1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Cegah Corona, Filipina Didesak Berlakukan Larangan Bepergian

28 Januari 2020

Pemerintah Filipina didesak untuk segera memberlakukan larangan bepergian dari dan menuju Wuhan, Cina, untuk mencegah penyebarah virus corona jenis baru ke negara itu. Ratusan turis asal Wuhan juga dipulangkan.

China Coronavirus
Foto: Imago Images/Xinhua/Liu Dawei

Senator asal Filipina, Risa Hontiveros, mengatakan bahwa pemerintah Filipina harus pertimbangkan larangan perjalanan selama sebulan bagi siapa pun yang "datang atau melewati" Wuhan untuk mencegah penyebaran penyakit mematikan ke Filipina.

"Selain itu, pihak berwenang harus mengkarantina penduduk Wuhan yang saat ini berada di Filipina dan siapa pun yang memiliki gejala mirip flu dan telah melakukan perjalanan ke Cina dalam 14 hari terakhir," ujar Senator Hontiveros dalam sebuah pernyataan.

Langkah ini dianggap penting dan merupakan tindakan pencegahan ekstra menyusul keputusan pemerintah Filipina yang menangguhkan semua penerbangan dari kota Wuhan, tempat virus corona jenis baru berasal.

Baca juga: Indonesia Masih Bebas Virus Corona, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Imunitas

Sebelumnya Filipina memulangkan nyaris sekitar 500 orang turis asal Cina sebagai langkah pencegahan menyebarnya virus ini. Sejumlah negara juga tengah mengatur kepulangan warga mereka.

Direktur Eksekutif Dewan Penerbangan Sipil Filipina, Carmelo Arcilla, mengatakan pada Jumat (24/01) bahwa maskapai penerbangan Royal Air Charter dan Pan Pacific Airline akan membawa para wisatawan kembali ke Wuhan dalam tiga gelombang, yaitu pada Jumat malam, Sabtu (25/01) dan Senin (29/01). Pesawat kemudian akan kembali ke Filipina tanpa penumpang.

Ada dua maskapai yang mengoperasikan penerbangan dengan rute Wuhan (Cina) - Kalibo (Filipina) yaitu Pan Pacific dan Royal Air. Penerbangan-penerbangan itu kini telah ditangguhkan kecuali untuk tiga penerbangan yang membawa pulang hampir 500 wisatawan asal Cina dari Kalibo.

Sebagian turis memang sudah harus pulang

Meski penerbangan dari dan menuju Wuhan telah ditutup, Arcilla mengatakan bahwa kedua maskapai tersebut memiliki izin untuk memulangkan orang asing karena mereka adalah penduduk Wuhan. Inisiatif pemulangan ini berasal dari perusahaan penerbangan itu dan bekerja sama dengan otoritas Wuhan.

Pemerintah Cina mengkarantina sejumlah kota guna menahan laju penyebaran virus mematikan ini. Virus diberitakan pertama kali berasal dari kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa dan kini telah menyebar hingga Amerika Serikat, Asia, dan Eropa.

Cina kebut pembangunan rumah sakit dengan kapasitas 1.000 tempat tidur untuk pasien guna atasi virus corona jenis baru.Foto: picture-alliance/dpa/AP/Chinatopix

Baca juga: Kenapa WHO Urung Tetapkan Darurat Kesehatan Global pada Virus Corona?

Wyrlou Samodio, kepala bagian hukum di Dewan Penerbangan Sipil Filipina, mengatakan bahwa sebagian dari turis tersebut memang sudah waktunya pulang, tetapi ada sejumlah lain yang tidak bisa memperpanjang waktu pesiar mereka karena adanya penangguhan penerbangan di Wuhan. 

Di antara para turis itu, sedikitnya 135 orang memang dijadwalkan terbang pada hari Kamis (23/01), hanya beberapa jam sebelum pihak berwenang Filipina mengumumkan penangguhan penerbangan dari dan ke Wuhan sebagai tindak pencegahan, ujar Cornelio Cuachon dari Otoritas Kesehatan Provinsi Aklan, Filipina, pada hari Jumat. 

Tidak ada satu pun dari para turis yang dikarantina dan dirujuk untuk dirawat di rumah sakit karena mereka tidak menunjukkan gejala virus corona jenis baru atau 2019-nCoV seperti demam, batuk, menggigil, dan sesak napas.

Pulangkan warga dari Wuhan

Beberapa negara berinisiatif untuk membawa pulang warga mereka dari Wuhan. Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan negaranya sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi warga Jerman dari kota itu. Kementerian Luar Negeri Jerman juga menyarankan warga Jerman untuk menahan diri atau menunda "perjalanan tidak penting" ke Cina.

Baca juga: Wuhan Serupa Kota Hantu, Klaim Penumpang yang Lolos dari Karantina

Sementara Amerika Serikat dan Prancis secara terpisah akan mengatur penerbangan carter mulai Selasa (28/01) untuk membawa setiap warganya yang ingin kembali dari Wuhan.

Pemerintah Malaysia mengatakan akan segera melarang masuknya para pelancong dari kota Wuhan di Cina tengah dan bagian lain di sekitar provinsi Hubei. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri pada Senin (27/01) dinyatakan bahwa Malaysia akan berhenti mengeluarkan visa untuk pelancong dari daerah-daerah itu.

ae/rap (cnnphilippines, Reuters, AP)