Pasar Eropa menyambut nominasi Christine Lagarde sebagai Presiden Bank Eropa yang baru menggantikan Mario Draghi. Sekalipun belum pernah memimpin bank sentral, Lagarde sudah dikenal luas.
Christine Lagarde memang bukan nama baru di kancah politik keuangan. Sebagai Direktur Dana Moneter Internasional IMF, dia dikenal sebagai negosiator yang cerdas. Sekalipun belum pernah memimpin bank sentral seperti para pendahulunya, Lagarde dikenal luas di panggung politik dan bisnis. (Foto artikel bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bali, Oktober 2018)
Saat ini, para investor terutama fokus pada dua faktor positif. Pertama, bahwa yang akan menggantikan Mario Draghi di puncak ECB yang berpusat di Frankfurt bukanlah Jens Weidmann, Direktur Bank Sentral Jerman, yang tadinya sering disebut-sebut sebagai calon kuat. Weidmann dikenal sebagai orang yang kurang setuju dengan "politik uang murah" seperti yang dijalankan ECB saat ini. Catatan positif kedua adalah, Lagarde diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan suku bunga rendah yang dijalankan Mario Draghi.
Perempuan pertama di puncak ECB
Mantan pengacara perusahaan dan menteri keuangan Prancis Christine Lagarde, 63 tahun, selalu tampil percaya diri. Dia juga tidak canggung bergerak di panggung internasional dan bukan merupakan wajah baru. Dia punya hubungan baik dengan para direktur bank sentral Eropa. Ini semua modal yang kuat untuk memimpin ECB yang terutama bertigas menjaga kestabilan mata uang euro dan mengendalikan inflasi.
Pada 2011, Christine Lagarde juga menjadi perempuan pertama yang mengepalai Dana Moneter Internasional. Dia menjadi salah satu tokoh sentral dalam krisis utang di zona euro yang hampir meruntuhkan perekonomian Yunani.
Pengamat menilai Christine Lagarde sebagai negosiator terampil yang punya jaringan luas dan baik. Sebelum berkarier sebagai pejabat, dia menjalankan sebuah firma hukum internasional yang berbasis di Chicago. Dia kemudian dipanggil bergabung dengan pemerintahan Prancis tahun 2005 oleh Perdana Menteri saat itu, Dominique de Villepin. Dua tahun kemudian, dia menjadi Menteri Keuangan di bawah Presiden Nicolas Sarkozy.
Terkena badai politik
Reputasi Christine Lagarde pernah guncang pada 2016, ketika ia harus menghadapi proses pengadilan di Prancis karena dituduh lalai melakukan pengawasan sebagai Menteri Keuangan. Pengadilan kemudian memutuskan dia bersalah karena gagal menentang pembayaran arbitrase negara sebesar 400 juta euro kepada seorang teman Presiden Sarkozy. Namun pengadilan tidak menjatuhkan hukuman penjara kepada Lagarde. Dia dianggap telah bertindak dengan itikad baik.
Dia "bukan seorang ekonom, tetapi dia adalah pembuat kebijakan yang disegani yang telah memimpin IMF setelah krisis keuangan", kata analis keuangan Edward Moya. "Sangat sulit untuk membayangkan kapan ECB akan menaikkan suku bunga" di bawah direktur yang baru, tambahnya.
Pakar keuangan Quincy Krosby dari Prudential Financial menunjuk pada dinamika transatlantik yang akan mempengaruhi keuangan global. Karena saat ini, Bank Sentral AS The Fed dipimpin Jay Powell, seorang pengacara yang bukan ekonom. Apalagi, Jay Powell berada di bawah tekanan kuat Presiden Donald Trump, sehingga independensi The Fed belakangan sering dipertanyakan.
Sedangkan Christine Lagarde "telah membuktikan dirinya selama masa yang sulit secara global" kata Quincy Krosby. "Tugas memimpin ECB itu 50 persen ekonomi dan 50 persen politik", kata Peter Kinsella dari UBP di London. Melihat latar belakang Christine Lagarde, dia memang cocok mengisi jabatan itu, tandasnya.
Kalau semua berjalan sesuai rencana, Christine Lagarde akan mulai memipin ECB bulan November mendatang.
hp/vlz (rtr, afp, dpa)
Perempuan Yang Berkuasa di Dunia
Perempuan sering jadi korban kekerasan di banyak negara. Namun perempuan juga ada yang duduk di pucuk pimpinan negara dan berperan besar secara internasional. Berikut perempuan paling berkuasa tahun 2014 menurut Forbes.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Büttner
Angela Merkel
Angela Merkel (60) adalah perempuan pertama yang jadi kanselir Jerman. Posisi itu dijabatnya sejak 2005. Sebelum jadi kanselir, Merkel yang bergelar Doktor di bidang fisika sudah memegang posisi penting dalam politik Jerman. Antara lain menjabat sebagai menteri dan menjadi ketua salah satu partai terbesar. Foto: Merkel bersama Presiden AS Barack Obama di Washington.
Foto: picture-alliance/dpa
Janet Yellen
Janet Yellen (68) adalah pakar ekonomi AS. Sejak 1 Februari 2014 ia memimpin bank sentral AS, Federal Reserve Board. Sebelumnya ia pernah bekerja sebagai dosen bidang ekonomi di Harvard University. Karir di bank sentral AS sudah dimulai Yellen yang bergelar Ph.D. sejak 1974.
Foto: picture-alliance/dpa
Melinda Gates
Ia adalah seorang pebisnis perempuan dan filantropis asal AS. Ia (50) juga istri pendiri perusahaan Microsoft, Bill Gates. Pasangan itu berkenalan di perusahaan Microsoft, di mana Melinda bekerja sebagai manager proyek. Bersama suaminya ia mendirikan organisasi kemanusiaan Bill and Melinda Gates Foundation. 2006 keduanya mendapat penghargaan Prinz von Asturien untuk kerjasama internasional.
Foto: Brian Ach/Getty Images for The Lasker Foundation
Dilma Roussef
Dilma Rousseff (66) berhasil menang pemilihan ulang untuk memangku jabatan presiden Brasil periode kedua, setelah gagal mendapat 50% suara pada pemilihan pertama. Popularitas Rousseff mulai ternoda akibat kontroversi ongkos penyelenggaraan Piala Dunia 2014, padahal negara sedang dilanda resesi sejak awal 2014. Ekonomi Brasil adalah ketujuh terbesar di dunia.
Foto: Reuters
Christine Lagarde
Lagarde (58) adalah politisi dan pengacara asal Perancis. Sejak Juli 2011 ia menjadi direktur Dana Moneter Internasional (IMF). Mulai Juni 2007 hingga Juni 2011 ia jadi menteri ekonomi dan keuangan dalam kabinet PM Perancis, François Fillon. Baik dalam IMF maupun dalam kabinet Perancis, ia perempuan pertama yang memegang posisi tersebut.
Foto: Reuters/J. Ernst
Hillary Clinton
Clinton (67) adalah politisi AS dari Partai Demokrat. Ia menjabat menteri luar negeri dari 2009 hingga 2013. Dari 2001 sampai 2009 ia jadi senator di negara bagian New York. Tahun 2008 ia kalah dalam persaingan lawan Barack Obama untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Hillary adalah istri Bill Clinton sejak 11 Oktober 1975, yang jadi presiden AS dari 1993 hingga 2001.
Foto: Sullivan/Getty Images
Mary Barra
Barra (52) adalah direktur utama perusahaan otomotif General Motors. Posisi itu dipegangnya sejak Januari 2014. Ia perempuan pertama yang memangku posisi direktur utama perusahaan otomotif bertaraf internasional. Sebelumnya ia sudah menduduki posisi wakil direktur bidang pengembangan produk di GM. April 2014, Barra menjadi sampul majalah Time edisi "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia."
Foto: picture-alliance/AP Photo
Michelle Obama
Obama (50) adalah pengacara, penulis, dan ibu negara AS pertama yang berkulit hitam. Selain bekerja sebagai pengacara, ia juga pernah bekerja di kantor walikota Chicago dan di pusat pelayanan medis Universitas Chicago. Sebagai istri senator, dan kemudian istri presiden, ia jadi ikon fesyen dan panutan banyak perempuan. Ia juga kampanyekan pengentasan kemiskinan, masalah nutrisi dan kesehatan.
Foto: Getty Images
Sheryl Sandberg
Sandberg (45) adalah pebisnis perempuan asal AS. Sejak 2008 ia jadi manajer pelaksana Facebook Inc. Sebelumnya ia jadi wakil direktur utama divisi penjualan online global pada Google dan anggota staf departemen keuangan AS. Sandberg termasuk salah satu perempuan terkaya di dunia dan jadi wakil gerakan perempuan AS yang baru.
Foto: picture-alliance/dpa
Virginia Rometty
Rometty (57) adalah pakar informatika AS. Sejak sejak awal 2012 ia jadi direktur utama dan pemimpin direksi perusahaan IBM. 1981 ia jadi insinyur bagian sistem di perusahaan IBM. 1991 ia beralih posisi ke bidang ekonomi IBM.