Seorang perempuan Swedia yang dilahirkan tanpa memiliki rahim bisa punya anak, setelah ibunya mendonorkan rahimnya. Dengan teknik cangkok rahim, anak lahir dari rahim yang juga lahirkan ibunya.
Iklan
Cangkok Rahim Satukan 3 Generasi
01:15
Emelie Eriksson, perempuan warga Swedia, punya kaitan istimewa dengan anak lelakinya Albin. Baik Emelia maupun Albin lahir dari rahim yang sama. Ini berkat cangkok rahim yang sukses dilakukan para dokter di Rumah sakit Universitas Sahlgrenska.
Emelie dilahirkan dengan cacat bawaan yang tak nampak dari luar, yakni tidak punya rahim. Ia dan suaminya Daniel Chrysong menyadari, bahwa mereka tidak akan bisa punya anak, kecuali jika dilakukan cangkok rahim.
Tindakan transplantasi rahim secara medis bukan hal baru. yang sulit adalah mencari donor yang tepat, Masalahnya, jika rahim yang dicangkokan tidak sesuai, tubuh donor akan menolak "organ asing" itu.
Kekuatan Magis Hormon
Saat sedih, gembira atau jatuh cinta - hormon memainkan peranannya. Hormon mengatur perasaan dan fungsi tubuh. Setiap hormon penting bagi kita agar semua berfungsi lancar.
Foto: picture-alliance/dpa
Melayang ke Langit
Jatuh cinta sejuta rasanya. Tubuh terasa bergairah dan tekanan darah meningkat. Saat jatuh cinta, produksi hormon endorfin dipacu. Itulah yang membuat kita bahagia. Tapi hormon itu juga yang diproduksi saat tubuh mengalami situasi darurat. Misalnya korban luka berat akibat kecelakaan sering untuk sementara waktu tidak merasakan sakit.
Foto: Fotolia/Henry Schmitt
Khas Lelaki
Hormon seksual testosteron memainkan peranan hingga lelaki bisa tumbuh kumis dan jenggot. Hormon seksual juga berperan dalam pembentukan ciri khas jenis kelamin. Testosteron misalnya memicu perkembangan penis. Sementara hormon estrogen memicu pembentukan payudara dan rahim. Lebih dari itu, hormon seksual juga punya fungsi lain, yakni memicu gairah seksual dan kesuburan.
Foto: Fotolia/alex.pin
Memicu Pertumbuhan
Hormon somatotropin memicu pertumbuhan anak menjadi dewasa. Hormon ini memicu tubuh memproduksi protein dan lemak lebih banyak dan mempercepat pertumbuhan tulang. Jika hormon yang diproduksi di hypophyse di kawasan otak ini dipacu berlebihan, anak bisa tumbuh abnormal menjadi raksasa.
Foto: picture-alliance/dpa/Hirschberger
Meregulasi Metabolisme Gula
Hormon insulin bertanggung jawab meregulasi metabolisme gula, dengan merangsang sel otot menyerapnya dari darah. Dengan itu kadar glukosa dalam darah turun. Penderita diabetes tidak mampu memproduksi cukup insulin, hingga kadar gula dalam darah tetap tinggi dan bisa memicu bahaya. Untuk membantu regulasi, insulin harus disuntikkan dari luar.
Foto: Fotolia/Dmitry Lobanov
Mengatur Jam Tubuh
Melatonin mengatur ritme siang dan malam tubuh. Hormon diproduksi saat hari gelap, memicu rasa mengantuk dan menyiapkan tubuh untuk tidur. Cahaya memblokir produksi melatonin. Lembaga pengawas makanan dan obat-obatan Eropa 2010 lalu mengizinkan melatonin sebagai produk suplemen untuk mengurangi gejala jetlag. Tapi para ilmuwan meragukan khasiat suplemen mengurangi jetlag.
Foto: picture-alliance/dpa
Mencegah Stres
Kortisol merupakan hormon penting pencegah stres yang biasanya diproduksi tubuh di malam hari. Hormon ini berfungsi pada metabolisme, kondisi psikis dan sistem kekebalan tubuh. Kortisol juga berkhasiat memblokir peradangan dan gejala alergi. Tapi jika digunakan dalam jangka panjang bisa muncul efek negatif bagi tubuh.
Foto: Fotolia/Joerg Lantelme
Tubuh Dalam Situasi Siaga
Adrenalin diproduksi jika tubuh menghadapi rasa takut atau situasi darurat. Hormon ini dengan cepat mengurai cadangan energi yang dibutuhkan untuk kabur saat bahaya atau bertempur melawan musuh. Tapi kini banyak orang mencari "tendangan Adrenalin" dengan melakukan olahraga ekstrim, seperti Bungee-Jumping atau Freefall. Hormon memicu naiknya tekanan darah dan frekuensi detak jantung.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Schlesinger
Mencuatkan Rasa Bahagia
Makan coklat atau berolahraga membuat tubuh merasa bahagia. Dua kegiatan itu memicu naiknya dopamin atau serotonin yang dijuluki hormon kebahagiaan. Jika kadar dua hormon itu rendah, tubuh akan merasakan situasi depresi. Untuk mencegahnya silakan berolahraga atau yang lebih gampang: makan cokelat.
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
Donor sedarah
Dalam kasus Emelie, ia tergolong relatif beruntung. Sebab yang jadi donor rahim adalah ibunya sendiri, Marie Eriksson. Sang ibu (53) memutuskan mendonorkan rahimnya yang masih sehat kepada putrinya, karena ia merasa sudah cukup umur dan tidak berniat punya anak lagi. "Ini satu-satunya peluang bagi anak perempuan saya untuk memiliki anak."
Cangkok rahim yang dilakukan Prof. Mats Bransson, dokter ahli kebidanan dan fertilitas dari rumah sakit Univesritas Sahlgrenska menunjukkan kesuksesan. Emelie bisa hamil dan melahirkan anak, yang diberi nama Albin dengan cara operasi caesar.
"Sebagai anak, Emelie punya separuh kode genetika ibunya. Ini merupakan keuntungan dalam pencegahan penolakan organ asing itu oleh tubuh donor. Jika disebut mencatat sejarah kedokteran, itu menggembirakan saya. Tapi yang lebih penting lagi melihat kebahagiaan pasien," tegas Prof. Bransson.
Berkat teknologi kedokteran, sebuah keluarga meraih sekaligus kebahagiaan dan ikatan amat erat dari tiga generasi dari nenek, ibuhingga ke cucu yang berbagi rahim untuk melahirkan mereka.
Koreksi Mitos Kehamilan
Apakah bayi benar-benar dikandung sembilan bulan? Atau itu hanya berdasarkan kepercayaan belaka? Mungkin ada banyak hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang sebenarnya hanya mitos saja.
Foto: picture-alliance/dpa
Bayi Dikandung Sembilan Bulan
Realitanya, lama kehamilan bisa bervariasi lebih panjang atau lebih pendek lima pekan. Demikian hasil studi yang dipublikasikan di majalah Human Reproduction. Kapan bayi lahir tergatung dari berbagai hal, antara lain kondisi tubuh dan berat tubuh ibu.
Foto: Colourbox
Jenis Kelamin Bisa Diterka dari Bentuk Perut
"Jenis kelamin bayi tidak ada urusannya dengan bagaimana penampilan perut". Demikian Shari Brasner, M.D. asisten profesor di bidang reproduksi dan ahli kelamin di Mount Sinai School of Medicine in New York City.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Heyder
Berhubungan Seks Berefek Negatif pada Bayi
Biasanya, berhubungan seks saat mengandung tidak berefek apapun atas bayi, demikian Shari Brasner, M.D. Tetapi jika posisi plasenta tidak menguntungkan, atau jika memiliki risiko melahirkan dini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Foto: BildPix.de/Fotolia
Jika Sekali Operasi Sesar Seterusnya Juga
Menurut pengamatan selama ini, melahirkan dengan metode alamiah risikonya lebih tinggi, jika sudah pernah operasi sesar. Sehingga sebagian besar ibu hamil lebih memilih operasi sesar lagi. Tapi itu bukan hal mutlak, kata Brasner. Bagaimanapun juga lebih baik jika mendiskusikan keuntungan dan kerugian operasi sesar dengan dokter ahli kebidanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Perempuan Hamil Tidak Bisa Olah Raga
Perempuan hamil bisa melakukan banyak hal, tergantung apa yang biasa dilakukannya sebelum hamil, kata Brasner. Alternatifnya adalah "cardio workout plan". Program olah raga ini spesial dikembangkan untuk tiap tahap kehamilan.
Foto: Colourbox/L Dolgachov
Selama Hamil Makan untuk "Dua Orang"
Mengandung bukan berarti perlu dua kali lipat kalori. Jika sebelumnyapun sang ibu sudah menyantap makanan sehat secara teratur, menambah satu dua snack atau berarti tambahan asupan sekitar 300 kalori, sudah mencukupi.
Foto: Fotolia/Subbotina Anna
Makanan dan Aktivitas Bisa Percepat Kelahiran
Banyak aktivitas tidak mendorong lebih cepatnya kelahiran bayi. Selain itu, makan banyak makanan pedas juga tidak merugikan bayi, dan tidak menyebabkan masa kandungan jadi lebih pendek. Itu hanya mitos saja, kata Brasner