1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialCina

Cina Izinkan Warganya Miliki Tiga Orang Anak

1 Juni 2021

Pembatalan kebijakan satu anak pada lima tahun silam gagal menaikkan tingkat kelahiran di Cina. Kini Partai Komunis membuka kesempatan bagi orangtua punya tiga orang anak, demi meremajakan populasi yang terus menua.

Anak-anak di Cina berlatih seluncur es di Beijing
Anak-anak di Cina berlatih seluncur es di BeijingFoto: picture-alliance/Xinhua/Z. Chenlin

Keputusan itu dibuat dalam sebuah pertemuan anggota Politbiro yang dihadiri Presiden Xi Jinping, Senin (31/05). Menurut Kantor Berita Xinhua, pertemuan itu diselanggarakan "untuk membuat kebijakan besar untuk menanggulangi masalah penuaan populasi."

Laporan tersebut menuliskan bahwa nantinya setiap orangtua di Cina berhak memiliki tiga orang anak. Kebijakan itu "akan memperbaiki struktur populasi di Cina."

Penuaan populasi ditengarai disebabkan kebijakan satu anak yang berlaku hingga 2015 silam. Namun, sejak pembatasan dicabut, tingkat kelahiran Cina enggan meningkat, bahkan menurun menjadi 1,3 anak per perempuan pada 2020 silam, jauh di bawah ambang batas sebesar 2% untuk menstabilkan populasi.

Perubahan demografi

Namun, pembatasan hukum bukan lagi faktor penentu yang menghalangi orang tua di Cina untuk memiliki keluarga besar. Biaya membesarkan anak di kota-kota besar misanya, dianggap sebagai rintangan besar, kata Ye Liu, seorang sosiolog di King's College London.

"Kebijakan kongkrit untuk menanggulangi tiga hambatan terbesar bagi keluarga untuk memiliki lebih banyak anak sejauh ini belum ada," kata dia. Ketiga hambatan itu adalah biaya hidup anak, diskriminasi di tempat kerja terhadap ibu dan minimnya kebijakan bantuan bagi anak.

Akibat penuaan populasi, jumlah angkatan kerja di Cina menurun drastis dan membiaskan krisis demografi di masa depan. Sensus penduduk teranyar yang dipublikasikan bulan lalu, juga mencatat laju pertambahan penduduk terlambat sejak dekade 1950an.

Sebab lain yang memicu kelangkaan penduduk adalah pandangan tradisional yang lebih mendahulukan anak laki-laki ketimbang perempuan. Selama kebijakan satu anak berlaku, banyak orang tua yang mengaku menggugurkan kandungan jika bukan laki-laki. Akibatnya, saat ini terdapat lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan d Cina. 

Meski demikian, Cina saat ini masih memiliki jumlah populasi terbesar di dunia dengan 1,4 miliar manusia. India diperkirakan akan melampaui jumlah penduduk Cina dalam beberapa tahun ke depan.

rzn/hp (afp, rtr)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya