Laporan Senat AS terkait penyiksaan tersangka teroris oleh CIA serta penipuan sistematis politik memicu debat panas baru menyangkut peran dinas rahasia setelah serangan 11 September.
Iklan
Laporan Senat setebal 600 halaman yang mulai digarap tahun 2009 memberikan jawaban dramatis atas berbagai pertanyaan seputar aksi penyiksaan oleh dinas rahasia AS-CIA. Ternyata CIA melakukan aksi penyiksaan lebih brutal ketimbang perkiraan semula.
Senator Dianne Feinstein yang memimpin komisi pengawas dinas rahasia di Senat mengungkap dengan lugas "dosa" CIA. Dalam laporan disebut penculikan dan penahanan rahasia sedikitnya 119 individu oleh CIA di luar negeri. Praktik penyiksaan dan teknik interogasi dengan kekerasan, jauh lebih mengerikan dibanding pengakuan dinas rahasia.
Menanggapi laporan itu, Laura Pitter dari organisai pembela hak asasi "Human Right Watch" mengatakan, mayoritas warga Amerika merasa ngeri. "Penyiksaan jauh lebih brutal, walau diketahui itu bukan cara efektif untuk memeras pengakuan," ujar dia. Pitter memperkirakan, laporan penyiksaan CIA ini akan memicu gempa politik di Washington.
Sebelum laporan dipublikasikan, Menteri Luar Negeri John Kerry sudah menelfon Senator Feinstein untuk memperingatkan apa bahayanya dari publikasi laporan Senat tersebut. Sejumlah media yang disetir Partai Republik juga menggelar kampanye serangan terhadap senator kubu Demokrat itu.
Penyiksaan Oleh CIA
Kamp Militer Guantanamo di Kuba dan Penjara Abu Ghraib di Irak adalah dua sinonim untuk aksi penyiksaan sistematis tahanan oleh CIA. Juga terdapat sejumlah penjara rahasia lain di berbagai negara untuk aksi penyiksaan.
Foto: picture alliance/dpa
Camp Delta Guantanamo
Penjara Militer Camp Delta Guantanamo adalah tempat penahanan tersangka teroris dengan reputasi terburuk sedunia. Ratusan tahanan tanpa proses pengadilan dijebloskan ke penjara. Presiden Barack Obama berjanji menutupnya pada masa jabatan pertama, tapi hingga kini gagal. Sejumlah tahanan kini disebar ke seluruh dunia ke negara yang bersedia menampung bekas tahanan yang tidak jelas kesalahannya.
Foto: dapd
Tahanan Guantanamo
Tahanan tersangka teroris dengan seragam penjara warna oranye tidak mendapatkan hak-haknya sebagai tahanan perang. Mereka juga tidak diproses sesuai hukum internasional. Alasannya mereka adalah milisi tempur yang tidak berseragam dan tidak jelas kesatuannya. Kebanyakan diciduk dari Irak, Afghanistan dan kawasan Timur Tengah.
Foto: picture alliance/dpa
Water Boarding
Cara penyiksaan CIA yang paling brutal dikenal dengan sebutan Water Boarding. Tahanan dikondisikan seolah-olah akan mati tenggelam dalam air. Cara penyiksaan itu diperagakan dalam aksi protes di Manhattan AS. Mantan Presiden George W.Bush menyatakan cara itu bukan penyiksaan melainkan interogasi secara keras.
Foto: AP
Penjara Abu Ghraib Bagdad
Penjara Abu Ghraib di ibukota Irak, Bagdad menjadi simbol bagi aksi penyiksaan CIA dalam perang melawan terorisme pasca serangan 11 September 2001. Puluhan tahanan dilecehkan martabatnya dan diperlakukan lebih buruk dari hewan. Sebagai konsekuensinya, hanya pelaku berpangkat rendah yang dihukum ringan di AS, dengan tuduhan melakukan kesalahan prosedur.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Gambar Penyiksaan Mendunia
Gambar tahanan Abu Ghraib yang disuruh berdiri di atas sebuah peti, kepalanya ditutupi kantung kain dan kedua tangannya dihubungkan ke kabel listrik dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, setelah televisi CBS menayangkan program berdurasi satu jam April 2004. Foto-foto penyiksaan lebih brutal dan sadis menyusul dibocorkan beberapa hari kemudian.
Foto: picture-alliance/dpa
Bagram Afghanistan
Penjara rahasia CIA yang juga terkenal dengan praktik penyiksaannya adalah yang berlokasi di pangkalan militer Bagram, Afghanistan. Organisasi pembela hak asasi menjulukinya “Guantanamo di Afghanistan.” Di penjara militer di utara Kabul itu dalam satu kurun waktu, ditahan hingga lebih 600 orang yang dituduh sebagai teroris dan ditangkap militer Amerika Serikat.
Foto: Getty Images
Penjara Rahasia di Eropa
Sebuah bangunan bekas sekolah menunggang kuda di Antaviliai, Lithuania, 20 kilometer di luar ibukota Vilnius, diduga keras merupakan penjara rahasia CIA. Di sini disebutkan dilakukan penyiksaan tahanan tersangka teroris Al Qaida. Selain di Lithuania, CIA dilaporkan punya penjara rahasia di Rumania dan Polandia, dua negara lain anggota Uni Eropa.
Foto: AP
7 foto1 | 7
Penipuan sistematis
Dalam laporan juga disebutkan, dinas rahasia AS juga secara sistematis memberikan informasi yang menipu kepada presiden dan Kongres. Mantan direktur CIA, Jenderal Hayden, membantah hal itu. Juga mantan Presiden George W. Bush menyatakan, percaya penuh pada informasi CIA.
Tapi Human Right Watch menolak argumen mantan petinggi CIA dan mantan presiden AS itu. "Ada penipuan informasi yang dilakukan secara sadar. Bahkan skandal lainnya, CIA menggelar kampanye menutupi agar fakta ini tidak teruar," ujar Pitter dari HRW. Ia menambahkan, laporan bisa cukup lama tertahan, karena satu-satunya instansi yang bisa mengontrol CIA adalah komisi dinas rahasia Senat.
Mantan petinggi CIA, Joseph Wippl, mengatakan kepada DW, tidak melihat adanya upaya penipuan informasi secara sistematis. Tapi ironisnya, Wippl mengakui dijalankanna praktik penyiksaan brutal seperti "water boarding", membuat orang kurang tidur dan mengintimidasi hingga orang stress berat.
Terkait laporan penyiksaan oleh CIA itu, Presiden Barack Obama mengeluarkan pernyataan, pihaknya akan berusaha sepenuh tenaga, agar metode penyiksaan semacam ini tidak dilakukan lagi. Aksi yang dilakukan CIA, menurut Obama merusak citra Amerika di seluruh dunia.