1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Akhirnya Mohon Bantuan Luar Negeri Bagi Korban Gempa

14 Mei 2008

Pencarian korban gempa bumi di sebelah barat daya Cina terus berlangsung. AB Cina kerahkan sekitar 100. 000 tentara untuk menyelamatkan korban. Sementara itu, Cina akhirnya secara langsung memohon bantuan luar negeri.

Tim Medis di sebuah kawasan bencana.Foto: AP

Hari Rabu pagi (14/05) setelah hujan terus menerus, cuaca di wilayah bencana gempa di Cina, membaik. Angkatan bersenjata negara itu menggunakan kesempatan tersebut untuk melakukan operasi bala bantuan yang spektakuler. Pasukan Payung dikerahkan dan helikopter-helikopter mendarat di kawasan pusat gempa. Korban yang cedera akhirnya dapar dievakuasi dari desa-desa yang hancur di wilayah gunung-gunung Sichuan yang tidak dapat dilewati. Demikian menurut seorang juru bicara militer:

"Lima helikopter pertama terbang Rabu pagi dari Chengdu, ibukota provinsi. Kemudian sore harinya, helikopter berikutnya. Semuanya membawa bantuan, terutama bahan pangan dan kemah. Mereka kembali ke Chendu dengan membawa korban yang luka."

100. 000 tentara Cina dikerahkan. Kepada korban yang selamat, Perdana Menteri Wen Jiabao menjanjikan untuk mengrimkan bantuan ke setiap kota dan setiap desa yang kena bencana gempa bumi:

"Tugas terpenting kami adalah menyelamatkan jiwa. Kami harus menggunakan setiap menit yang ada. Meskipun harapan untuk dapat menolong jiwa, kecil sekali, kami harus melakukan segalanya."

Sementara itu, Cina kini akhirnya secara langsung memohon bantuan luar negeri. Foto-foto baru satelit dari organisasi ruang angkasa internasional diharapkan dapat membantu tim penyelamat untuk bergerak secara terarah menuju lokasi bencana yang paling parah. Karena, hingga kini foto-foto yang ada menunjukkan gambaran yang sangat berbeda. Misalnya, sejumlah desa terpencil tampaknya tidak rusak sama sekali, sedangkan di desa-desa lainnya tak satu pun rumah lagi yang ada. Sekitar 1. 500 dokter dan tenaga medis akan dikirim ke kawasan tersebut. Salah seorang anggota tim penyelamat mengutarakan:

"Tim medis darurat ini terdiri dari pakar yang sangat mampu, dari berbagai rumah sakit di Wangjing dan Dongzhimen. Mereka membawa obat-obatan senilai sekitar 100. 000 Yuan."

Sementara seorang tenaga medis mengetengahkan:

"Kami kenal sekali wilayah itu. Kami sering mengunjungi pasien di sana. Bersama-sama kami tentu akan berhasil menangani masalah."

Namun, gempa susulan masih juga terjadi di wilayah bencana, di antaranya cukup kuat. Setidaknya hingga akhir pekan ini, cuaca diramalkan membaik. Dengan begitu, jumlah penolong dapat ditingkatkan. Tapi, upaya penyelamatan kini berlomba dengan waktu. Puluhan ribu orang masih berada di bawah reruntuhan bangunan. Setiap hari yang lewat mengurangi peluang hidup bagi para korban yang belum sempat tertolong. Pemancar televisi pemerintah menayangkan video yang memilukan: di bawah reruntuhan dari hanya satu sekolah di Qingchuan terdapat 178 siswa yang tewas dari jumlah keseluruhan 285. Di Beichuan, Son Xingyi, usia tiga tahun, selamat hanya karena mayat orang tuanya menelungkup di atasnya. (cs)