Anjing ras Staffordshire Terrier bernama Chico disuntik mati setelah anjing tersebut membunuh keluarga yang memeliharanya. Hal itu sempat menyulut perdebatan publik.
Iklan
Anjing ras Staffordshire Terrier bernama Chico disuntik mati oleh pejabat berwenang Hannover setelah anjing tersebut membunuh pemilik dan anaknya. Petisi yang meminta pejabat berwenang untuk menghentikan eksekusi sudah meraih hampir 290.000 tanda tangan.
Pejabat berwenang kota Hannover mengumumkan Minggu (15/04) anjing ras campuran Staffordshire Terrier sudah disuntik mati setelah hasil otopsi menunjukkan bahwa hewan peliharaan ini telah menyerang pemilik dan anaknya hingga tewas.
Juru bicara pemerintah kota Hannover Udo Möller mengatakan suntik mati adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan karena sifat anjing tersebut yang agresif. Agresifitas ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi. Karenanya, anjing tersebut harus diisolasi dalam tahanan selama investigasi berlangsung.
Awal bulan April, wanita 52 tahun dan anak laki-lakinya yang berusia 27 tahun ditemukan tewas setelah anjing mereka yang bernama Chico menganiaya mereka. Anak perempuan dari wanita tersebut menelepon polisi setelah melihat tubuh tak bernyawa kakaknya dari luar jendela.
Anjing dengan Rupa Terburuk 2017
Kontes anjing paling buruk sedunia punya motivasi yang bagus. Yaitu menyadarkan orang untuk mengadopsi anjing, bukan membeli dari pengembangbiak yang patok harga mahal pula. Anjing paling buruk tahun ini namanya Martha.
Foto: Getty Images/J. Sullivan
Martha Dapat Mahkota
Biasanya yang "berpenampilan terbaik" adalah anjing-anjing berukuran kecil. Tahun ini anjing ras Neapolitan Mastiff yang menang. Usianya tiga tahun, dan beratnya 57 kilo! Anjing hampir buta karena tak diurus. Untungnya anjing sempat mendapat pertolongan di Sonoma County, Kalifornia, dan menjalani operasi beberapa kali. Akhirnya Martha bisa melihat lagi.
Foto: Getty Images/AFP/J. Edelson
Moe Dapat Penghargaan "Berjiwa Besar"
Tempat kedua disebut Spirit Award. Ini hadiah untuk anjing dan pemiliknya, yang telah melalui banyak kesulitan dan memberikan sumbangan bagi komunitasnya. Anjing tertua yang ikut kompetisi kali ini mendapat hadiahnya. Moe, 16 adalah anjing campuran dari ras Brussels Griffon dan Pug. Moe berasal dari Santa Rosa, California. Moe sudah tidak bisa melihat dan mendengar. Tapi penciumannya masih tajam.
Foto: Getty Images/J. Sullivan
Chase Datang dari Seberang Samudra Atlantik
Chase, 14 tahun, adalah anjing campuran dari Neath, Inggris yang datang spesial untuk ikut kompetisi . Anjing ini menjadi kompetitor yang datang dari tempat terjauh. Chase menyabet posisi ketiga sebagai anjing terburuk 2017
Foto: Getty Images/J. Sullivan
Galang Dana untuk Sumbangan
Kompetisi World's Ugliest Dog punya tujuan mulia. Pelaksana memang berusaha bangkitkan kesadaran orang untuk adopsi, dan tidak beli anjing. Tapi Icky (foto), salah satu kontestan, menggunakan penampilannya yang istimewa untuk membantu galang dana sebanyak lebih dari 10.000 Dolar untuk beberapa yayasan dana bantuan penderita AIDS. Ia diselamatkan dari "penimbun hewan" di Butte County, California.
Foto: Getty Images/J. Sullivan
Siapa Bilang Kecantikan Penting
Juri tidak hanya menilai kejelekan alamiah mereka. Kontestan juga dinilai dari segi kesan pertama, atribut spesial, kepribadian dan reaksi penonton. Sebagian besar anjing diadopsi dari tempat penampungan anjing. Walaupun tidak dikagumi karena kecantikan, para pemilik kerap menegaskan itu cinta pada pandangan pertama. Penulis: David Martin (ml/as)
Foto: Getty Images/J. Sullivan
5 foto1 | 5
Petugas pemadam kebakaran yang merespon insiden ini menangkap sang anjing segera setelah membuka paksa apartemen.
Hasil otopsi yang dirilis Jumat (13/04/18) menunjukkan bahwa Chico adalah penyebab kematian mereka. Hal ini membuat pejabat berwenang memutuskan untuk menyuntik mati anjing ini.
Aktivis Menentang
Bagi banyak orang, menyuntik mati Chico bukanlah pilihan yang tepat. Petisi di laman Change.org yang mendesak pihak berwenang untuk tidak melakukan suntik mati telah menggalang hampir 290.000 tanda tangan. Aktivis menyerukan agar Chico diserahkan ke tim dokter hewan yang independen.
Chico bukan satu-satunya kasus yang mengejutkan Jerman. Di minggu kedua bulan April, anjing ras campuran juga ditangkap dan diisolasi setelah diduga menyebabkan bayi 7 bulan tewas.
Kasus-kasus ini menyulut debat publik di Jerman tentang apakah pemilik anjing perlu memegang lisensi, terutama jika anjing mereka dianggap berbahaya. Beberapa negara bagian Jerman mempertimbangkan hal ini. Niedersachsen, dimana Hannover berada, telah memperkenalkan tes untuk pemilik anjing di tahun 2013. Disana, setiap pemilik anjing yang mulai memelihara anjing setelah bulan Juli 2011 diharuskan menyelesaikan kursus kepemilikan anjing, apapun jenis ras dari anjing yang dimiliki.
Bagaimana Istanbul Menjadi Surga Kucing Liar
Kemesraan penduduk Istanbul pada kucing telah dikenal sejak jaman dulu. Mereka terbiasa merawat satwa liar itu bak binatang kesayangan sendiri. "Jika tidak ada kucing, Istanbul kehilangan jiwanya," tutur penduduk lokal.
Foto: Reuters/G. Tomasevic
Surga di Kota Dua Benua
Budaya mengadopsi hewan peliharaan belum banyak mengguggah penduduk Istanbul. Namun mereka mengasuh satwa liar di jalanan bak binatang kesayangan sendiri. Tidak heran jika kota di antara dua benua ini menjadi surga buat kucing liar tak bertuan.
Foto: Reuters/G. Tomasevic
Hiburan di Rumah Tuhan
Terutama kucing yang hidup di masjid-masjid kota menjadi atraksi wisata dan obyek foto pelancong asing. Mereka tidak hanya mendapat makanan dan air minum secara berkala, keberadaan kucing-kucing ini juga turut menghibur jemaah masjid yang datang dari berbagai sudut kota.
Foto: Reuters/G. Tomasevic
Sahabat Berkaki Empat
"Tanpa kucing, Istanbul akan kehilangan jiwanya." Begitulah kredo yang biasa diucapkan penduduk kota kepada wartawan yang bertanya ihwal kerumunan satwa berbulu tersebut. Tidak jarang pemilik toko atau penduduk di pusat kota mengenal nama setiap kucing yang hidup di sekitar dan bisa berkisah panjang lebar tentang kebiasaan masing-masing kucing, seakan sedang menggosipkan teman sendiri.
Foto: Reuters/G. Tomasevic
Pertolongan di Musim Dingin
Bukan pula hal aneh jika penduduk membeli rumah kucing agar jiran berbulu itu tidak kedinginan ketika cuaca membeku. "Jika sudah soal kucing, uang tidak lagi jadi masalah buat sebagian orang," tutur seorang pemilik toko hewan. Pada musim dingin, beberapa penduduk bahkan membiarkan kucing-kucing tersebut menginap di dalam rumah.
Foto: Reuters/G. Tomasevic
Pembeli Bukan Melulu Raja
Di kawasan Cihangir, di mana jalur pedestrian dipenuhi rumah-rumah kucing berukuran mini, bukan hal aneh jika kucing menempati kursi terakhir di bar atau kedai kopi dan membiarkan tamu menunggu sembari mengelus mereka. Seorang penghias rambut lokal bahkan mengakui, merawat satwa liar membantunya melalui masa sulit.
Foto: Reuters/G. Tomasevic
Cinta Berakar pada Agama
Kisah cinta penduduk Istanbul dengan kucing juga tumbuh berkat keistimewaan kucing di dalam Islam. Hampir semua penduduk mengenal kisah heroik kucing menyelamatkan Nabi Muhammad S.A.W dari gigitan ular berbisa di tengah sholat. Sejak zaman dulu kucing ditugaskan menjaga perpusatakaan dari tikus-tikus yang menggeorogoti buku. Kini mereka menjaga seisi kota dari tikus.
Foto: Reuters/G. Tomasevic
Jiwa Kota yang Tidak Pernah Menghilang
Maka di tengah tsunami perubahan yang sedang melanda Istanbul, mulai dari pembangunan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan, banjirnya pendatang dari luar kota atau gentrifikasi yang menyapu kawasan pemukiman, hanya satu hal yang tidak menghilang dari wajah kota, yakni kucing-kucing yang bersantai dan bercengkrama di setiap sudut jalan.