Trauma atau kenangan buruk bisa mengurung manusia dalam rasa takut. Ilmuwan kini berusaha mencari tahu bagaimana otak manusia mengolah dan menyimpan kenangan buruk untuk kemudian menemukan cara menghilangkannya.
Iklan
Robert adalah seorang tentara. Tahun 2002, ketika ia bertugas sebagai tentara di Afghanistan, rekan-rekannya membuat kesalahan fatal ketika menjinakkan roket dan roket meledak. Suara ledakan keras, bagian tubuh, bau daging erbakar--terus berulang. Robert takut karena ingatannya. Ia menderita serangan panik. Penyakitnya punya nama sendiri: Post-Traumatic Stress Disorder atau PTSD.
Di Institut Ilmu Saraf Eropa para peneliti menganalisa apa dan bagaimana orang bisa mengontrol ingatannya. André Fischer berusaha mencari cara untuk menghilangkan ingatan yang menimbulkan rasa takut. Fischer meneliti ingatan jangka panjang. Di sinilah ingatan yang berkaitan dengan rasa takut disimpan. Ia mencari enzim yang bertanggunjawab untuk menyimpan pengalaman negatif.
Dalam eksperimen dengan tikus, ia menyelidiki bagaimana rasa takut terpaku dalam ingatan jangka panjang kita. Seekor tikus ditempatkan di kandang kecil dan diberi sedikit kejutan listrik lewat terali kandang. Hasilnya: tikus tidak bisa bergerak karena takut. Ilmuwan menyebut kondisi ini "kebekuan". Sehari setelahnya, tikus ditempatkan di kandang yang sama. Hewan segera ingat kejutan listrik. Dan rasa takut segera kembali.
Fischer: "Ini bisa dibandingkan dengan orang yang pergi ke sebuah kota yang ia tidak kenal, kemudian dirampok. Jika pergi ke sana lagi, ia akan lebih hati-hati -- atau ia tidak akan ke sana lagi."
Memerangi Rasa Takut dan Trauma
07:36
Dalam terminologi evolusi, rasa takut ada maknanya. Ini sistem perlindungan yang baik, karena itu memperingatkan kita dari bahaya. Tapi dalam kasus trauma, kenangan tidak berkurang sama sekali setelah waktu berselang, melainkan terus aktif. Ingatan yang mengembalikan orang ke masa lalu, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Robert berusaha membuang ingatan traumatis dengan menyimpannya dalam sebuah kotak besi di ruang bawah tanahnya. Kotak ini menjadi tempat ia menyimpan segala benda yang mengingatkannya pada kecelakaan itu. Robert: "Di kotak ini terdapat kenangan yang paling intensif. Di sini ada foto-foto jenasah yang kami temukan." Percikan ingatan walau kecil, bisa menempatkannya kembali ke posisi dulu, seolah bahaya masih real dan mengancam.
"Walaupun saya menyimpan kotak ini di kotak lain, terus menampatkannya di ruang bawah tanah, gambar-gambar itu tetap ada. Saya tidak bisa menghilangkannya, atau ditutupi, kemudian dibuka kembali jika saya ingin. Ingatan ini independen", ujar Robert.
Bagi Robert, adalah sebuah berkah jika ada jalan untuk mengendalikan "flashback" yang muncul tiba-tiba ini. Sementara itu André Fischer berhasil menemukan enzim yang bertanggungjawab bagi penyimpanan ingatan yang menakutkan: CDK5. "Diduga enzim CDK5 penting untuk menyimpan ingatan, tapi juga penting untuk mempertahankan ingatan."
5 Hal yang Paling Ditakuti Manusia
Takut pada kegelapan, orang asing, sendirian sebagian dari pengalaman emosi pada anak-anak. Seiring dengan bertambahnya usia, bentuk ketakutan pun bertambah. Berikut beberapa hal yang paling ditakuti oleh manusia:
Foto: Fotolia
Kematian
Semua orang tahu dan tidak bisa menolaknya, kehidupan akan berakhir dengan kematian. Namun begitu, hal yang pasti ini merupakan rasa takut paling utama yang dimiliki manusia. Sebagian besar merasa takut atau mencemaskan, apa yang akan terjadi setelah kematian. Dan tidak sedikit yang mengidap Thanatofobia, ketakutan berlebihan akan datangnya ajal.
Foto: Imago/epd
Kehilangan
Kebersamaan adalah saat-saat yang paling membahagiakan dalam hidup. Namun dalam tiap kebersamaan ada juga kehilangan, sesuatu yang ditakuti manusia. Kehilangan, seperti perpisahan, perceraian ataupun kematian, akan membuat seseorang menjadi begitu terpukul dan merasa sedih, dan kerap meningkat menjadikan orang mengidap stress dan depresi.
Foto: Fotolia/muro
Kegagalan
Suskses, salah satu yang selalu dinginkan manusia. Namun, tidak semua yang kita lakukan berjalan seperti yang diharapkan. Banyak orang takut menghadapi kegagalan. Ketakutan ini timbul biasanya karena tidak begitu merasa yakin pada dirinya sendiri dan menganggap kegagalan sebagai satu ancaman. Atychiphobia, ketakutan yang berlebihan terhadap kegagalan, membuat seseorang tidak mau memulai sesuatu.
Foto: Fotolia/konradbak
Kemiskinan
Semua orang menginginkan kehidupan yang layak dan berkecukupan. Memiliki harta kekayaan menjadi salah satu tujuan hidup banyak orang. Hal ini kerap membuat orang sangat takut jatuh miskin atau kehilangan harta benda. Peniaphobia, ketakutan berlebihan akan menjadi miskin, kadang menjadikan orang menghalkan segala cara dengan tujuan utama mendapatkan uang, atau bahkan menjadi serakah.
Foto: picture-alliance/dpa/K.J. Hildenbrand
Penolakan
Keinginan agar kehadirannya diterima oleh orang lain merupakan perasaan dasar yang dimiliki manusia sebagai mahluk sosial. Banyak orang bahkan sangat bergantung pada pengakuan atau penilaian orang lain, sehingga malah menimbulkan rasa takut yang kemudian membuat orang menarik diri karena takut ditolak. Mereka akhirnya menjauhkan diri dari orang-orang, lingkungan dan bahkan keluarga.
Foto: Fotolia/ lassedesignen
5 foto1 | 5
Jika ada enzim yang bertanggungjawab menyimpan ingatan rasa takut, pasti juga ada cara untuk memblokirnya. Jika Fischer bisa menemukan enzim yang menyimpan rasa takut, ia bisa mencegah ingatan negatif mengakar di ingatan jangka panjang. Sebuah pemblokir pengalaman.
Jika orang membayangkan otak seperti komputer, ingatan diatur seperti himpunan data. Jika orang ingin mengaktifkan kendali untuk melupakan sesuatu, koneksi ke bagian tersebut harus diputus. Ilmuwan ingin mengetahui bagaimana caranya memblokir akses ke ingatan rasa takut. Untuk tujuan ini, ia menggunakan agen baru dalam eksperimen dengan tikus. "Unsur melekatkan diri pada enzim CDK5 dan memblokir fungsinya," jelas Fischer.
Pencegah ingatan ini disuntikkan langsung ke otak tikus yang menderita trauma. Sekarang tikus kembali ditempatkan di kandang kecil. Jika pemblokiran ingatan berfungsi, pasti ingatan tikus dan rasa takut pada kejutan listrik sudah hilang. Hasilnya seperti dugaan -- tikus bertindak seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Misi berhasil! Pakar biologi saraf itu telah menemukan agen pencegah rasa takut.
Bagi Robert, berita ini datang terlambat. Selamat bertahun-tahun ia berusaha menangani trauma dengan terapi psikologis. "Pada dasarnya saya selalu terbuka untuk semua hal yang bisa menolong saya, yang memperbaiki hidup saya dan membuatnya lebih bermakna."
Tapi bagi tentara ini, satu hal sudah jelas: ingatannya tidak bisa dihapus, dan sekarang sudah jadi bagian dari kepribadiannya.
as/vlz (inovator)
Jenis Fobia Paling Aneh yang Mungkin Anda Miliki
Sebagian takut jatuh cinta, yang lain mengalami panik jika baterai ponsel menipis. Inilah jenis fobia paling unik yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Nomofobia
Nomofobia menjangkiti jika anda memiliki rasa takut berlebihan jika tidak memiliki akses terhadap telepon genggam, kehilangan sinyal atau habis baterai. Kendati belum diakui secara medis, studi yang digelar Pos Inggris ini mengungkap lebih dari 50% orang mengalami rasa takut jika ponselnya dicuri atau tertinggal di rumah. Beberapa klinik di Eropa menawarkan terapi buat mengobati Nomofobia.
Foto: Colourbox
Gephyrofobia
Rasa takut berlebihan terhadap jembatan muncul ketika anda mulai merasa pusing, kehilangan keseimbangan dengan detak jantung yang cepat saat berhadapan dengan jembatan. Menurut Anxiety Disorders Clinic di New York, AS, Gephyrofobia bisa ditangani lewat terapi. Pemerintah New York misalnya menawarkan jasa menyupiri mobil milik penderita Gephyrofobia buat melewati jembatan.
Dari semua jenis rasa takut, Filofobia adalah yang paling menyedihkan. Seseorang, menurut dunia medis, bisa mengembangkan rasa takut berlebihan terhadap komitmen dan hubungan mesra. Takut jatuh cinta membuat penderitanya menjadi terasingkan dan terisolir. Biasanya Filofobia disebabkan oleh trauma di masa lalu atau menjadi bagian dari penyakit fobia kronis.
Foto: Fotolia/ lassedesignen
Decidofobia
Menurut filsuf Jerman, Walter Kauffmann, Decidofobia adalah rasa takut mengambil keputusan. Kauffmann menggambarkan, Decidofobia muncul akibat seseorang takut mencari kebenaran. Penderitanya lalu akan menyerahkan kuasa tersebut terhadap otoritas tertentu semisal orangtua, pemerintah atau pemuka agama buat menentukan kebenaran yang ia bisa yakini.
Foto: MK-Photo/Fotolia.com
Ergofobia
Ergofobia adalah rasa takut irasional akan pekerjaan atau lingkungan kerja. Fobia ini menggabungkan beberapa rasa takut sekaligus, yakni takul gagal menjalankan tugas, takut berbicara di depan umum, takut bersosialisasi dengan rekan kerja dan takut mengalami tekanan mental.
Foto: Fotolia/bluedesign
Haphefobia
Sebagian orang menderita jika disentuh orang lain. Rasa takut akan sentuhan ini dalam dunia medis disebut Haphefobia. Seseorang bisa dilahirkan dengan Haphefobia. Sementara buat sebagian kecil, rasa takut itu muncul akibat trauma menyusul pemerkosaan atau pelecehan seksual. Penderita Haphefobia akan merasa panik jika disentuh. Beberapa bahkan melaporkan tidak bisa bernafas dan mual.
Foto: Dan Race - Fotolia.com
Fobofobia
Fobofobia adalah raja dari segala fobia. Yakni, rasa takut berlebihan terhadap rasa takut itu sendiri. Phobofobia bisa disebabkan oleh trauma lantaran penderitanya memiliki fobia tertentu. Dunia medis saat ini menawarkan terapi perilaku buat menangani pasien Fobofobia.