Cina Sebut Pertemuan Kim Jong Un dan Xi Jinping "Sukses"
28 Maret 2018
Setelah bungkam cukup lama, akhirnya Cina merilis foto dan berita pertemuan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Xi Jinping. Pembicaraan yang sukses, kata media Cina.
Iklan
Media pemerintah Cina dan Korea Utara akhirnya mengakhiri spekulasi yang merebak sejak awal minggu ini, ketika sebuah kereta khusus dari Korea Utara hari Minggu (25/3) tiba di stasiun Beijing dan disambut konvoi kenegaraan.
Inilah kunjungan luar negeri pertama Kim Jong Un, yang disertai isterinya Ri Sol Ju, sejak menjabat sebagai pimpinan Korea Utara. Kim Jong Un mengadakan pembicaraan dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing dalam sebuah jamuan kenegaraan. Media resmi kedua negara sejak Selasa (27/3) memberitakan tentang pertemuan itu.
"Saya telah melakukan pembicaraan yang sukses dengan Sekretaris Jenderal Xi Jinping untuk mengembangkan hubungan antara kedua pihak dan kedua negara, mengenai situasi dalam negeri kami masing-masing, dan mengenai menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, serta masalah lainnya," kata Kim Jong Un pada jamuan malam itu.
Ketegangan di Semenanjung Korea "berkembang pesat," kata Kim dan menambahkan, dia "merasa dia perlu datang (ke Beijing) untuk menginformasikan secara pribadi" kepada Presiden Xi Jinping tentang situasi itu. Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa Kim juga mengundang Xi Jinping untuk berkunjung ke Korea Utara, yang diterima Xi Jinping "dengan senang hati."
Reaksi AS dan Korea Selatan
Gedung Putih menyatakan, pemerintah Cina sudah menghubungi AS hari Selasa (27/3) untuk memberitahu pejabat AS tentang kunjungan tersebut. Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan, pemberitahuan dari Cina termasuk "pesan pribadi dari Presiden Xi Jinping kepada Presiden Trump". Namun Sanders tidak merinci apa isi pesan itu.
Seorang pejabat di kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan, Seoul masih mengharapkan penjelasan rinci dari Cina tentang kunjungan pemimpin Korea Utara itu.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, Tokyo juga mengharapkan "pengarahan singkat" dari Cina soal kunjungan itu.
"Yang penting bukan hanya dialog demi dialog, tetapi untuk mencapai penghentian (program) nuklir dan rudal dengan cara yang benar-benar dapat diverifikasi," kata Abe. Dia menambahkan: "Adalah penting bahwa Korea Utara meninggalkan program nuklir dan rudalnya secara menyeluruh dan tidak dapat diubah lagi."
Rangkaian pembicaraan tingkat tinggi
PM Jepang Shinzo Abe dijadwalkan mengunjungi AS 17-19 April untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Donald Trump menjelang pertemuan tingkat tinggi yang sedang direncanakan antara Kim Jong Un dan Donald sebelum akhir Mei, kantor berita Kyodo melaporkan.
Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in baru-baru ini menyatakan, mereka berencana untuk bertemu pada sebuah Konferensi Tingkat Tinggi bulan April. Ini akan merupakan pertemuan ketiga antara para pemimpin dari kedua negara Korea sejak akhir Perang Korea tahun 1953.
Kesepakatan melakukan pertemuan tingkat tinggi itu muncul setelah mencairnya ketegangan antara Utara dan Selatan menjelang Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang awal Februari lalu.
Inilah Zona Yang Memisahkan Korea Utara dan Selatan
Selama Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang Korea Selatan, ketegangan antara kedua negara Korea mulai mencair. Kedua negara dipisahkan perbatasan darat sepanjang 248 kilometer. Banyak warganya merindukan reunifikasi.
Foto: Getty Images/C. Court
Terpisah sejak 65 tahun
Sejak 65 tahun semenanjung Korea terpisah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. Setelah tiga tahun perang, pertempuran dihentikan tahun 1953 dengan pembentukan zona demiliterisasi (Demilitarized Zone - DMZ). Perbatasan itu panjangnya 248 Kilometer dan lebarnya sekitar 4 kilometer. Dalam foto di atas: Sebuah jalan utama menuju DMZ di Korea Selatan.
Foto: Getty Images/C. Court
Pagar berduri
Menurut kesepakatan, tidak boleh ada tentara yang ditempatkan di DMZ. Kawasan itu dijaga oleh komisi gencatan senjata yang terdiri dari wakil-wakil kedua negara. DMZ hanya bisa dimasuki atas ijin komisi ini. Pasukan kedua negara berpatroli secara rutin menjaga perbatasannya masing-masing, termasuk di kawasan pantai.
Foto: Getty Images/C. Court
Panmunjom, markas komisi gencatan senjata
Inilah markas komisi gencatan senjara di Panmunjom, tempat perundingan gencatan senjata sampai 1953. Tepat di tengahnya ada garis demarkasi antara Utara dan Selatan dan di atas garis demarkasi ada tiga barak berwarna biru. Barak-barak ini memiliki dua pintu, satu di sisi utara dan satu lagi disisi selatan.
Foto: Getty Images/C. Court
Rumah untuk dua negara
Barak yang berada di tengah adalah untuk pengunjung dari kedua negara, dan dibuka secara bergantian untuk pengujung dari Korea Utara atau dari Korea Selatan. Saat pengunjung memasuki ruangan, penjaga perbatasan dari negara asal pengunjung akan ikut masuk lalu menjaga pintu ke luar ke negara lainnya. Di dalam ruangan, pengunjung bebas melewati garis perbatasan.
Foto: Getty Images/C. Court
Anjungan panorama ke utara
Di Korea Selatan dibangun sebuah observatorium penyatuan kembali dekat kota Gesong. Dari sana pada cuaca cerah pengunjung bisa mengarahkan pandangan jauh ke kawasan Korea Utara.
Foto: Getty Images/C. Court
Tujuan wisata utama
Observatorium reunifikasi menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan dalam dan luar negeri. Tahun 2015, ada sekitar 13,2 juta warga Korea Selatan yang berkunjung ke tempat ini untuk melayangkan pandangan ke Korea Utara dengan teropong-teropong yang dipasang.
Foto: Getty Images/C. Court
Bendera seberat 270 kilogram
Di kawasan DMZ Korea Utara terletak desa Kijŏng-dong. Dulu Korea Utara memasang banyak pengeras suara di desa ini untuk menyebarkan propagandanya ke Korea Selatan. Penanda utama desa ini adalah sebuah menara setinggi 160 meter. Di pucuknya berkibar bendera besar Korea Utara dengan berat hampir 270 kg.
Foto: Getty Images/C. Court
Merindukan perdamaian dan penyatuan kembali
Tugu DMZ ini terletak dekat observatorium reunifikasi di Korea Selatan. Banyak wargayna merindukan suasana damai dan penyatuan kembali. Huruf DMZ besar ini ditulisi kata "Cinta" dan "Perdamaian" dalam berbagai bahasa. (Teks: Merlin Bartel/hp/yf)