1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Janjikan Olimpiade Akan Berjalan Aman

Vidi Athena Legowo 5 Agustus 2008

Tiga hari menjelang Olimpiade, Cina menjamin keamanan penuh selama penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di dunia itu. Sistem pengamanan diperketat di wilayah barat laut, menyusul serangan yang menewaskan 16 orang.

Anggota pasukan keamanan Cina bersihkan kendaraannya di depan hotel tempat menginap presiden Komite Olimpiade InternasionalFoto: AP

Komite penyelenggara Olimpiade di Beijing kini berusaha meyakinkan sekitar 10 ribu atlet dan 500 ribu orang dari seluruh dunia yang datang ke Cina untuk menyaksikan Olimpiade secara langsung, bahwa mereka tidak perlu mengkhawatirkan masalah keamanan. Sun Weide, juru biacara komite mengatakan kepada media lokal, "Kami jamin Olimpiade akan berlangsung aman dan damai".

Kantor berita Xinhua melaporkan, pihak kepolisian menambah jumlah pengawasan di jalanan di wilayah Xinjiang, tempat tinggal mayoritas anggota kelompok Uighur yang dituduh terlibat dalam aksi serangan Senin (04/08). Pihak keamanan Cina berulangkali memperingatkan akan serangan yang mungkin dilakukan kelompok Uighur. Kelompok ini menolak penguasaan wilayah Xinjiang oleh Cina. Tetapi Ilham Mahmut, perwakilan Kongres Dunia Uighur di Jepang menegaskan, kelompok Uighur sebenarnya tidak memilih jalan kekerasan.

"Kami tidak ingin membebaskan rakyat kami melalui aksi kekerasan, melainkan dengan jalan demokratis. Tetapi saya tentu saja tidak bisa memastikan, bahwa tidak ada pihak yang tidak tahan lagi dengan kondisi tertekan dan melakukan aksi semacam itu."

Sementara dunia internasional menyorot tajam berbagai serangan yang terjadi di Cina menjelang Olimpiade, warga Beijing sendiri tampak cukup optimis akan bahwa pesta olahraga internasional ini akan berjalan dengan damai di negara mereka. Seperti yang diungkapkan mereka.

"Di Beijing sangat aman. Setahu saya, sistem pengamanan bagi Olimpiade sangat ketat. Setidaknya itu yang saya baca di koran."

"Saya rasa, kita harus mempercayai pemerintah. Mereka akan sukses menggelar pesta olahraga Olimpiade."

Selain masalah keamanan, tema yang juga kerap menjadi pembicaraan tentang penyelenggaraan Olimpiade di Cina adalah masalah sensor media. Setelah didesak oleh dunia internasional, beberapa hari lalu Cina mulai membuka akses internet ke situs resmi organisasi HAM Amnesty International, atau situs media seperti Deutsche Welle dan BBC. Tetapi situs yang berupa tulisan pendapat pribadi wartawan, semacam blog harian-harian di Amerika Serikat, aksesnya masih ditutup oleh pemerintah. Barbara Lochbiler, sekjen Amnesty Internasional bagian negara Jerman berpendapat, ini adalah kesalahan Komite Olimpiade Internasional.

"Mereka seharusnya dari dulu sudah mempertanyakan masalah ini secara lebih rinci. Mereka seharusnya menuntut perbaikan dalam kebebasan pers tidak hanya bagi para wartawan dan tidak hanya selama Olimpiade berlangsung, tetapi juga nantinya bagi warga Cina sendiri."

Kesimpangsiuran akan izin bagi para atlet untuk menulis pengalaman mereka selama berada di Cina dalam bentuk suatu blog di internet telah berakhir dua hari yang lalu. Namun, isi blog tidak boleh menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan oleh Komite Olimpiade Internasional. Mereka boleh menulis tentang pendapat mereka akan masalah HAM di Cina, namun misalnya dilarang untuk bercerita tentang pengalaman atlet lain dan menampilkan foto pribadi dari ajang Olimpiade yang hanya bisa diakses pihak yang memiliki akreditasi. Atlet yang melanggar peraturan tersebut terancam sanksi dari Komite Olimpiade Internasional. (vlz)