Pemerintah Cina kembali mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik nuklir Korea Utara agar menghentikan provokasi dan bersikap tenang. Beijing mendesak AS dan Korut supaya kembali ke meja perundingan.
Iklan
Cina mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik nuklir Korea Utara agar menahan diri dan berhenti "membuat jengkel" satu sama lain. Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Pyongyang menuding Washington berusaha menyeret semenanjung Korea ke ambang perang nuklir.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang menekankan, semua pihak harus memahami "bahwa tugas terbesar saat ini adalah mendinginkan suhu politik dan melanjutkan dialog." Ia terutama merujuk pada latihan gabungan yang melibatkan AS, Jepang dan Korsel serta ujicoba senjata nuklir oleh Korea Utara.
"Kami mendesak semua pihak agar tetap tenang dan bekerja keras untuk menciptakan atmosfir yang tepat bagi dialog antara semua pihak," ujarnya.
Gertakan Militer Trump
Belum lama memangku jabatan sebagai presiden AS, tapi Donald Trump sudah lancarkan sejumlah aksi militer riskan. Bagaimana dampaknya pada perdamaian global?
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Locher
Tomahawk Buat Assad
Trump kerap tabuh genderang perang dan lontarkan ancaman opsi militer lewat pesan pendek twitter. Aksi nyata baru dilakukan awal April 2017 dengan serangan peluru kendali Tomahawk ke pangkalan angkatan udara Suriah. Pemicunya tuduhan bahwa pasukan Al Assad lancarkan serangan gas beracun ke kawasan yang dikuasai pemberontak Suriah dan tewaskan 80 warga sipil.
Foto: picture-alliance/AP Images/US Navy/F. Williams
Rusia dan Iran Disasar
Sasaran sebetulnya dari serangan rudal Tomahawk itu adalah Rusia dan Iran. Moskow yang jadi sekutu erat rezim di Damaskus hendak ditekan untuk menceraikan Bashar al Assad. Rusia dan Iran balik meminta pengusutan independen terkait kasus serangan gas beracun di kubu pemberontak itu.
Foto: Reuters/S. Karpukhin
Korea Utara Digertak
Serangan rudal ke Suriah juga disebut untuk membuat jera rezim Korea Utara. Sebagai gertakan tambahan, Trump memerintahkan armada pemukul Carl Vinson mengubah haluan ke perairan Korea. Jawaban dari Pyongyang cukup tegas, jika diserang negara komunis itu akan membalas tanpa ampun, bahkan dengan senjata atom.
Foto: picture-alliance/Zumapress/M. Brown
Manuver dengan Korea Selatan
Gertakan AS ditambah dengan latihan pengerahan logistik perang bersama Korea Selatan. Latihan Militer ini diikuti 50 kapal perang, ratusan kendaraan berat dan lebih 7000 serdadu. Sebelumnya Washington juga mengirim sistem penangkis rudal THAAD ke Korsel, yang memicu kemarahan Cina.
Foto: Reuters/U.S. Department of Defense/Missile Defense Agency
Induk Semua Bom buat ISIS
Belum lagi konflik mereda, Trump perintahkan aksi militer menghebohkan. Yakni melancarkan pemboman dengan“Induk Semua Bom“ atau MOAB yang merupkan bom non-nuklir terkuat ke sarang Islamic State –ISIS di Afghanistan. Tujuannya menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah milik ISIS. Korban tewas lebih 100 anggota militan.
Foto: picture-alliance/DoD/Newscom
Siapkan Bom Atom?
Kini militer AS juga mulai menguji coba bom atom versi terbaru dari tipe B61-12. Disebutkan, bom seberat 350 kg itu punya daya ledak 10 kali lipat bom non-nuklir terbesar MOAB. Apakah AS juga akan mengerahkan bom atom sebagai gertakan militer? Apakah Trump berani memicu perang atom? Semua diamati dengan tegang. Foto: rudal di armada Carl Vinson. Ed:as/ap(dari berbagai sumber)
Foto: picture-alliance/AP Photo/Hasan Jamali
6 foto1 | 6
Amerika Serikat sebaliknya mendesak Beijing agar memainkan pengaruhnya kepada Korea Utara untuk menghambat program nuklir. Presiden Donald Trump menegaskan "era kesabaran strategis" telah berakhir.
Sebagai manuver unjuk kekuatan, AS mengirimkan dua pesawat pembom untuk bergabung dalam latihan bersama dengan Jepang dan Korea Selatan. Pyongyang menuding kedua pesawat tersebut melakukan latihan "peluncuran bom nuklir terhadap sasaran besar," di wilayahnya. "Provokasi jahat ini mendorong situasi di semenanjung Korea mendekati ambang perang nuklir," tutur seorang pejabat Korut kepada kantor berita KCNA.
Ketegangan di semenanjung Korea semakin memuncak menyusul rencana Korut melakukan ujicoba nuklir ke enam. Lantaran khawatir terhadap serangan preventif, Amerika Serikat pekan lalu menempatkan sistem pertahanan udara di sekitar perbatasan Korea Selatan.
Takut Ancaman Nuklir Korut, Bisnis Bungker Laris
Bisnis bungker atau ruang perlindungan bawah tanah mendadak laris di Jepang. Penyebabnya, rasa panik akan ancaman serangan nuklir dari Korea Utara.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Akibat ketegangan di Semenanjung Korea
Ketegangan di Semenanjung Korea berpengaruh ke negara tetangga. Ancaman menakutkan dari Korea Utara saat ini berupa kemungkinan serangan nuklir. Oleh sebab itu, Jepang yang menentang keras program nuklir Korut mulai berjaga-jaga. Warga Jepang bahkan ada yang ingin mempunyai bungker sendiri.
Foto: DW/F. Kretschmer
Mengantisipasi serangan sarin
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sidang parlemen 13 April 2017 bahwa ada kemungkinan Korea Utara meluncurkan rudal gas beracun sarin ke Jepang, membuat warga Jepang mulai resah dan salah satu akibatnya berpikir untuk punya bungker sendiri.
Foto: Reuters/I. Kato
Memanfaatkan kepanikan
Seorang pengusaha Jepang memanfaatkan kepanikan atas ancaman nuklir dengan menawarkan proyek pembangunan bungker bagi warga. Prototipe bunker anti nuklirnya seperti dalam foto ini. Lihat! Ada ruang tamunya lengkap dengan mebel.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Pesanan berlipat ganda
Direktur perusahaan pembuat, Shelter Co.Ltd Seiichiro Nishimoto mengungkapkan, Pesanan produk tempat perlindungan khusus atau bungkernya kini berlipat sepuluh kali lebih banyak daripada sebelumnya, akibat mendengar rumor soal serangan nuklir dari Korut. Prototype bungker ini dibuatnya di rumahnya sendiri di Osaka.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Isi bunker
Yang penting disimpan di bungker tentunya kebutuhan dasar sehari-hari. Misalnya makanan dan minuman darurat. Lakban juga penting sebagai perekat celah agar jika terjadi kebocoran dimana radioaktif menyusup ke rauangan, celah bocor itu bisa disegera ditutup.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Peralatan juga penting
Berbagai peralatan darurat juga disimpan di bungker. Seperti misalnya masker gas dan pengukur kadar radiaktif.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Pintu besi kokoh
Pintu besi menuju bungker terbuat dari besi tebal yang mampu menahan efek ledakan nuklir. Meski bersifat darurat, perusahaan pembuat bungker berusaha agar penggunanya merasa nyaman di sini.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Dinding jadi pemadangan
Karena kemungkinan orang harus menghuni bungker sekian lama dan mungkin kangen dengan pemandangan di luar rumah, dinding bungker bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna. Misalnya panorama pantai.
Foto: REUTERS/K. Kyung-Hoon
Harus tahu juga cara pakainya
Seiichiro Nishimoto mempraktikkan cara menggunakan alat penyaring udara, bilamana pembangkit listrik terganggu. (Ed: Purwaningsih/Nugraha)