1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ceko Tetapkan Darurat Corona, Paris Status Siaga Tertinggi

5 Oktober 2020

Republik Ceko kembali berlakukan keadaan darurat setelah menghadapi tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi. Di Prancis, kota Paris juga memperketat aturan corona angka infeksi meningkat tajam.

Menunggu tes Covid-19 di Praha
Menunggu tes Covid-19 di PrahaFoto: Vit Simanek/CTK/dpa/picture-alliance

Pemerintah Ceko di bawah Perdana Menteri Andrej Babis memutuskan pemberlakukan keadaan darurat karena "peningkatan pesat" infeksi virus corona selama beberapa hari terakhir.

Dengan penerapan situasi darurat corona, pemerintah sekarang bisa membatasi kebebasan berkumpul warga, dan pengadilan akan dapat mengenakan denda yang lebih tinggi untuk pelanggaran pedoman keselamatan corona.

Keadaan darurat sudah pernah diberlakukan dari pertengahan Maret hingga pertengahan Mei tahun ini, namun kali ini perbatasan Ceko akan tetap dibuka.

Untuk acara dan perkumpulan massa, jumlah peserta maksimal sekarang dibatasi hanya 10 orang untuk acara dalam ruangan dan 20 orang untuk acara di luar ruangan. Olahraga profesional harus dimainkan tanpa penonton.

Bisnis, toko dan restoran tidak terpengaruh oleh peraturan tersebut. Puncak baru infeksi harian Covid-19 dicapai pada hari Jumat lalu (2/10).

Menurut otoritas kesehatan Uni Eropa ECDC, rata-rata 303,3 orang per 100.000 penduduk terinfeksi virus di Republik Ceko dalam 14 hari terakhir. Hanya Spanyol yang memiliki angka lebih buruk, dengan rata-rata 319,3 orang.

Angka infeksi di kota Paris dalam beberapa hari terakhir meningkat ke tingkat "mengkhawatirkan"Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters

Kota Paris siaga maksimum

Di Prancis, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengumumkan akan meningkatkan siaga corona namun "penutupan total" kafe dan bar di Paris tidak akan dilakukan. Restoran di Paris akan diizinkan untuk tetap buka - tetapi di bawah pembatasan yang diperketat.

Kantor Perdana Menteri Prancis hari Minggu (4/10) mengumumkan status siaga tertinggi virus corona setelah menghadapi angka infeksi Covid-19 "yang mengkhawatirkan". Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan akan mengamati situasi dengan seksama dan jika perlu menetapkan aturan baru.

Prancis melaporkan hampir 17.000 kasus virus korona baru pada hari Sabtu (3/10) saja, jumlah harian tertinggi sejak negara itu memulai tes Covid-19 secara luas. Angka dari badan kesehatan regional ARS menunjukkan, kasus virus korona baru tetap di atas 250 per 100.000 orang di Paris

Pasien virus corona sekarang menempati lebih dari 30 persen tempat perawatan intensif di wilayah Paris. "Tidak ada pembenaran untuk penyangkalan," kata direktur kesehatan wilayah Paris Aurelien Rousseau hari Minggu. "Angka-angka itu seperti apa adanya, dan situasinya sangat berat."

Kota-kota besar Prancis lainnya, termasuk Lille, Lyon, Grenoble dan Toulouse, juga berada di dekat batas siaga maksimum dan tindakan serupa dengan Paris juga bisa diberlakukan.

hp/vlz (afp, rtr)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait