280410 Umweltdesaster Maßnahmen
28 April 2010Dari atas bisa langsung dikenali garis hitam memanjang di air, sejauh mata memandang. Dan setiap hari, jejak polusi minyak di Teluk Meksiko akan semakin panjang. Sekarang saja ukurannya sudah lebih luas daripada negara bagian Rhode Island. Ladang minyak terapung itu kian mendekati pantai dan karena itu akan semakin sulit ditangani. Karena pesawat pengangkut C130 milik penjaga pantai Amerika Serikat hanya dapat menyemprotkan bahan kimia yang mempercepat penguraian minyak di permukaan air, di laut terbuka, dan tidak langsung di daerah pantai Louisiana dan Florida.
"Selama tiga hari ke depan pantai kita tidak akan terganggu,“ dikatakan Dough Helton dari Dinas Kelautan.
Dan saat minyak melekat pada daerah yang sensitif seperti pulau suaka burung dan hutan bakau dekat pantai, situasi akan semakin sulit. Tapi, pakar terbaik di duniapun tidak punya cara untuk menghindari bencana yang membayang di depan mata. Jam demi jam, ribuan liter minyak mentah memancar ke Teluk Meksiko, 1500 meter di bawah permukaan air.
Minyak itu berasal dari instalasi pipa tepat di lubang pemboran. Pipa panjang itu rusak akibat ledakan dan tampak seperti beberapa kali tertekuk, karena itu semakin berlubang lah pipa karet di dasar laut tersebut.
Kondisi terdesak mendorong para ahli perusahaan minyak British Petroleum BP dan operator penambangan lepas pantai Transocean untuk melakukan percobaan. Sebuah tenda berbentuk kubah akan dikembangkan untuk menyelimuti lubang pemboran, 1500 m di bawah air. Teorinya, kain terpal raksasa itu akan menangkap pancaran minyak agar dapat dihisap, masih di bawah air. Ini adalah eksperimen pertama kalinya di kedalaman laut serupa itu.
Tidak ada yang tahu apakah eksperimen itu akan berhasil atau tidak. Jika pun ya, paling cepat dalam empat minggu ke depan. Bersamaan dengan itu, BP akan menggali lubang pemboran kedua di dasar laut untuk menghentikan aliran minyak dari sana. Bisa dibilang lubang pembor penyelamat. Tapi pembangunan pipa senilai 100 juta Dolar itu butuh waktu, dalam kondisi seperti sekarang bahkan sampai 4 bulan.
Sementara itu, minyak mentah terus mengalir dalam jumlah besar ke Teluk Meksiko. Gubernur konservatif Florida Charlie Crist menyerukan pada Presiden Barack Obama untuk mempertimbangkan kembali pembangunan kilang minyak baru di lepas pantai Amerika.
Ralph Sina/Renata Permadi
Editor: Yuniman Farid