1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Kematian Kedua Akibat Virus Corona Jenis Baru di Cina

17 Januari 2020

Dua orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terinfeksi virus corona jenis baru yang wabahnya berpusat di Wuhan, Cina. Hingga kini, belum ada bukti penularan virus dari manusia ke manusia.

China Wuhan Krankenhaus
Foto: Getty Images/AFP/N. Celis

Pemerintah Cina menyebut virus corona jenis baru yang tengah menyebar di Wuhan, Cina telah menyebabkan kematian kedua. Pada Rabu (15/1), dinas kesehatan Wuhan mengatakan pria berusia 69 tahun meninggal akibat kegagalan organ. Kondisinya terus memburuk setelah pria itu didiagnosa terinfeksi gejala mirip pneumonia.

Hingga saat ini, setidaknya ada 41 orang yang telah terinfeksi virus corona jenis baru yang wabah pusatnya berasal di Wuhan, Cina. Sementara di luar Cina, dua orang masing-masing di Thailand dan Jepang juga terdeteksi terkena virus ini setelah mereka berkunjung ke Wuhan, Cina.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona adalah jenis virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) dan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS). Beberapa jenis virus corona menyebar melalui hewan, sedangkan lainnya bisa ditularkan dari manusia ke manusia.

Komisi Kesehatan Wuhan, Cina mengatakan sebanyak 12 orang telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh. Sedangkan lima orang lainnya masih dalam kondisi yang membutuhkan penanganan serius.

Pihak berwenang di Wuhan meyakini wabah virus ini berasal dari Pasar Grosir Makanan Laut Huanan. Pasar yang terletak di kota berpenduduk 11 juta jiwa ini kini telah ditutup sejak 1 Januari 2020.

Kematian pertama akibat virus corona jenis baru ini terjadi pada 9 Januari 2020. Seorang pria berusia 61 tahun yang meninggal akibat virus ini sebelumnya sering mengunjungi pasar makanan laut Huanan dan memiliki riwayat penyakit liver kronis dan  tumor perut.

Baca juga: Warga Jepang Terinfeksi Virus Corona, Indonesia Perketat Pemeriksaan Wisatawan

Perlu penyelidikan lebih lanjut

Hingga kini belum ada bukti lebih lanjut tentang penularan dari manusia ke manusia sejak wabah ini menyebar pada 12 Desember 2019, di Wuhan, Cina. 

Sebelumnya, WHO mengatakan perlu adanya penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan penyebaran virus dari manusia ke manusia, cara penularan, sumber penularan, dan kasus yang tidak bergejala atau gejala ringan yang tidak terdeteksi.

Perempuan asal Cina yang didiagnosa terinfeksi virus ini ketika berpergian di Thailand sebelumnya dilaporkan mengunjungi pasar makanan laut di kota, namun tidak mengunjungi pasar makanan laut Huanan, tempat wabah virus itu berpusat.

Satu pasien di Jepang yang juga sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit juga dilaporkan tidak mengunjungi pasar makanan laut Huanan.

Komisi Kesehatan Wuhan mengatatakan pada Rabu (15/1) salah seorang pria yang didiagnosa terinfeksi virus memang bekerja di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan. Namun istrinya yang juga didiagnosa terinfeksi virus yang sama tidak mengunjungi pasar tersebut.

Wabah virus corona jenis baru ini terjadi menjelang liburan Tahun Baru Cina pada akhir Januari 2020. Diprediksi akan banyak orang Cina yang berpergian pulang atau ke luar negeri.  

Virus ini mirip dengan epidemi SARS yang terjadi pada tahun 2002 hingga 2003 lalu. Kala itu ada sebanyak 774 orang yang meninggal akibat terjangkit virus ini di puluhan negara berbeda. Sementara sejak  tahun 2012 ada sebanyak 858 orang yang meninggal akibat virus MERS, yang sebagian besar kasusnya terjadi di Arab Saudi. pkp/  (AFP, Reuters)