Cara Seniman-seniman Era Nazi Beradaptasi Pascaperang
Torsten Landsberg
1 September 2021
Sebuah pameran sejarah baru di Berlin menunjukkan karier seniman pascaperang yang menjadi bagian penting untuk kebudayaan Nazi.
Iklan
Nazi menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana propaganda. Pengertian kesenian bagi mereka cukup sempit dan hanya mempromosikan ideologi rasisme. Banyak seniman yang dilarang berkarya atau dianiaya, banyak juga yang kabur ke pengasingan.
Namun di sisi lain, ada karya seniman tertentu yang dianggap mempunyai nilai tinggi untuk para penguasa. Meski di fase akhir Perang Dunia II, beberapa seniman yang terpilih dianggap menjadi "orang yang diperlukan” bagi kebudayaan Nazi, membebaskan mereka dari wajib militer dan pekerjaan lainnya.
Sebuah daftar seniman dibuat pada tahun 1944 oleh Menteri Propaganda Joseph Goebbels atas perintah Adolf Hitler.
Museum Sejarah Jerman di Berlin menggunakan daftar seniman dengan bakat alami tersebut dijadikan sebagai pameran terbaru tentang para seniman kesayangan Nazi.
"Kontribusi visual mereka untuk ideologi Nazi cukup besar,” sebut Pimpinan Museum Sejarah Berlin, Raphael Gross, saat konferensi pers di Berlin. Dia menambahkan bahwa terlepas dari hubungan mereka dengan Nazi, seniman tersebut sebenarnya dapat berkarier setelah 1945.
Seperti yang disampaikan oleh kurator dan seniman sejarah, Wolfgang Braun, banyak yang percaya bahwa pembentukan Republik Federal Jerman jadi sebuah awal baru bagi kebijakan kebudayaan yang merupakan sebuah mitos yang harus diperbaiki.
Iklan
Propaganda sebagai sebuah alat
Pameran para seniman dengan bakat alami yang bertemakan National Socialism's Favored Artists in The Federal Republic” berfokus pada 378 seniman visual yang ada di dalam daftar tersebut, dan semuanya laki-laki. Selain itu, ada juga arsitek, musisi, aktor, pembuat film, penulis novel atau naskah, daftar tersebut mendata sekitar 1000 orang.
Pameran tersebut secara eksplisit memajang karya para seniman pascaperang dunia kedua. Di awal berdirinya Republik Federal Jerman, mereka mendapatkan komisi dari negara, perusahaan, dan gereja, mereka juga menjadi profesor di akademi kesenian dan mengikuti kompetisi.
Beberapa kasus yang mencolok
Patung karya Willy Meller menjadi contohnya, mereka tidak hanya membuat patung yang berbeda untuk Stadion Olimpiade Berlin, tetapi juga menggunakan banyak ukiran elang kekaisaran selama era Nazi. Dia juga ditugaskan pada tahun 1952 untuk membuat elang federal di Palais Schaumburg di Bonn, kediaman resmi Kanselir Federal saat itu. Meller bahkan memahat karyanya untuk Aula Peringatan Oberhausen bagi para korban Nazi, yang dibuka pada tahun 1962.
Napak Tilas Tumbangnya NAZI Jerman
Hitler menyerah tanpa syarat 8 Mei 1945, menandai berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. Beragam monumen didirikan mengenang pembebasan Jerman dari rezim NAZI oleh pasukan Sekutu dan Uni Sovyet.
Foto: picture-alliance/dpa/Hans Joachim Rech
Perang Campuh di Hutan Hürtgen
Pasukan AS bertempur sengit melawan angkatan perang Jerman di hutan Hürtgen dekat Aachen selama beberapa bulan, dari musim gugur 1944 hingga awal tahun 1945,. Ini merupakan pertempuran paling lama dan paling signifikan di kawasan Jerman. Hutan Hürtgen kini jadi bagian dari ‘‘Rute Kemerdekaan Eropa‘‘ yakni jejak peringatan gerak majunya Sekutu..
Foto: picture-alliance/dpa/Oliver Berg
Keajaiban di Remagen
Pasukan AS berhasil merebut jembatan di Remagen, di selatan Köln 7 Maret 1945. Dengan itu ribuan tentara AS dapat menyeberangi Sungai Rhein untuk pertama kalinya, yang populer disebut ‘‘Keajaiban di Remagen‘‘. Pemboman yang dilancarkan terus menerus oleh tentara Jerman, meruntuhkan jembatan 10 hari setelah direbut sekutu. Kini di puing jembatan berdiri museum perdamaian.
Foto: picture-alliance/dpa/Thomas Frey
Pemakaman Reichswald
AS biasanya mengirim pulang jenazah tentaranya yang tewas ke Amerika. Lain halnya dengan tentara Inggris yang gugur di medan perang, biasanya dimakamkan di Jerman. Terdapat 15 pemakaman dan yang terbesar adalah di Reichswald, dekat perbatasan Belanda. Di antara 7.654 tentara yang tewas, 4.000 di antaranya adalah pilot dan awak pesawat tempur yang banyak berasal dari Kanada.
Foto: Gemeinfrei/DennisPeeters
Monumen Seelow Heights
Tentara Merah Uni Soviet melancarkan gempuran pamungkas di bagian timur Jerman 16 April 1945. Petempuran Seelow Heights diawali dengan bombardemen dini hari untuk mendukung serbuan ke Berlin. Sekitar 900.000 tentara Soviet bertempur melawan 90.000 tentara Jerman. Pertempuran terbesar di Jerman saat Perang Dunia II yang menewaskan ribuan orang, dikenang dengan monumen di lokasi.
Foto: picture-alliance/dpa/Patrick Pleul
Peringatan Hari Elbe di Torgau
Pasukan Uni Soviet dan AS bertemu untuk pertama kalinya di Sungai Elbe di Torgau 25 April 1945. Peristiwa ini menutup celah front Timur dan Barat. Akhir perang sudah di depan mata, dan jabat tangan tentara dari kedua belah pihak di Torgaui jadi foto ikonik. Pertemuan tentara Sekutu dan Soviet di Sachsen ini setiap tahun diperingati sebagai hari Elbe.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Musium Jerman-Rusia di Berlin-Karlshorst
Angkatan bersenjata Jerman tandatangani pernyataan takluk tanpa syarat 8 Mei 1945 malam di mess perwira Berlin-Karlhorst. Kini naskah pernyataan takluk asli yang ditulis dalam bahasa Inggris, Jerman dan Rusia, jadi fitur utama di ruangan utama museum itu. Pameran permanen lainnya di museum berfokus pada perang pemusnahan Nazi Jerman terhadap Uni Soviet yang dimulai tahun 1941.
Foto: picture-alliance/ZB
Monumen Peringatan Perang di Treptow
Monumen di Treptow sangat besar dan impresif. Monumen beserta pemakaman tentara ini berada di atas area seluas 100.000 m2. Dibangun setelah Perang Dunia II untuk memperingati Tentara Merah Uni Soviet yang tewas dalam pertempuran di Berlin. Pintu masuk ke monumen dibangun menyerupai bendera Uni Soviet, dibuat dari batu granit berwarna merah.
Foto: picture-alliance/ZB/Matthias Tödt
Istana Cecilienhof di Potsdam
Setelah Nazi menyerah, ketiga kepala pemerintahan terpenting Sekutu bertemu di Istana Cecilienhof di Potsdam pada musim panas 1945. Joseph Stalin, Harry S. Truman dan Winston Churchill memimpin delegasi dalam Konferensi Potsdam, untuk membangun tatanan pasca Perang Dunia II di Eropa. Keputusan konferensi membagi Jerman menjadi empat zona pendudukan
Foto: picture-alliance/dpa/Ralf Hirschberger
Museum Sekutu
Berlin juga dibagi jadi 4 sektor. Distrik Zehlendorf jadi sektor Amerika. Bekas gedung bioskop ‘‘Outpost‘‘ milik militer AS kini jadi bagian dari Museum Sekutu yang mendokumentasikan sejarah politik dan komitmen militer Sekutu Barat di Berlin, detail pendudukan Berlin Barat di tahun 1945, pengiriman bantuan melalui udara ke Berlin Barat dan penarikan pasukan AS pada tahun 1994.
Foto: AlliiertenMuseum/Chodan
Istana Schönhausen di Berlin
Istana Barok Prusia ini adalah lokasi perjanjian ‘‘Two Plus Four‘‘ tahun 1990 antara Jerman dan sekutu yang menduduki Jerman pada akhir Perang Dunia: AS, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Keempatnya sepakat mengakhiri hak okupasi Jerman, yang membuka jalan bagi penyatuan kembali Jerman Barat dan Timur. Beberapa plakat menyebutkan di sinilah Perang Dunia II sejatinya diakhiri.
Foto: picture-alliance/dpa/Hans Joachim Rech
10 foto1 | 10
Hans Breker, saudara dari pematung favorit Hitler, Arno Breker ditugaskan untuk membuat patung Karl Marx di Moskow dan sebuah memorial bagi para korban tirani Nazi di Wessel, Jerman Barat.
Pameran tersebut menjelaskan bagaimana para seniman ini beradaptasi dengan pandangan politik yang berbeda dan cara Jerman pascaperang menghindari hubungan mereka dengan Nazi.
Sekitar 300 patung, lukisan, penghias dinding, model, gambar, fotografi, film dan dokumen suara, poster dan berita media menunjukkan bagaimana jaringan itu berlanjut pascaperang, serta bagaimana seniman bakat alami saling mempromosikan karya sesamanya hingga tahun 1970an. Contohnya lewat komisi tanpa harus mendapat kritik publik atau diperdebatkan.
Pameran "'Divinely Gifted: National Socialism's favored artists in the Federal Republic” dapat dikunjungi mulai dari 27 Agustus hingga 5 Desember 2021 di Museum Sejarah Jerman di Berlin.