Berlin membuka hostel pertamanya untuk para tunawisma. Kelompok ini dinilai sangat rentan terkena virus corona.
Iklan
Pada Rabu (01/04), Berlin membuka hostel pertamanya bagi para tunawisma, untuk mencegah penyebaran virus corona pada kelompok rentan tersebut.
Hostel yang terletak di distrik Tiergarten di pusat Berlin itu akan menampung hingga 200 orang, dan akan melayani kebutuhan semua kewarganegaraan, demikian disampaikan juru bicara administrasi layanan sosial Berlin, Stefan Strauβ, Selasa (31/03).
Setiap kamar di hostel itu dapat dihuni maksimal dua orang, sementara akan ada lantai terpisah berisi 20 tempat tidur khusus bagi wanita.
Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai asosiasi yang membela hak-hak para tunawisma sebelumnya telah menyerukan permintaan kepada hotel dan hostel agar membuka pintunya bagi para tunawisma di Jerman.
Jika diperlukan, 150 tempat tidur lagi akan tersedia di bekas gedung perkantoran yang saat ini digunakan oleh sebuah asosiasi pembantu tunawisma, kata Strauβ. Selain itu, seluruh lantai di lokasi tersebut dapat dijadikan sebagai lokasi karantina jika diperlukan.
Sejauh ini, belum ditemukan adanya kasus positif COVID-19 di antara populasi tunawisma di Berlin.
Di Kota Hanau di Hesse, sebuah organisasi Kristen telah mendirikan “pagar sumbangan”, di mana warga dapat meninggalkan tas berisi makanan, produk-produk kebersihan, dan juga pakaian bagi para tunawisma, yang digantungkan di pagar sebuah gereja di pusat kota.
Asosiasi federal Wohnungslosenhife, yang bekerja membantu para tunawisma di Jerman, mengatakan bahwa jika wabah virus corona merebak di antara populasi tunawisma, maka hal ini akan menjadi sebuah “malapetaka”.
“Ketika infeksi virus corona mencapai komunitas ini, ada risiko bencana yang saya bahkan tidak ingin menjelaskannya,” kata Werena Rosenke, direktur asosiasi tersebut.
Menurut Rosenke, banyak kelompok tunawisma yang berisiko tinggi terkena atau memiliki komplikasi dari virus corona karena kondisi medis yang diderita sebelumnya.
“Organisasi membutuhkan lebih banyak lagi ruangan tambahan untuk menampung para tunawisma dalam jarak aman,” ujar Rosenke.
Kebutuhan lain juga ia sebut sangat diperlukan, seperti masker wajah, gel disinfektan, sabun, dan pakaian pelindung.
“Saya harap kebutuhan akan hal ini sudah akan terpenuhi sebelum situasinya meingkat,” katanya.
Di sisi lain, layanan bagi para tunawisma ikut terpukul karena banyak sukarelawan yang menjalankan program bantuan bagi mereka, justru berusia lebih tua dan berisiko tinggi mengalami komplikasi jika terinfeksi virus corona.
“Organisasi yang membantu para tunawisma perlu dianggap sebagai aset penting Jerman,” kata Rosenke.
Data pemerintah memperkirakan ada sekitar 678.000 tunawisma yang kini tinggal di Jerman. (gtp/pkp) (epd, kna)
Pengaruh Virus Corona Pada Kehidupan Sehari-hari di Jerman
Lebih dari 1.000 orang terkena virus COVID-19 di Jerman. Rutinitas sehari-hari mulai dari pertandingan sepak bola hingga ke acara budaya berubah secara drastis.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Makanan untuk donasi berkurang drastis
Masyarakat yang panik dan memborong bahan makanan secara berlebihan membuat rak supermarket kosong. Orang-orang membeli makanan kaleng dan tisu toilet, mengakibatkan toko tidak punya cukup persediaan untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan, kata Jochen Brühl, kepala Tafel Deutschland. Organisasi ini menyediakan makanan kepada 1,5 juta orang yang tidak mampu.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Matzka
Bundesliga ditangguhkan
Setelah main satu pertandingan tanpa penonton, Bundesliga kini dihentikan hingga setidaknya 2 April. Liga sepak bola Jerman ini sebelumnya mempertimbangkan opsi memainkan pertandingan tanpa penonton, hingga pelatih kesebelasan Paderborn, Steffen Baumgart, dan bek Luca Kilian dinyatakan positif COVID-19.
Foto: picture alliance/dpa/O. Berg
Konser, pameran dibatalkan
Pameran-pameran internasional dan konser-konser besar, seperti Pameran Buku Leipzig dan pameran musik Frankfurt, dibatalkan atau diundur penyelenggaraannya. Hannover Messe, di mana Indonesia menjadi tamu kehormatan, juga diundur hingga bulan Juli. Klub-klub dan galeri-galeri menunda acara-acara penting di seluruh Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Woitas
Bukan 'flu wuhan'
Restoran dan toko-toko Asia - tidak hanya Cina - secara drastis kehilangan pelanggan tetapnya di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Italia. Orang dengan wajah Asia mengalami diskriminasi. Pada pertandingan Bundesliga di Leipzig, sekelompok fans dari Jepang bahkan diusir dari stadion.
Foto: Getty Images/AFP/A. Solaro
Pengurangan penerbangan
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa secara besar-besaran mengurangi kapasitas penerbangannya karena berkurangnya perjalanan bisnis maupun pribadi. Lufthansa kini meminta bantuan dari negara, menurut laporan dari surat kabar bisnis Jerman Handelsblatt. CEO Lufthansa, Carsten Spohr, akan menghadiri pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, menurut sumber pemerintah.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch
Produksi mobil lumpuh
Pabrik mobil di Cina tutup sejak Januari. Sejumlah produsen otomotif terbesar Jerman seperti Volkswagen dan Daimler telah mengakui penjualan maupun produksi mereka terkena dampaknya. Banyaknya suku cadang mobil listrik yang berasal dari Cina, juga menyulitkan pabrik-pabrik mobil listrik di Jerman. Berlin berencana untuk membantu keuangan perusahaan yang menderita kerugian akibat wabah ini.
Foto: picture-alliance/AP Images/J. Meyer
Turis berkurang
"Konsekuensinya serius bagi sektor pariwisata Jerman," ujar Guido Zöllick, kepala asosiasi hotel dan restoran Jerman. Berdasarkan survei anggotanya baru-baru ini, 76,1% melaporkan penurunan tajam dalam pemesanan dan pemasukan. Di Berlin, untuk sementara parlemen Jerman melarang turis untuk memasuki kubah kaca di gedung Reichstag.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Wurtscheid
Pemeriksaan di perbatasan
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Jerman telah menutup perbatasannya dengan Prancis, Luksemburg, Swiss, Austria dan Denmark. Pihak berwenang Polandia dan Republik Ceko juga melakukan pemeriksaan mendadak, mengukur suhu orang-orang yang melintasi perbatasan keluar dari Jerman melalui jalan utama.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Weigel
Sekolah-sekolah ditutup
Sekolah dan tempat penitipan anak di seluruh Jerman telah tutup. Penutupan itu telah memengaruhi lebih dari 2,2 juta anak hingga usia 16 di seluruh negeri, menurut Kantor Statistik Federal Jerman. Stasiun televisi Jerman juga telah menyesuaikan program siaran mereka guna menanggapi penutupan sekolah ini. (vlz/rap/ae)