Cina Longgarkan Pembatasan Covid-19
7 Desember 2022Pada Rabu (7/12), pemerintah Cina mengumumkan perubahan terbesar dalam kebijakan pandemi sejak tiga tahun terakhir.
Mulai sekarang, pasien Covid-19bergejala ringan atau tanpa gejala antara lain diperbolehkan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pemerintah juga menghapus kewajiban tes corona bagi warga yang berpergian jarak jauh.
Kelonggaran tersebut dianggap sebagai sinyal terkuat, betapa kini Beijing mulai meninggalkan kebijakan nol-covid, dan menyiapkan 1,4 miliar penduduknya untuk hidup bersama pandemi.
Ketatnya pembatasan Covid-19 di Cina tidak hanya berdampak terhadap ekonomi, tetapi juga memicu aksi protes yang sempat meluap di kota-kota besar.
Meski perbatasan masih ditutup, sebagian warga merayakan peluang kembalinya kehidupan publik di Cina sejak virus pertama kali mewabah di Wuhan tiga tahun lalu.
Kelonggaran cuatkan sentimen positif
Di Weibo, platform media sosial Cina, pengumuman oleh pemerintah sontak jadi bahan perbincangan paling hangat. Pengguna antara lain menantikan kelonggaran perjalanan agar bisa kembali berwisata.
"Sudah saatnya kehidupan kita kembali normal dan bagi Cina untuk kembali ke dunia,” tulis seorang netizen di Weibo.
Pelaku ekonomi juga menyambut perubahan kebijakan oleh Beijing. Kelonggaran Covid-19 bisa menggiatkan sentra produksi di dalam negeri dan membantu pemulihan ekonomi global.
"Perubahan kebijakan ini adalah langkah besar ke depan,” kata Zhiwei Zhang, ekonom senior di Pinpoint Asset Management, sebuah lembaga pengelolaan aset di Beijing. "Saya memperkirakan Cina akan membuka sepenuhnya perbatasan paling lambat pertengahan 2023.”
Keputusan itu diambil ketika Presiden Xi Jinping memangil anggota Politbiro Partai Komunis untuk bertemu di Beijing, Selasa (6/12).
Kelonggaran jelang musim mudik?
Gelombang protes menuntut kelonggaran pada November silam menandakan pembangkangan terbesar di Cina sejak Xi naik kuasa sepuluh tahun lalu. Demonstrasi menyusut seiring intervensi ketat aparat keamanan.
Pemerintah kota dan distrik sudah mulai menerbitkan ragam kelonggaran sebelum pengumuman pusat. Langkah-langkah tersebut lantas diadopsi ke dalam haluan baru yang diumumkan Otoritas Kesehatan Nasional pada hari Rabu (07/12).
Pejabat pemerintah dikabarkan juga sudah melunakkan narasi terkait risiko kesehatan infeksi corona.
Namun begitu, analis tetap mewaspadai ragam pembatasan di Cina. "Betapapun juga, mobilitas penduduk masih banyak dibatasi, jadi saya kira Cina masih jauh dari keterbukaan menyeluruh,” kata Ken Cheing, analis pasar di Mizuho, Hong Kong.
"Tantangan selanjutnya adalah Tahun Baru Cina. Saya yakin, penduduk akan menuntut kelonggaran yang lebih luas untuk bisa mudik ke kampung halaman masing-masing,” imbuhnya. rzn/yf (ap,dpa)