. Perkembangan itu memupus harapan penduduk yang semakin kewalahan menghadapi inflasi, kelangkaan obat-obatan dan meroketnya harga bahan bakar.
Kamis (15/7) sore, ribuan demonstran terlibat bentrokan dengan aparat keamanan. Sejumlah orang mengalami luka-luka, klaim tim medis Palang Merah.
Saat ini Pound Lebanon secara resmi dikatrol di kisaran 1.500 per Dollar AS. Tapi di pasar gelap, nilai tukar meroket ke harga 20.000 Pound per Dollar.
Pengumuman Hariri jelang satu tahun ledakan di pelabuhan Beirut dianggap sebagai kemunduran besar dalam upaya menuju normalisasi. Keputusannya itu dibuat pasca pertemuan dengan Presiden Michel Aoun, kata dia.
"Presiden mengusulkan sejumlah perubahan terhadap apa yang saya anggap substansial,” kata dia kepada wartawan. "Jelas bahwa kami tidak akan bisa bersepakat,” imbuhnya, sembari menambahkan Aoun berpandangan serupa.
Kantor kepresidenan Lebanon sebaliknya menuduh Hariri "tidak siap membahas amandemen dalam bentuk apapun, dan menutup pintu dialog.”
Ledakan Mematikan di Beirut, Libanon
Sebuah ledakan dahsyat mengguncang ibukota Lebanon di Beirut, menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya. Rumah sakit kewalahan merawat pasien dan kekurangan pasokan darah.
Foto: Reuters/M. Azakir
Ledakan memicu kepanikan
Dua ledakan besar mengguncang Beirut dan daerah sekitarnya di ibukota Libanon, memicu kepanikan penduduk yang bergegas menuju ke tempat aman. "Saya belum pernah melihat bencana sebesar ini dalam hidup saya," kata Gubernur Beirut Marwan Abboud.
Foto: Reuters/M. Azakir
Terasa hingga ke pinggiran kota
Ledakan dahsyat yang berasal dari wilayah pelabuhan Beirut itu terasa hingga ke seluruh kota. Bahkan penduduk di pinggiran kota mendengar ledakan itu, beberapa mengatakan jendela mereka hancur akibat gelombang kejut dengan jangkauan yang sangat luas.
Foto: Reuters/K. Sokhn
Korban berjatuhan
Kementerian Kesehatan Libanon mengatakan setidaknya ratusan orang tewas dan lebih dari 4.000 lainnya terluka.
Foto: Reuters/M. Azakir
Stok amonium nitrat
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjadi penyebab insiden tersebut. "Tidak dapat diterima bahwa ada pengiriman 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa adanya tindakan pencegahan (bagi situasi) yang membahayakan keselamatan warga," kata Diab.
Foto: Getty Images/AFP/STR
Berlomba menyelamatkan korban
Lebih dari 30 tim Palang Merah dan banyak penduduk setempat membantu menyelamatkan para korban. Rumah sakit mengatakan kelebihan kapasitas dan kekurangan stok darah, dan membutuhkan generator agar listrik bisa tetap menyala.
Foto: picture-alliance/AA/H. Shbaro
Terdengar dan dirasakan hingga Siprus
Dahsyatnya ledakan yang mengguncang Beirut telah memicu guncangan berkekuatan 3,5 magnitudo, berdasarkan laporan dari pusat geosains Jerman, GFZ. Ledakan itu dilaporkan juga terdengar dan dirasakan oleh warga Siprus, yang berjarak sekitar 180 kilometer di seberang laut dari Beirut.
Foto: Getty Images/AFP/STR
Melacak orang yang dicintai melalui media sosial
Jurnalis DW Bassel Aridi mengatakan orang-orang menggunakan media sosial untuk mencoba melacak orang yang mereka cintai setelah ledakan terjadi. Aridi juga mengunjungi rumah sakit di Beirut dan mengungkapkan "apa yang saya lihat di rumah sakit sangat dramatis. Semua rumah sakit mengumumkan bahwa mereka benar-benar kelebihan beban."
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Ammar
Keadaan darurat selama dua minggu
Presiden Libanon Michel Aoun menetapkan keadaan darurat selama dua minggu di Beirut dan menyerukan pertemuan kabinet darurat hari Rabu (05/08).
Foto: Getty Images/AFP/STR
Libanon menghadapi dua pukulan
Ledakan dahsyat itu terjadi ketika Libanon tengah mengalami gejolak ekonomi yang parah, dengan banyak orang turun ke jalan dalam beberapa bulan terakhir untuk memrotes situasi ekonomi. Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan bahwa hari Rabu (05/08) akan menjadi hari berkabung nasional bagi para korban ledakan. (ha/hp)
Kamis kemarin, keduanya bertemu untuk terakhir kali ketika Hariri mengajukan daftar nama calon anggota kabinet kepada Aoun. "Ini adalah momen kebenaran,” kata dia. Hariri lalu mengundurkan diri setelah pertemuan tersebut.
Titik perpecahan diduga muncul pada daftar nama menteri. Menurut proposal awal yang disetujui Prancis sebagai negara donor, kabinet Lebanon akan beranggotakan 24 menteri dari kalangan teknokrat yang masing-masing berafiliasi dengan faksi-faksi politik di Beirut.
Sejauh ini tidak jelas apa yang dituntut oleh Aoun kepada Hariri. Satu-satunya faksi politik yang berpotensi memicu perpecahan adalah Hezbollah. Kelompok Syiah itu memupuk aliansi dengan Aoun dan menantunya, Gebran Bassil.
Sebaliknya Hariri sejak lama menaruh sikap curiga terhadap Hezbollah yang dituduh membunuh ayah kandungnya, Rafik, dalam sebuah serangan bom.
Reformasi atau Permainan Politik?
Belasan pangeran dan mantan menteri Arab Saudi ditahan atas dugaan korupsi. Apakah ini langkah Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menyingkirkan para pesaingnya demi mengukuhkan kekuasaannya?
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
Terbentuknya komite anti-korupsi
Sedikitnya 11 pangeran dan 38 mantan menteri dan pengusaha ternama di Saudi ditahan di berbagai tempat di ibukota, Riyadh. Gelombang penangkapan ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye terbaru untuk membasmi korupsi. Penangkapan dilakukan tak lama setelah Raja Salman mengumumkan terbentuknya komite anti-korupsi, yang dipimpin putranya, Putra Mahkota Mohammed.
Foto: picture-alliance/abaca/B. Press
Mereformasi negeri atau membungkam para pesaing?
Komite anti-korupsi mengantongi kekuasaan besar, diantaranya mengeluarkan perintah penangkapan, pembekuan aset serta perintah pencekalan. Putra Mahkota Arab Saudi pernah berikrar di hadapan para pengimpor minyak penting dunia, bahwa ia akan membasmi korupsi di Saudi. MBS dianggap sebagai motor penggerak di balik
upaya untuk merubah citra ultra-konservatif yang dimiliki Arab Saudi.
Foto: picture-alliance/AP Images/N. Asfouri
Menjerat pengusaha terkaya di Timur Tengah
Salah satu yang ditahan adalah, Pangeran Alwaleed bin Talal. Dia adalah milyuner dan salah satu pengusaha terkaya Saudi yang memiliki saham di sejumlah perusahaan milik Barat seperti Twitter, Apple, perusahaan media milik Rupert Murdoch, Citigroup, hotel the Four Seasons and perusahaan layanan berkendara, Lyft. Pangeran Alwaleed juga dikenal sebagai anggota istana yang paling blak-blakan.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
Mantan menteri keuangan tertangkap
Ibrahim al-Assaf, tokoh penting lainnya yang turut terseret dalam gelombang penahanan. Ia dulunya adalah mantan menteri keuangan dan anggota komisaris perusahaan minyak nasional, Aramco. Al-Assaf ditahan atas tuduhan melakukan penggelapan dana dalam proyek perluasan Masjidil Haram dan memanfaatkan jabatannya untuk meraih informasi internal dalam upaya membeli sejumlah tanah.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
11 pangeran dan 38 pejabat serta pengusaha
Pangeran Turki bin Abdullah, mantan gubernur Riyadh juga ditahan atas tuduhan kasus korupsi proyek Metro Riyadh. Tokoh lainnya yakni mantan kepala istana, Khaled al-Tuwaijri dan Waleed Ibrahim, pemimpin grup MBC, perusahaan media swasta terbesar di Timur Tengah dan Afrika Utara. Total ada 11 pangeran, 4 menteri, belasan mantan menteri serta 3 pejabat senior yang ditahan dalam operasi tersebut.
Foto: Getty Images
Banyak kejadian dalam waktu singkat
Pada waktu yang sama, Raja Salman juga menyingkirkan pangeran yang bertanggung jawab atas Garda Nasional. Hal ini dilakukan menyusul mundurnya sekutu terdekat Saudi, perdana menteri Lebanon, Saad Hariri. Perkembangan terakhir ini menggoyahkan Arab Saudi dan Timur Tengah, ketika konflik regional semakin besar mengepung kerajaan. (Aasim Saleem/ts)
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
6 foto1 | 6
Pemilihan Hariri sebagai calon PM didukung koalisi tiga partai, Future Movement, PSP dan Amal Movement. Sementara penolakan datang dari partai-partai Kristen, Free Patriotic Movement dan Hezbollah.
Dalam pernyataannya, Hariri menuduh Aoun "terjebak” dalam ambisi politik sang menantu. "Jika saya membentuk pemerintahan yang diinginkan Michel Aoun, saya tidak akan mampu memerintah negara ini, karena ini bukan kabinet yang bisa saya ajak bekerjasama.”