Republik Ceko secara sistematis merazia dan jebloskan pengungsi ilegal ke penjara seram. Praktek diyakini efektif mengerem jumlah pengungsi agar tetap rendah. PBB mengecam praktek ini.
Iklan
Komisi hak asasi manusia PBB menuding Republik Ceko secara siatematis melakukan pelanggaran HAM terhadap pengungsi, dengan tujuan mencegah kedatangan mereka ke Ceko. "Pengungsi biasanya digeledah dan uang yang mereka miliki disita. Uangnya digunakan untuk membayar biaya penahanan yang bisa hingga 90 hari," ujar komisaris HAM PBB, Zaid Ra'ad Al Hussein di Jenewa, Swiss. Petugas PBB ini menyebutkan, kondisi di penjara biasanya sangat buruk.
Laporan dari Kementrian Dalam Negeri di Praha juga mengkonfirmasi bahwa tindakan "penjeraan" dengan menjebloskan pengungsi ilegal ke penjara yang seram, sebagai terbukti efektif menekan jumlah pengungsi tetap rendah. Demikian ujar Martin Rozumek dari Organization for Aid to Refugees kepada DW. Menteri Kehakiman Ceko Robert Pelikan bahkan menyebutkan, penjara tempat menahan pengungsi, Bila-Jezovqa. kondisinya jauh lebih menyeramkan dari penjara lainnya.
Menteri Dalam Negeri Republik Ceko Milan Chovanec menepis tudingan tersebut. Dalam pesan via twitter, Chovanec mengatakan, polisi menangani lebih 7000 pengungsi ilegal dan hanya menahan 460 diantaranya.
Banyak pihak menuding Ceko sebagai Xenophobia dan Islam-Phobia, sehingga dengan tegas menolak menerima pengungsi asal Suriah, Irak dan Afghanistan. Namun Presiden Republik Ceko Milos Zeman menolak tuduhan PBB bahwa negaranya Xenophobia atau Islam-Phobia. Juru bicara kepresidenan menyaatakan: "Presiden Zeman berulangkali menegaskan ancaman bahaya dari Islam fundamentalis. Ia tidak akan mengubah pendapatnya karena tekanan dari luar."
Republik Ceko juga termasuk yang paling keras menolak jumlah kuota penerimaan pengungsi yang ditetapkan Uni Eropa. Di saat Jerman kelimpungan diserbu arus pengungsi yang kini ditaksir sudah mencapai 500.000 orang dan hingga akhir tahun ditaksir mencapai 1 juta, atau Slovenia yang harus mengelola lebih 10.000 pelintas per hari, Ceko hanya meregistrasi 1.000 orang pemohon suaka sejak Januari 2015.
Eropa Mulai Tutup Pintu Perbatasan Bagi Pengungsi
Jerman yang paling ramah terima pengungsi kini kewalahan dan terapkan lagi pemeriksaan ketat di perbatasan, Hungaria dan Serbia pasang pagar kawat berduri. Sementara Austria dan Denmark terapkan buka tutup perbatasan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Guz
Kroasia Tutup Perbatasan ke Serbia
Kroasia yang juga kewalahan menahan serbuan pengungsi dari Suriah, Irak, Afghanistan dan negara Afrika, menutup tujuh dari delapan pintu perbatasannya ke Serbia. Pemerintah di Beograd memptotes tindakan itu, karena kini ribuan pengungsi terdampar di Serbia. Pelan tapi pasti, Eropa kini mulai memasang tirai besi untuk menahan arus pengungsi.
Foto: Reuters/A. Bronic
Pagar Kawat Berduri di Hongaria
Hongaria memasang pagar kawat berduri untuk menutup perbatasannya ke Kroasia sepanjang 41 Kilometer. Sebelumnya Hongaria juga sudah memasang pembatas pagar kawat berduri untuk menutup perbatasan ke Serbia. Akibat penutupan perbatasan itu gelombang pengungsi kini mencari rute-rute alternatif untuk masuk ke Jerman atau Austria,
Foto: picture-alliance/dpa/S. Ujvari
Slovenia Perkuat Penjagaan Perbatasan
Polisi menangkap pengungsi yang berusaha naik kereta secara ilegal di perbatasan Slovenia-Kroasia. Slovenia memperkuat penjagaan di perbatasan untuk cegah arus pengungsi yang melintasi negara ini. Akibat penutupan perbatasan di berbagai negara, para pengungsi kini memilih rute baru menuju kawasan Schengen yang juga mulai menutup pintunya denagn menerapkan aturan suaka lebih ketat.
Foto: Getty Images/AFP/J. Makovec
Kontrol Perbatasan
Arus pengungsi tak terkendali ke Jerman memaksa pemerintah menerapkan lagi pemeriksaan dokumen di perbatasan. Mendagri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan, selain demi keamanan dalam negeri, alasan penutupan perbatasan adalah agar pengungsi mendapat fasilitas lebih manusiawi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Lalulintas Kereta Austria-Jerman Dihentikan
Seluruh lalulintas kereta dari Austria ke Jerman dihentikan segera setelah Berlin umumkan kontrol perbatasan. Ribuan pengungsi, kebanyakan berasal dari Suriah, tertahan di stasiun kereta Wina. Uni Eropa menyatakan memahami kebijakan Jerman dan memanggil anggota untuk bersidang darurat.
Foto: Reuters/H.-P. Bader
Hongaria Kerahkan Tentara
Tentara Hongaria kini dikerahkan menjaga perbatasan di Roszke. Langkah Budapest ini merupakan reaksi dan antisipasi terhadap kebijakan terbaru Jerman. Sepekan lalu Kanselir Angela Merkel masih nyatakan pengungsi "welcome" di Jerman.
Foto: Reuters/D. Ruvic
Kawat Berduri Perbatasan Serbia-Hongaria
Pagar kawat berduri di perbatasan Hongaria ke Serbia yang masih ada celahnya, kini akan ditutup total. Hongaria kewalahan dan tak punya anggaran sebagai negara transit ratusan ribu pengungsi asal Suriah, Afghanistan, Irak dan negara Afrika menuju Jerman, Austria dan Swedia. Serbia yang juga jadi rute transit alami kondisi serupa.
Foto: Reuters/B. Szabo
Austria Buka-Tutup Perbatasan
Austria yang juga salah satu tujuan utama pengungsi, juga berulang kali lakukan kontrol perbatasan dengan cara buka-tutup. Tujuannya menahan arus pengungsi yang terus membludak. Akibatnya kemacetan lalulintas panjang terjadi di jalan bebas hambatan di perbatasan ke Hongaria.
Foto: Reuters/H.P. Bader
Denmark Tolak Pengungsi
Pemerintah Denmark dengan tegas menolak kedatangan pengungsi. Penutupan perbatasan ke Jerman dilakukan dan lalulintas kereta juga dihentikan. Ratusan pengungsi ini dikawal polisi, berjalan kaki melintasi jalan bebas hambatan melewati Denmark, menunju Swedia yang ramah terhadap pengungsi seperti Jerman dan Austria.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Nolte
Polandia Tolak Kuota Pengungsi
Ribuan warga Polandia gelar aksi protes menentang rencana pembagian kuota penampungan pengungsi. Walau tidak terimbas langsung krisis pengungsi dan PM Polandia Donald Tusk nyatakan siap terima pengungsi secara sukarela, tapi pemerintahan di bawah dia juga menggalang inisiatif tolak kuota pengungsi.